Penyakit ikan Hias : bintik putih

Penyakit bintik putih

Penyakit bintik putih (white spot) terjadi akibat adanya parasit Ichthyopthirius multifiliis sehingga sering disebut penyakit Ich. Hampir semua ikan hias air tawar dapat terserang penyakit ini. Walaupun kebanyakan yang diserang adalah benih ikan berukuran 1-5 cm, namun penyakit ini pun sering menyerang ikan besar maupun kecil.


Penyebaran penyakit ini sangat cepat, terutama pada suhu optimalnya (15-25° Q. pada suhu 30° C atau lebih, penyakit ini akan mati atau siklusnya berhenti. Siklus hidup parasit ini terbagi dalam beberapa fase, yaitu parasiter (tropozoit), pre-kista (tomont), kista (trophont), post-kista (theront).

Siklus hidup ini terjadi selama 6 hari pada suhu 25° C, 10 hari pada suhu 15°, dan lebih sebulan pada suhu 10° C.
Fase parasiter merupakan fase aktif yang membentuk nodula (spot atau bintik) putih di kulit dan epitel insang ikan. Bila sudah dewasa, parasit akan keluar dari nodula dan membentuk pre-kista yang berenang bebas mencari tempat menempel seperti akuarium, serokan, dan tanaman air.Di tempat menempelya pre - kista akan berkembang menjadi kista yang di dalamnya berisi tomite.

Tomite inilah yang akan membelah menjadi banyak. Pembelahan tomite menyebabkan kista pecah sehingga tomite keluar. Tomite selanjutnya akan berkembang menjadi bentuk post-kista. Fase inilah yang aktif menyerang ikan. Jumlahnya di dalam air sangat banyak. Setiap kista dapat menghasilkan lebih dari 1.000 post-kista.


Apabila infeksinya sudah meluas ke seluruh tubuh berupa bintikbintik putih maka ikan bisa mati. Tanda serangan penyakit ini adalah ikan akan naik ke permukaan air dan adanya bintik putih pada kulit. Pada serangan cukup serius, ikan akan menggosok-gosokkan tubuhnya ke dinding akuarium atau kolam sehingga menimbulkan luka. Luka dapat mengalami infeksi sekunder oleh cendawan.


Tindakan pencegahan dilakukan dengan cara memberok ikan pada air mengalir atau kepadatan ikan dikurangi. Untuk pengobatannya dilakukan dengan cara ikan yang sakit direndam dalam larutan formalin 0,025 mW clan MOO 0,1 mg/e selama 12-24 jam.

Setelah direndam, ikan dimasukkan kembali ke air bersih. Perendaman ikan dalam larutan metil biru sebanyak 0,7-1,0 mg/e selama 24 jam pun dapat membantu menghilangkan penyakit ini bila keadaannya belum parah. Bila tidak ada obat tersebut, perendaman dalam larutan garam dapur 4 g/l selama 5-10 menit dapat menghilangkan penyakit ini.

Oleh karena siklus hidup parasit ini selama enam hari maka pengobatannya disarankan dilakukan selama tujuh hari berturut-turut. Ini dilakukan agar bibit penyakit benar-benar habis. Selain dengan obat dan garam dapur, pengaturan suhu menjadi 31-32° C selama 10 hari dapat mematikan parasit.

sumber : Darti S.L dan Iwan D, Penebar Swadaya, 2006