Penyakit ikan hias Akibat Bakteri : columnaris pseudomonas dan aeromonas

Penyakit Akibat Bakteri


Selain dari ikan yang terinfeksi bakteri, penyakit ini dapat ditulari melalui pakan alami yang kurang bersih. Oleh karena itu, kebersihan pakan alami harus selalu diperhatikan. Caranya, pakan alami dicuci berkali-kali hingga bersih atau dialiri air, terutama untuk cacing dan kutu air. Adapun beberapa penyakit bakteri yang perlu diwaspadai antara lain sebagai berikut.


1. Penyakit columnaris
Penyakit columnaris (bercak putih atau karat merah) dikenal juga sebagai penyakit fin rot. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Cytophaga columnaris dan Flexibacter columnaris. Bakteri tersebut lebih sering menyerang ikan pada musim panas atau saat suhu dan pH tinggi. Penularannya dapat melalui ikan atau peralatan.

Gejala penyakit ini antara lain ikan tidak ada nafsu makan dan terdapat infeksi pada kulit kepala, kulit badan, atau bagian tubuh lain. Pada tempat infeksi terdapat bercak-bercak putih halus yang kemudian menjadi merah karena adanya pendarahan serta sirip menjadi rontok.
Pencegahan penyakit ini dengan menjaga kualitas air. Pengobatan dilakukan dengan cara ikan yang sakit direndam dalam tawas (CuSO4) selama 1-2 menit. Dosisnya sebanyak 1 ml tawas untuk 2 liter air. Kemudian, ikan sakit tersebut dapat diberi antibiotik tetrasiklin selama lebih dari 30 menit dengan dosis 10 mg/2 air.

2. Penyakit pseudomonas dan aeromonas
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pseudomonas sp. dan Aeromonas sp. Gejala penyakitnya antara lain pendarahan pada kulit dan terdapat luka atau borok. Terkadang perut ikan menjadi kembung yang dikenal dengan dropsi. Biasanya serangan bakteri ini diikuti dengan serangan virus. Serangannya bisa terjadi kalau ikan rentan atau lemah akibat lapar, pakan tidak cocok, dingin, sires, atau kondisi air tidak baik.

Pengobatan paling baik terhadap penyakit ini adalah dengan antibiotik tetrasiklin 20-30 mg/~ selama 7-10 hari. Selama pengobatan, sebaiknya akuarium ditutup atau diberi naungan agar terlindung dari sinar matahari langsung. Bila sudah tampak cokelat, airnya harus segera diganti.


sumber : Dart S.L dan Iwan D. Penebar Swadaya, 2006