Tips Berwisata sambil Belajar Bahasa Asing !

Anda telah bersiap untuk berpetualang ke luar negeri baik finansial maupun mental. Namun bagaimana bila Anda pergi ke tempat tujuan wisata dengan bahasa setempat yang kurang Anda kuasai.

Contohnya saja Korea, Jepang, Perancis, dan beberapa negara lain yang sangat mencintai bahasa ibunya. Bahkan terkadang penduduk setempat tidak fasih berbahasa Inggris. Nah Apa yang harus Anda lakukan untuk memudahkan Anda dalam berkomunikasi di sana? Berikut beberapa tips yang bisa Anda praktikkan.


Belajarlah bahasa setempat sebelum Anda berangkat.
Dalam hal ini bila Anda ingin cukup fasih dalam melakukan perbincangan dengan penduduk setempat, ada baiknya Anda mendaftarkan kursus bahasa tersebut secara resmi yang memang mengeluarkan kocek yang cukup besar.

Apalagi jika Anda berencana melancong di negara tersebut dalam waktu yang lama. Jika Anda yakin dengan negara tujuan Anda, daftar dan belajarlah dua sampai tiga bulan sebelum keberangkatan.

Bila Anda ingin menghemat biaya Anda, Anda dapat belajar otodidak dengan membeli buku percakapan yang dilengkapi CD belajar secara lisan, agar memudahkan Anda dalam melafalkan bahasa negara tujuan wisata Anda. Buku-buku percakapan seperti itu telah banyak dijual di toko-toko buku.

Harga membeli buku tersebut tentu lebih hemat dibandingkan mengambil kursus bahasa. Namun, Anda harus rajin, disiplin, dan konsisten dalam belajar secara otodidak.

Kuasailah frasa-frasa dasar ataupun percakapan dasar. Hafalkan percakapan-percakapan umum yang biasa dipraktikan bila Anda berada di tempat tujuan tersebut. Kata-kata seperti “di mana”, “tolong”, “terima kasih”, “maaf saya tidak pandai berbahasa …”

Halafkan juga percakapan-percakapan umum di sarana umum.
Misalnya menanyakan harga, menanyakan cara, menanyakan jalan, dan sebagainya. Biasakan menghafalkan kata kerja dibanding kata benda. Kata benda bisa Anda tunjuk atau gambarkan. Sementara kata kerja susah untuk digambarkan.

Bawalah kertas contekan.
Anda dapat menulis kata-kata sifat yang biasanya Anda jumpai di petunjuk jalan. Terutama kata-kata yang berlawanan seperti kata-kata masuk-keluar, atas-bawah, tunggu-pergi, dan sebagainya.

Janganlah ragu meminta bantuan.
Selalu ada orang yang bisa berbahasa Inggris. Bisa jadi Anda berada di situasi saat Anda tidak memahami suatu kalimat yang Anda maksud namun Anda hanya mengerti beberapa kata dalam kalimat tersebut.

Jika hal ini terjadi, Anda dapat meminta bantuan kepada penduduk lokal yang Anda ajak bicara. Katakan padanya, “bagaimana saya mengatakan (kata yang Anda maksud) dalam bahasa setempat?”. Lalu Anda dapat memintanya untuk menuliskan di atas kertas sehingga Anda mendapatkan kosa kata baru bahasa setempat.

Makanlah di restoran lokal.
Sebaiknya Anda hindari makan di restoran yang menggunakan dua bahasa pada menu makanan mereka. Apalagi jika Anda turis berkantong tipis.

Beberapa restoran tersebut biasanya menawarkan makanan yang sama dengan makanan pinggir jalan namun dengan harga mahal. Harga lebih mahal karena yang sasaran mereka adalah wisatawan asing, bukan penduduk lokal.

Oleh karena itu, makanlah di warung atau restoran yang biasa menjadi tempat makan penduduk setempat, bukan yang ramai dikunjungi turis. Carilah seseorang untuk membantu Anda mengartikan menu makanan tersebut dan mendeskripsikannya agar Anda dapat menikmati makanan enak dengan harga terjangkau.

Berwisata sambil belajar bahasa.
Ibarat sambil menyelam minum air. Anda bisa berwisata sekaligus membuat Anda menambah pengetahuan Anda dalam berbahasa asing yang nantinya dapat menjadi modal Anda.

Misalnya saat bekerja di perusahaan asing ataupun membantu teman Anda yang ingin belajar bahasa tersebut. Paling tidak Anda tidak gugup lagi dalam bercakap-cakap bahasa tersebut.


Tersenyumlah.
Hal ini memang bahasa yang paling mudah dan paling dimengerti oleh semua orang di seluruh dunia. Bila Anda meminta tolong atau berterima kasih dengan bahasa lokal sambil tersenyum, maka Anda telah membuat suatu kedamaian sederhana antar budaya dan antar negara