SEPAT SIAM

SEPAT SIAM
Sepat terdiri dari beberapa jenis, tetapi yang terkenal hanya dua jenis yaitu sepat (Trichogaster trichopterus) yang panjang tubuhnya maksimuni 12 cm clan sepat siam (Trichogaster pectorahs) yang panjang tubuhnya maksimum 25 cm. Sepat jenis pertama tidak dibudidayakan, sedangkan sepat siam merupakan komoditas perikanan air tawar andalan yang dibudidayakan secara luas.
Sepat siam dimasukkan ke Indonesia dari Thailand melalui Malaysia pada tahun 1934. Ikan ini berhasil dibudidayakan untuk pertama kalinya di Indonesia pada tahun 1935. IKan ini sudah tersebar secara luas ke seluruh wilayah Indonesia pada tahun 1937. Tidak mengherankan jika sepat siam juga ditemukan hidup di rawa-rawa.
Sepat siam ini merupakan ikan ekonomis penting yang sangat populer dijadikan sebagai ikan asin. Menu sepat siam asin yang sudah digoreng biasanya disajikan sebagai lauk pelengkap menu sayur asem yang populer di wilayah Jakarta dan jawa Bar•at. Karena itu, sepat jenis ini sangat dikenal luas dan dibudidayakan di berbagai daerah di Indonesia.


Klasifikasi
Phyllum : Chordata
Kelas: Pisces
Ordo: Anabantoidae
Famili: Belontiidae
Genus: Trichogaster
Species: Trichogaster pectoralis
nama Asing: snakeskinned gouramy, spotted gouramy
nama Lokal: sepat siam
Ciri Morfologis
Sepat siam mirip dengan gurami, tetapi memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil. Terdapat bintik hitam di bagian tengah batang ekornya, lehingga ikan ini disebut sebagai spotted gouramy. Selain itu, warna tubuhnya yang belang-belang seperti kulit ular membuat ikan ini juga diberi nama snakeskinned gouramy. Sementara itu, julukan sepat siam diberikan karena selain banyak terdapat di Siam,Thailand diduga berikan karena bentuk tubuhnya yang lebih besar dibandingkan dengan spat jenis lainnya.
Kehiasaan Makan
Sepat siam merupakan ikan asli rawa, dari rawa yang berair tawar sampai rawa yang berair payau. Ikan ini tergolong ikan pemakan segala (omnivora). Pakan utamanya adalah plankton, lumut, tumbuhan air, dan organisme kecil yang hidup di perairan tempatnya tumbuh.
sumber : Khairul Amri, S.Pi, MSi, dan Khairuman, S.P. Agromedia pustaka, 2008