jenis-jenis ikan nila


JENIS-JENIS IKAN NILA

Ikan nila pertama kali masuk Indonesia lewat Jawa Barat pada tahun 1969. Ikan ini diintroduksi dari Taiwan (Anomim, 2008). Pada tahun 1975 didatangkan nila hibrid (hasil silang T.nilotica dan T. Mossambica) dari Taiwan. Nila merah muncul pada tahun 1981, diintroduksi dari Philipina. Pada tahun 1988-1989 didatangkan parent stock nila chitralada dari Thailand namun tidak berkembang (Anonim, Dinas Perikanan Jawa Barat 2008).
Jenis-jenis ikan nila yang berkembang saat ini antara lain:
  1. Ikan nila GIFT
Nila GIFT (Genetic Improvement Farm Tilapia)merupakan varietas baru dari jenis ikan yang dikembangkan oleh ICLARAM di Philipina.Ikan nila GIFT tersebut diintroduksi dari Philipinaa pada tahun 1995-1997 (Anonim, 2008).
  1. Ikan nila TA
Nila TA belum banyak dikenal masyarakat. Nila TA mirip dengan nila GIFT. Bedanya, garis-garis vertikal pada tubuh dan ujung sirip punggung lebih sedikit dibanding nila GIFT. Selain itu pada nila TA terdapat garis tepi berwarna merah pada sirip punggung dan ekor nila TA jantan.

  1. Nila GESIT
Merupakan jenis nila hasil pemuliaan yang dilakukan di Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT-KKP RI) Sukabumi bekerja sama dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Ikan nila gesit (Genetically Supermale Indonesia Tilapia) adalah nila yang secara genetis diarahkan menjadi jantan super. Perbaikan  genetis, yaitu menciptakan kromosom sex YY yang dibuat dengan metode rekayasa kromosom sex  ikan nila jantan normal (kromosom XY) dan betina (kromosom XX).
         Pemuliaan memerlukan  waktu sekitar 6 tahun di kolam percobaan IPB Dramaga (2001-2004) dan di BBPBAT Sukabumi (2002-2006).
         Ikan nila GESIT adalah hasil pemuliaan yang mendapatkan ikan nila monosex jantan. Dasar pemikirannya adalah ikan nila yang berkelamin jantan tumbuh lebih cepat. Pertumbuhan ikan nila GESIT monosex jantan lebih cepat sekitar 50 % dibanding yang berkelamin betina. Dengan penyediaan benih monosex jantan maka diharapkan terjado peningkatan produktivitas ikan secara nyata (Amri, Kh dan Khairuman, 2008).

  1. Ikan Nila Nirwana
Nila nirwana (nila ras wanayasa) dirilis 15 Desember 2006 oleh Dirjen Budidaya melalui Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan. Pemuliaan selektif ikan nila nirwana dimulai pada tahun 2002 yang dilaksanakan di Balai Pengembangan Benih Ikan  (BPBI) Provinsi Jawa Barat yang berlokasi di Wanayasa dengan mengoleksi 18 famili ikan nila. GIFT generasi ke-6 dari 24 famili ikan nila GET dari Philipina. Sumber genetik kegiatan seleksi adalah GIFT (Genetic Improvement for Farmed Tilapia) dan GET (Genetically Enhanced Tilapia). Dalam kurun waktu pengerjaan selama 3 tahun, dari tahun 2003-2006, BPBI Wanayasa telah menyeleksi 500 ekor benih yang dihasilkan oleh setiap pasang famili mendapatkan 10 pasang induk penjenis (Great Grand Parent Stock), yang selanjutnya diberi nama nila nirwana.
Dari GGPS diperoleh induk dasar (Grand Parent Stock) yang akan menghasilkan induk  sebar atau Parent Stock (PS). PS merupakan induk akhir yang menghasilkan benih sebar untuk kebutuhan para pembudidaya.
Keunggulan nila nirwana terletak terletak pada kecepatan pertumbuhannya. Bobot nila nirwana mampu meningkat sekitar 45% pada generasi ke-3 (F3) dibandingkan  dengan generasi awalnya.
Pemeliharaan sejak larva hingga berbobot di atas 65o gram/ekor dapat dicapai dalam waktu 6 bulan. Hal ini jauh lebih cepat dari nila jenis lain. Bentuk tubuh nila nirwana relatif lebih lebar dengan panjang kepala yang lebih pendek. Nila ini memiliki tekstur daging yang lebih tebl dibandingkan jenis nila lainnya.
  1. Nila BEST
Nila BEST (Bogor Enhanced Strain Tilapia) merupakan nila hasil perbaikan genetik yang dilakukan oleh Balai Riset Budidaya Air Tawar Bogor. Nila BEST dinyatakan lulus uji pada tahun 2008. Ikan nila jenis ini mempunyai kemampuan tumbuh yang cepat. Ikan nila BEST juga mempunyai kemampuan adaptasi yang sangat baik terhadap salinitas (Anonim, Dinas Perikanan Jawa Barat, 2008, Odang, C. Adi S, Penebar Swadaya, 2009).
 Sumber :Sapto Ciptanto (Top 10 Ikan Air Tawar)