Pengenalan Jenis ikan Patin (Pangasius)

Sering kali ada produk ikan asin yang dijual dengan label ikan patin, padahal sebenarnya adalah ikan asin jambal roti yang memang merupakan ikan asin keras satu. Biasanya, patin sangat lezat dimasak sebagai gulai, pepes, atau masakan berkuah lainnya. Namun, patin tidak bisa digoreng garing seperti gurame, nila maupun ikan mas.


A. Pengenalan Jenis
Ikan patin memiliki badan memanjang dan tidak bersisik. Panjang tubuhnya bisa mencapai 120 cm. Tubuh berwarna putih seperti perak, sedangkan punggung berwarna kebiru-biruan. Bentuk kepala relatif kecil Mulut berada pada ujung agak sebelah bawah dengan dua pasang kumis sebagai indra peraba.
Sirip punggung ikan patin memiliki jari-jari keras yang berubah menjadi patil yang bergerigi dan besar di sebelah belakangnya. Jari-jari lunak sirip punggungnya ada 6 atau 7 buah. Pada bagian punggungnya terdapal sirip lemak yang berukuran kecil sekali. Sirip ekor berbentuk cagak simetris.

Sirip duburnya panjang terdiri dari 30-33 jari-jari lunak, sedangkan sirip perut memiliki 6 jari-jari lunak. Sirip dada memiliki 12-13 jari-jari lunak dengan sebuah jari-jari keras yang berubah menjadi patil.

Patin sebenarnya adalah nama untuk ikan lokal dari Pangasius pangasius yang tersebar di Kalimantan dan Sumatera. Kini, nama patin dipakai dan populer untuk menyebut ikan yang berasal dari Thailand, Pangasius sutchi, yang dulunya dikenal dengan nama lele bangkok. Patin yang dikenal sekarang terdiri dari patin biasa yang dan patin albino yang berwarna putih dan bermata merah.