Macrobranchium White Tail Disease (Penyakit Ekor Putih Pada Udang Galah)

Macrobranchium White Tail Disease (Penyakit Ekor Putih Pada Udang Galah)



Penyebab : Macrobrachium rosenbergii nodavirus (MrNV) dan extra small virus (XSV)



Bio – Ekologi Patogen :

• Inang penyakit sangat species spesifik yaitu udang galah (Macrobrachium rosenbergii)

• Keganasan: tinggi, dalam tempo 2-3 hari mematikan 100% populasi di perbenihan.

• Melalui infeksi buatan pada PL, gejala klinis dan mortalitas yang terjadi sama dengan infeksi alamiah; sedangkan pada udang dewasa, bagian sepalotorak lembek diikuti munculnya struktur dua kantung yang menggembung berisi cairan di kanan-kiri hepatopancreas.

• Gejala klinis yang sama, menyerupai branchiostegite blister disease (BBD) yang diikuti dengan kematian dilaporkan terjadi pada kolam pembesaran udang galah.

• Distribusi: India dan Asia Tenggara (Thailand).



Gejala Klinis

• Lemah, anorexia dan memutih pada otot abdominal pada PL.

• Kondisi tersebut secara bertahap meluas ke dua sisi sehingga mengakibatkan degenerasi telson dan uropod.

• Warna keputihan pada ekor merupakan gejala klinis yang definitif, sehingga disebut penyakit ekor putih.

• Warna kehitaman (melanisasi) akan mengembang ke 2 sisi (anterior & posterior) dan menunjukkan degenerasi dari telson dan uropod



Diagnosa :

• Polymerase Chain Reaction (PCR)

• In situ hybridization



Pengendalian



• Tindakan karantina terhadap calon induk dan larva udang galah yang baru

• Hanya menggunakan induk dan benih yang bebas MrNV dan XSV.

• Menjaga status kesehatan udang agar selalu prima melalui pemberian pakan yang tepat jumlah dan mute

• Menjaga kualitas lingkungan budidaya agar tidak menimbulkan stress bagi udang



sumber : Kementerian Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Direktorat Kesehatan Ikan dan Lingkungan, 2010