Dukung Industri Agri, Kadin Genjot Dana Rp 150 Miliar di Palapa Fund

Kadin Logo
Dukung Industri Agri, Kadin Genjot Dana Rp 150 Miliar di Palapa Fund Rista Rama Dhany - detikFinance


Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dalam waktu dekat akan meluncurkan fasilitas pembiayaan awal untuk para pengusaha agribisnis yakni Palapa Fund, dengan tujuan dapat mendorong industri untuk meperoleh kredit perbankan bahkan memasuki pasar modal.

Menurut Wakil Ketua Umum Bidang Agribisnis, Pangan dan Peternakan, Kadin, Franky Widjaja mengatakan para anggota Kadin saat ini sedang mengumpulkan dana untuk mendirikan fasilitas pembiayaan yakni Palapa Fund. Tujuannya untuk memberikan bantuan khususnya permodalan untuk mendorong usaha agribisnisnya bisa mencapai skala industri.

"Fasilitas pembiayaan tersebut diperuntukkan bagi seluruh pengusaha agribisnis menengah di seluruh Indonesia. Saat ini sudah terhimpun komitmen dana dari anggota kadin sebesar Rp 60 miliar dari Rp 150 miliar yang ditargetkan," kata Franky di sela acara Jakarta Food Security Summit, JCC, Jakarta, Selasa (7/2/2012).

Menurut Franky, apabila skala pengusaha agribisnis menengah ini bisa mencapai skala industri maka akan sangat mudah memperoleh kredit perbankan bahkan bisa 'melantai' di bursa alias pasar modal.

"Apalagi Indonesia memiliki komoditas komoditas unggulan yang sangat berpotensi besar dan diminta di pasar modal, seperti kepala sawit, kakao peternakan dan lainnya," ujar Franky.

Untuk itu, kata Franky, dukungan pembiayaan yang inovatif sangat diperlukan dalam mengatasi semua kendala yang terkait pada mata rantai agribisnis yang menjadi satu kesatuan dari pembibitan, budidaya terbaik dan berkelanjutan pemanenan, proses pengolahan pengangkutan sampai akses ke pasar serta asuransi dan skema pembiayaan.

"Contoh, negara yang memiliki skema macam ini adalah Brazil yang mampu menjadikan komoditas kedelai, tebu dan peternakan sebagai komoditas primadona dunia. Dan Indonesia sendiri, kisah sukses serupa terjadi pada komoditas kelapa sawit dengan adanya program plasma inti yang merupakan kemitraan antara petani dengan prusahaan," papar Franky.

"Dan menurut hemat kami, pengembangan smallholders di Indonesia merupakan kunci utama untuk dapat mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan seperti di bidang kelapa sawit, 40% atau 3,2 juta hektare dari seluruh lahan perkebunan sawit Indonesia yang berjumlah 7,9 juta hektare dimiliki oleh smallholders," tandas Franky.