PEMANFAATAN TAMBAK MARGINAL MENJADI LAHAN GARAM


PEMANFAATAN TAMBAK MARGINAL MENJADI LAHAN GARAM


Sejauh mata memandang, di beberapa bagian pesisir pantai Kabupaten Banyuwangi tergeletak begitu saja hamparan tambak  sebagai petakan-petakan dengan tanggul yang rusak disana-sini dan dasar  yang kering pecah-pecah. Sunyi, tak ada aktivitas, meski beberapa petakan terisi air. Yang ada hanya pantulan terik matahari yang memedihkan mata. Tak sedikit pun menyisakan tanda kebesaran bahwa dari lahan itu, asal kejayaan Indonesia sebagai penghasil utama udang windu dunia di era 80-an. Tambak – tambak udang tersebut mulai “tidur” setelah serangan beberapa penyakit yang menyerang udang windu beberapa Windu yang lalu. 

Banyuwangi merupakan Kabupaten dengan wilayah terluas di Jawa Timur dengan luas wilayah 5.782,50 km2 dan berbatasan dengan Kabupaten Jember, Bondowoso, Situbondo dan Propinsi Bali. Kabupaten yang masuk dalam kawasan Industri perikanan ini memiliki  panjang pesisir pantai 175,8 km dengan potensi tambak udang 1361 Hektar . Banyuwangi merupakan salah satu sentra tambak udang nasional. Namun dalam beberapa dekade ini setelah beberapa tahun udang windu mati suri, maka tergantikan oleh udang vannamei yang konon ceritanya lebih resistant terhadap berbagai penyakit daripada udang windu.  Dengan demikian udang vannamei di harapkan dapat menggantikan posisi udang windu. Kejayaan udang vannamei mulai meroket pada tahun 2000an. Namun popularitas udang vannamei juga mulai mengalami penurunan. Berbagai macam hal juga mulai membuat para petambak udang vannamei di Banyuwangi mulai gulung tikar, mulai dari harga jual udang yang tidak menentu sampai penyakit yang mulai menyerang udang vannamei sehingga menyebabkan beberapa tambak di Kabupaten Banyuwangi mulai mangkrak.  Pada awal tahun 2011, berdasarkan data yang ada pada Dinas Perikanan dan Kelautan Banyuwangi dari jumlah total luas tambak yang mencapai 1361 Hektar, hampir 50 persennya terserang penyaki seperti White Spot, Mio dan Taura Syndrome Virus.  Penyakit tersebut hampir merata menyerang tambak dibeberapa kecamatan yang ada di Banyuwangi, dan yang paling besar menyerang tambak tradisioanal. 

Di kawasan Banyuwangi bagian utara, mulai dari Desa Bajulmati hingga Wongsorejo, mulai 2 tahun terakhir ini hampir 60% tambak yang ada tidak berproduksi.  Sedangkan bagian pesisir timur mulai dari daerah Bulusan sampai Muncar Banyuwangi sekitar 30% tambak udang baik yang tradisional maupun intensif tidak berproduksi karena alasan penyakit, cuaca dan sebagainya.  Tambak-tambak tersebut dibiarkan tergeletak begitu saja oleh pemiliknya.  Miris memang, lahan yang awalnya dapat menghasilkan rupiah sampai ratusan juta per petaknya tersebut saat ini terlihat seperti hamparan dengan  ladang rumput yang mengering.  Sebenarnya apabila lahan – lahan tambak marginal tersebut di manfaatkan untuk produksi kelautan dan perikanan lainnya dengan biaya yang lebih minim akan memberikan hasil yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.

Beberapa alternative pemanfaatan lahan tambak marginal  dengan biaya dan resiko yang minim tersebut yaitu digunakan sebagai lahan untuk budidaya ikan bandeng dan sebagai lahan untuk produksi garam.   Salah satu alternative yang paling potensial untuk di realisasikan yaitu dengan menjadikan tambak-tambak marginal tersebut dijadikan lahan garam.  Hasil daripada produksi garam ini memang tidak sepopuler budidaya udang. Namun resiko memproduksi garam  di tambak marginal ini lebih minim daripada usaha budidaya udang. Selain itu siklus produksi pembuatan garam hanya membutuhkan waktu selama 20 – 30 hari.  Salah satu alasan mengapa tambak yang mangkrak tersebut dapat dijadikan lahan tambak garam karena  produksi garam nasional tahun ini belum dapat memenuhi kebutuhan garam untuk konsumsi sebanyak 1,8 juta ton, sedangkan untuk kebutuhan garam industry sebanyak 2 juta ton.  Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tahun ini sebagian kebutuhan garam nasional dipenuhi dengan cara impor dari Australia dan India yang tentunya membutuhkan biaya produksi lebih mahal daripada produski dalam negeri.  Dengan demikian harga garam di tangan konsumen akan lebih mahal.

Daerah Banyuwangi bagian utara mulai dari Desa Bajulmati hingga Wongsorejo dengan kondisi curah hujan yang cukup rendah dan waktu panas setiap tahunnya berkisar antara 6 – 8 bulan cukup menjanjikan untuk dijadikan lahan garam bagi tambak – tambak yang marginal tersebut.  Kondisi cuaca di daerah tersebut juga berkisar antara 30 – 34o C cukup potensial untuk memproduksi garam yang memang membutuhkan kondisi cuaca yang cukup panas.  Tambak – tambak marginal yang rata-rata menggunakan semen beton tersebut hanya memerlukan peralatan berupa pompa untuk memasukkan air laut ke dalam petakan,  jumlah air yang dimasukkan juga sangat sedikit dibandingkan pada saat produksi udang.  Dengan lantai dasar berupa beton ini dapat menghasilkan garam yang sangat bersih yang merupakan acuan sebagai garam kualitas KW1.  Dalam kondisi normal setiap 1 hektar lahan tambak garam dapat menghasilkan minimal 35 – 60 ton garam.  Bisa dibayangkan apabila di Kabupaten Banyuwangi dan sekitarnya terdapat lebih dari 500 hektar tambak udang yang mangkrak  dapat digunakan untuk lahan tambak garam tentunya akan menambah kesejahteraan bagi pemiliknya dan dapat memenuhi kebutuhan garam nasional. 

Memang garam ini belum ada barang substitusinya (pengganti) dan hanya dapat diproduksi dengan menggunakan air laut.  Dengan demikian berbagai alternative untuk meningkatkan produksi garam nasional diantaranya yaitu teknologi intensifikasi produksi, penambahan modal bagi masyarakat pegaraman, perluasan lahan produksi baik dengan cara membuka lahan baru maupun memanfaatkan tambak udang yang mangkrak (marginal).  Salah satu upaya dan langkah konkret yang perlu dilakukan dalam memanfaatkan tambak udang yang mangkrak yaitu dengan cara sosialiasi oleh instansi terkait seperti Balai Diklat Kelautan dan Perikanan setempat, Dinas kelautan dan Perikanan, penyuluh perikanan, Pemerintah Daerah serta pihak – pihak yang terkait lainnya.  Langkah selanjutnya adalah penguatan kelembagaan dan penguatan modal bagi para stake holder dan pelaku pegaraman.  Selain itu langkah yang tidak kalah penting yaitu jaminan harga dan stabilitas pasar bagi hasil garam yang akan di produksi. 

Indonesia yang merupakan Negara dengan wilayah laut terluas di dunia ini tentunya sangat optimis untuk dapat swasembada garam dengan dukungan berbagai elemen.

Oleh : Dian Tugu Warsito T, S.St.Pi
    Tim Publikasi BPPP Banyuwangi

Angkat Belut Sawah ke Pasar Internasional



Angkat Belut Sawah ke Pasar Internasional

Hj Komalasari tidak lebih dari seorang ibu rumah tangga biasa seperti kebanyakan wanita berstatus menikah lainnya.

Namun berkat ketekunannya, warga Kampung Tugu, Desa Pasir Halang. Kecamatan Sukabumi,ini mampu mengubah belut yang berasal dari sawah menjadi peluang bisnis internasional.

Apa yang menyebabkan Anda tertarik berbisnis belut? Dari mana ide awal membuat belut olahan?

Semua ini sebenarnya buah dari kegiatan yang saya tekuni. yaitu mengikuti secara aktif pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK) dan posyandu yang ada di sekitar tempat tinggal pada 1980. Anda tahulah seperti apa kegiatan ibu-ibu PKK. Memasak atau membuat kerajinan tangan yang diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan. Seperti halnya saya, banyak sekali menu makanan yang dipelajari bersama-sama. Dalam perjalanannya, saya berpikir untuk membuat suatu usaha bersama dengan memanfaatkan potensi yang ada di kampung. Ide awalnya sangat sederhana, kala itu wilayah Kampung Tugu hampir sebagian besar berupa persawahan.

Tentunya di areal persawahan mudah sekali ditemukan belut. Dari situlah saya coba untuk mengolah belut menjadi dagangan atau usaha PKK. Sebagai langkah awal, saya hanya memiliki modal Rp 15.000. Uang sebesar itu saya manfaatkan untuk membeli belut dari para petani. Saat itu harga pembeliannya masih sangat murah, sekitar Rp3.000/kg. Ini adalah langkah awal yang menjadikan saya seperti saat ini. Orang bilang sekarang saya menjadi orang sukses.

Apa produk olahan yang pertama kali dibuat dan diperdagangkan?

Saya masih ingat, keterampilan memasak yang dimiliki belum terlampau hebat dan bervariasi. Karena itu saya coba untuk mengolah belut menjadi dendeng. Di samping itu pengolahan dendeng ini relatif mudah dan tidak terlampau rumit meracik bumbunya.Tenaga yang terlibat pada usaha pembuatan dendeng ini hanya 10 orang, semuanya merupakan kader PKK dan posyandu.

Selain itu peralatan untuk memasaknya pun masih sangat sederhana, seperti kompor minyak tanah dan pisau. Pokoknya segala peralatan dapur yang ada di rumah saya gunakan untuk membuat olahan belut.

Pemasarannya seperti apa?

Karena awalnya ini hanya usaha bersama, kemasan produk yang dihasilkannya pun masih sangat seadanya, yakni dendeng belut dikemas dengan plastik yang diberi kertas untuk penamaan produk. Penamaan produk yang dicantumkan pada kemasan itu juga disesuaikan dengan nama PKK dan posyandu, yakni Flamboyan. Di era 1980-an, penamaan posyandu atau PKK biasanya diambil dari nama bunga. Seiring dengan perjalanan usaha saya, kini nama Flamboyan menjadi nama perusahaan yang saya dirikan.

Kalau soal metode pemasarannya, saya ambil pola pemasaran dari mulut ke mulut serta hubungan lintas posyandu dan PKK.Temyata ini adalah pangsa pasar yang cukup bisa diandalkan. Buktinya jumlah produk setiap harinya terus meningkat sehingga pemasarannya dikembangkan ke warung-warung dan toko.

Ada pengalaman menarik kalau mengingat bagaimana saya memasarkan belut olahan ini.Tidak sedikit pemilik toko, terutama dari warga keturunan, menolak hasil produk saya. Alasannya barang dagangan yang akan saya titipkan itu sangat menjijikkan.Diakui.dulu, masyarakat masih sangat jarang mengonsumsi belut karena binatang ini kan selalu tumbuh di dalam tanah sawah yang kesannya sangat kotor dan bau.

Tapi penolakan ini saya jadikan sebagai tantangan. Saya terus menawari para pemilik toko itu untuk mau menerima titipan barang dagang saya. Eh, siapa sangka, hasil produkbelut olahan ini temyata banyak sekali yang meminati. Kondisinya jadi berubah, semula pemilik toko menolak produk saya, tapi kini mereka yang memin ta saya untuk menyuplai belut olahan dalam jumlah banyak.

Apakah Anda pernah menemui kendala saat memulai bisnis ini?

Tentu saja.Tidak selamanya bisnis akan berjalan mulus. Kendala utama dalam bisnis ini adalah keterbatasan modal. Beberapa kali saya sempat harus menghentikan dan memulai kembali bisnis belut ini. Permintaan sangat tinggi, tapi saya tidak bisa memenuhinya karena modal yang ada sangat kecil.

Sebagai pengusaha kecil, saya tentunya tidak bisa berdiri sendiri. Peran pemerintah saat itu belum optimal, apalagi bagi para pengusaha belut. Sektorini masih dipandang kecil.

Kabarnya belut olahan hasil produk Anda sudah dipasarkan hingga ke mancanegara?

Alhamdulillah ini berkat ketekunan dalam usaha. Semula belut ini dipasarkan secara lokal, terutama di Sukabumi saja. Lambat laun menjalar sampai hampir ke seluruh daerah di Indonesia. Bahkan beberapa tahun terakhir ini, permintaan datang dari luar negeri seperti Malaysia dan Korea.Tapi kedua negara ini lebih tertarik belut segar, bukan dalam bentuk olahan. Dalam satu bulan permintaan belut segar untuk satu negara bisa mencapai 5 ton. Di sana belut dijadikan bahan dasar kosmetik serta obat-obatan.

Pemasaran hingga ke luar negeri ini adalah berkat kepedulian pemerintah daerah maupun pusat. Peran serta pemerintah telah mendongkrak usaha yang saya tekuni. Bahkan selama satu tahun saya sempat menjadi tenaga pengajar di Universitas Pasundan,Bandung, pada jurusan teknologi pangan.

Dari mana belut-belut itu diperoleh agar kebutuhan pasar lokal dan luar negeri terpenuhi?

Sejak pertama kali merintis usaha belut, saya cenderung mendapatkannya dengan cara membeli dari para petani walau sebenarnya peluang untuk beternak belut terbuka lebar. Tapi itu bukan tujuan saya. Sebab langkah ini saya awali dengan niat untuk kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat sekitar. Hampir setiap harinya saya membeli belut dari petani dengan harga Rp25.000/kg. Ini harga yang cukup untuk mendongkrak perekonomian masyarakat.yang sama,yakni belut. Apakah Anda merasa tersaingi?

Sedikit pun tidak pernah merasa takut usaha saya akan tersaingi.Tapi sebaliknya ini menjadi motivasi bagi saya untuk terus memajukan usaha. Tidak sedikit anak didik saya mengikuti jejak yang sama, bahkan mereka banyak yang sukses.Terlepas dari itu agar usaha tetap berjalan, saya tidak pernah berhenti untuk berinovasi.

Berapa kapasitas produksi saat ini?

Pada saat rintisan awal, jumlah produksi hanya mampu sekitar 5 kg per minggu.Ta pi sekarang ini, dalam satu hari jumlah produksi bisa mencapai 200 kg, terdiri atas 150kg untuk olahan, 50 kg untuk pemenuhan pesanan belutsegar.Akumulasinya, dalam satu bulan angka produksi belut bisa mencapai 4,5 ton.

Apa rencana ke depan dengan bisnis Anda yang telah sukses ini? Saya akan tetap berada di jalur usaha belut. Sebab ini adalah bisnis yang benar-benar saya rintis dari nol. Diharapkan di kemudian hari ini akan menjadi bisnis keluarga dan masyarakat. Saat ini saya masih melakukan regenerasi untuk penerus bisnis.

Apa kuncinya untuk menjalankan sebuah bisnis, terutama bagi wirausaha yang baru merintisnya?

Tekun dan ikhlas. Ini adalah kunci kesuksesan. Ikhlas yang dimaksudkan adalah tidak putus asa ketika mengalami kegagalan dan mengalami kerugian.Tekun menjalani tanpa harus terpengaruh oleh bisnis lainnya. Harus fokus sampai menuai keberhasilan. 11. Menurut Anda, apa saja potensi alam Indonesia ini yang masih bisa digarap oleh masyarakat?

Banyak sekali potensi alam yang belum tersentuh dan tergarap oleh masyarakat. Contohnya potensi di perikanan. Bukan hanya belut saja yang bisa dijadikan potensi bisnis, tapi ikan nila dan lele juga temyata jauh memiliki potensi.

toni Kamajaya

Sumber: Harian Seputar Indonesia 27 November 2011,hal. 8

Pemerintah akan genjot konsumsi ikan

Pemerintah akan genjot konsumsi ikan JAKARTA Pemerintah mendorong peningkatan konsumsi ikan nasional yang saat ini baru mencapai 30,48 kg per kapita per tahun, jauh di bawah tingkat konsumsi pola pangan harapan 31,40 kg per kapita per tahun. Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutradjo mengatakan dengan kondisi tersebut maka pihaknya memandang penting upaya pemerintah untuk meningkatkan konsumsi ikan masyarakat Indonesia. "Bahkan pada periode 2009-2014 peningkatan konsumsi Ikan menjadi salah satu indikator kinerja utama Kementerian Kelautan dan Perikanan," ujarnya saat membuka Pasar Rakyat dan Festival Pindang Ikan Nusantara, akhir pekan lalu. Sharif menegaskan selain terus berupaya pada peningkatan konsumsi Ikan, pemerintah juga terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan nelayan. KKP sedang melakukan berbagai upaya penguatan nilai tambah dalam usaha perikanan melalui program industrialisasi perikanan khususnya bagi industri kecil menengah, sehingga kualitas dan daya saing nelayan dan pembudi daya serta pengolah ikan dapat meningkat. "Dengan Industrialisasi, nelayan dan pembudidaya adalah subjek bukan objek, nelayan dan pembudidaya yang sejahtera adalah input dari suatu proses Industrialisasi yang berdaya saing tinggi sehingga akhirnya dapat memunculkan pemain industri nasional yang mampu bersaing di pasar internasional," ujarnya, (s/sn/s/sepi Sumber: Bisnis Indonesia 28 November 2011,hal. i2

Healthy Eating SHRIMP LOBSTER?

Healthy Eating SHRIMP LOBSTER?
Click Here!
Lobster flavor is delicious, is good also for the health?
There are several criteria to determine it.
1. CONTENT OF MERCURY
Some fish such as swordfish, shark, king mackerel and
  suspected to contain high mercury levelsWhen eaten, the
  mercury is harmful to the body concerned.
But the reality is the lobster does not have a high mercury content.
Lobster contains some amounts of mercury that is naturally present in all fish.

2. Parasites and viruses
Doctors and also some people think that lobsters contain parasites and viruses.
  But they did not see one thingthat all living things as well
  contain parasites and viruses.
The key is to cook meat thoroughly before eating.
It can remove all the batteries and germs.

3. ROTTEN eaters
Strong argument that raises questions is the lobster
eating rotten food, and this lead to the assumption that the lobster does not
healthy for the bodyBut it is simply not trueIn fact, as
like the people who do not want to eat rotten meat and stale and
  will prefer fresh meatLikewise with the lobster.
Lobter eat live fishclamsoysters and crabs.



Sumber : Warta PasarIkan Edisi November 2010, volume 87

SHRIMP LOBSTER FOR HEALTH BENEFITS

SHRIMP LOBSTER FOR HEALTH BENEFITS

1. protein
Lobster is a very good source of protein. Protein is important for our bodies for energyproduction and stabilization of blood sugar. It also helps you lose weight. Lobster higherprotein content than chicken and beef, while its lower calorie than meat, chicken and beef.

2. Omega-3 fatty acids
Lobster meat contains omega-3 fatty acids in high amounts. Omega-3 fatty acidsimportant for preventing heart disease and maintaining heart health. It has been proventhat people who are at high risk for heart problems, benefit from the lobster becauseomega-3 content in it.




3. Helps you lose weight
Lobster is an excellent food choice for people who want to change your lifestyle, andmaking it healthier and better. Lobster is very low fat, low calorie and low cholesterol, but still provide the necessary nutrients.

4. Lobster meat contains, vitamins, zinc, potassium, vitamin B12 and selenium. All that is very important for health. The content in the lobster seg can increase vitality, libidobecomes more powerful and durable as well as increase stamina.
5. Eating lobster meat as well as consume multi-vitamin tablets or health supplements.
So if the lobster is good for health? Answer YES. Just remember one thing, the taking of any kind, all of them do not overdo it. For everything that excess or deficiency is not a goodresult.

Sumber : Warta PasarIkan Edisi November 2010, volume 87

MANFAAT LOBSTER BAGI KESEHATAN



MANFAAT LOBSTER  BAGI KESEHATAN

1.       Protein
Lobster adalah sumber protein yang sangat baik. Protein penting bagi tubuh kita untuk energi dan pemantapan produksi gula darah. Hal ini juga membantu menurunkan berat badan. Kandungan protein lobster lebih tinggi dari ayam dan sapi, sedangkan kalori nya lebih rendah daripada daging ayam dan sapi.

2.       Asam lemak omega-3
Daging lobster mengandung asam lemak omeg-3 dalam jumlah tinggi. Asam lemak omega-3 penting untuk mencegah penyakit jantung dan menjaga kesehatan jantung. Telah terbukti bahwa orang-orang yang beresiko tinggi terhadap gangguan jantung,mendapat manfaat dari lobster karena kandungan omega-3 di dalamnya.



3.       Membantu menurunkan berat badan
Lobster adalah makanan pilihan yang sangat baik bagi orang yang ingin mengubah gaya hidup, dan membuatnya menjadi lebih sehat dan lebih baik. Lobster sangat rendah lemak, rendah kalori dan rendah kolesterol, tetapi masih memberikan nutrisi yang diperlukan.

4.       Daging lobster mengandung, vitamin ,seng, kalium, vitamin B12 dan selenium. Semua itu sangat penting bagi kesehatan. Kandungan seng di dalam lobster dapat meningkatkan vitalitas, libido menjadi lebih kuat dan tahan lama serta meningkatkan stamina.
5.       Mengkonsumsi daging lobster sama halnya dengan mengkonsumi multi vitamin tablet atau suplemen kesehatan.
Jadi apakah lobster baik untuk kesehatan?jawabnya YA. Asal ingat satu hal, dalam mengkonsumsi apapun, semuanya jangan berlebihan. Sebab segala sesuatu yang berlebihan atau kekurangan tidak baik akibatnya.

Sumber : Warta PasarIkan Edisi November 2010, volume 87

Other information about Betta fish

Betta Fish

Betta fish is one type of ornamental fish are much liked by the people, especially by childrenMaintenance of ornamental fish Betta is relatively easy and simple. Betta fish forits survival does not necessarily need good water quality is maintained only by the bottle orglass filled with water betta can survive.
Betta fish do not require oxygen supply that much because these fish can take oxygendirectly from air. Betta fish can feed for mosquito larvae, silk worms, water fleas



Other information about Betta fish Click Here!

tambak udang dengan kincir

tambak udang



Lokasi Tambak Udang Umumnya berada di dekat pantai.
tambak udang ini merupakan tempat budidaya pembesaran udang pada budidaya air payau. pada pembesaran udang di tambak untuk mensuplai oksigen ke dalam tambak menggunakan kincir. kincir dipasang di tambak jumlahnya bisa satu atau dua buah kincir.

SEHATKAH MENGKONSUMSI LOBSTER?


SEHATKAH MENGKONSUMSI LOBSTER?

Rasa lobster memang lezat,apakah enak juga untuk kesehatan?
Ada beberapa kriteria untuk menentukannya.
1.      TINGKAT KANDUNGAN MERKURI
Beberapa ikan seperti ikan pedang, ikan hiu, dan king mackerel
 ditengarai mengandung merkuri tingkat tinggi. Bila dimakan, maka
 kandungan merkuri tersebut dikhawatirkan berbahaya bagi tubuh. 
Tetapi kenyataannya adalah lobster tidak memiliki kandungan merkuri yang tinggi. 
Lobster mengandung  sejumlah merkuri dalam jumlah yang secara alami terdapat dalam semua ikan.

2.       PARASIT DAN VIRUS
Dokter dan juga beberapa orang berpikir bahwa lobster mengandung parasit dan virus.
 Tapi mereka tidak melihat satu hal,bahwa semua makhluk hidup juga
 mengandung parasit dan virus.
Kuncinya adalah memasak daging dengan baik sebelum makan. 
Hal ini dapat menghilangkan semua bateri dan kuman.

3.       PEMAKAN MAKANAN BUSUK
Argumen kuat yang menimbulkan pertanyaan adalah lobster 
pemakan makanan yang busuk dan ini menimbulkan anggapan bahwa lobster tidak 
sehat untuk tubuh. Tapi hal tersebut sama sekali tidak benar. Bahkan, sama halny
seperti manusia yang tidak mau makan daging busuk dan basi dan
 akan lebih memilih daging segar. Begitu juga dengan lobster. 
Lobter makan ikan hidup, kerang, tiram dan kepiting.

Sumber : Warta PasarIkan Edisi November 2010, volume 87

Kondisi Air dalam membudidayakan ikan di Kolam Air Deras

Membudidayakan ikan di Kolam Air Deras 

Kolam ikan dapat dikatakan sebagai kolam air deras bila air yang mengalir di kolam debitnya minimal 25 lt/detik, tetapi optimalnya debit air yang mengalir di kolam air deras yaitu 50 - 100 lt/detik. 

jenis ikan yang biasa dibudidayakan pada kolam air deras yaitu : 
1. ikan tawes
2. ikan nilem
3. ikan tombrol
4. ikan mas
5. ikan patin 
6. ikan bawal 

suatu kelebihan pada kolam air deras yaitu banyak mengandung oksigen terlarut. budidaya ikan pada kolam air deras merupakan suatu budidaya ikan yang dilakukan secara intensif karena membutuhkan pakan yang memenuhi syarat. budidaya ikan di kolam ini memerlukan pengelolaan pakan termasuk penentuan kualitas pakan, waktu pemberian pakan, dan jumlah pemberian pakan. 

Umumnya budidaya ikan di kolam air deras banyak dilakukan di daerah pegunungan seperti bandung, Bogor, Tasikmalaya, Sukabumi, Purwokerto, Temanggung, Wonosobo, dan Malang. 

dalam membuat kolam air deras kondisi air harus diperhatikan : 
1. Debit air minimal 25 liter/detik, optimal 50 - 100 lt/detik
2. Oksigen O2 yang terlarut pada kolam air deras cukup tinggi yaitu 6 - 8 ppm
3. Air yang digunakan untuk kolam air deras harus bebas polusi
4. Air dapat terpenuhi sepanjang tahun
5. Kolam harus kokoh terbuat dari tembok
6. makanan ikan (pakan) harus berkualitas baik mengandung protein 25 - 30%