ANGGREK TANAH

Anggrek umumnya hidup menempel pada tumbuhan atau media lain. Namun berbeda dengan anggrek yang satu ini. Anggrek ini hidup, tumbuh, dan berkembang dari tanah. Akar-akarnya langsung terpendam dalam tanah untuk mencari makanan. Lantaran itu anggrek tanah sering pula disebut dengan anggrek terestrial. Ketika belum berbunga, anggrek tanah ini sekilas tampak seperti tanaman padi. Daunnya kecil memanjang, halus, dan agak tebal. Dalam hidupnya, tumbuhan ini memerlukan pencahayaan Matahari secara langsung dan cukup air. Lantaran itu anggrek tumbuhan yang tingginya sekitar 100cm ini tampak hidup baik ketika musim penghujan. Ketika itu pulalah anggrek tanah berbunga. Bunganya muncul sekitar bulan Desember hingga April.  Kesegaran kuntum bunganya hanya bertahan sekitar lima hari. Setelah itu layu dan selanjutnya berganti menjadi buah. Seiring dengan pergeseran waktu dan menurunnya intensitas curah hujan, secara pelahan daun-daunnya mengering hingga akhirnya tak terlihat lagi. Hal tersebut bukan berarti anggrek tanah mati. Umbi-umbi yang ada di dalam tanah akan segera menampakkan tunasnya ketika guyuran air hujan kembali membasahi Bumi.