Buaya Irian


Buaya Irian

Crocodylus novaguineae, spesies ini sering disebut sebagai buaya Irian. Perbedaannya dengan buaya lain adalah ukuran sisiknyayang lebih besar, terutama sisik ventralnya. Sisil, belakang kepalanya berjumlah 4-7 buah. Sisik D.C.W (Double Crest Whorl) berjumlah 17-20 pasang, sedangkan Sisik S.C.W (Single Crest Whorl) berjumlah 18-21 buah.



Jumlah sisik ventral terdiri atas 23-28 baris dari depan ke belakang. Buaya ini dapat tumbuh hingga 3,3 m untuk jantan dan 2,65m untuk betina.

Pada waktu akan bertelur, betina akan membuat sarang dan bertelur pada awal musim kemarau, hal ini berlawanan dengan Crocodylus porosus. Telur - telur ini dijaga oleh induk sampai mereka dapat mencari makanan sendiri.Buaya-buaya ini menempati habitat yang sama dengan buaya air tawar di Indonesia Barat dan dijumpai sampai ke pedalaman dengan persebaran meliputi Irian sebelah utara, mulai dari daerah aliran sungai Memberamo, sampai semenanjung selatan Papua Nugini.

sumber : Warta pasar ikan, Dir. pemasaran dalam negeri, dirjen P2HP Departemen Kelautan dan Perikanan