PENYAKIT PARASITIK PADA IKAN

PENYAKIT PARASITIK PADA IKAN


PENDAHULUAN

Penyakit didefinisikan sebagai suatu keadaan fisik, morfologi dan atau fungsi yang mengalami perubahan dari kondisi normal karena beberapa penyebab dan terbagi atas 2 kelompok yaitu penyebab dari dalam (internal) dan luar (eksternal). Penyakit internal meliputi kelainan genetik, gangguan metabolisme, gangguan sekresi dan lemahnya daya tahan tubuh. Sedangkan penyakit eksternal meliputi penyakit pathogen (parasit, jamur, bakteri, virus) dan non pathogen (lingkungan dan nutrisi ).

Penyakit parasitik merupakan salah satu penyakit infeksi yang sering menyerang ikan terutama pada usaha pembenihan. Serangan parasit bisa mengakibatkan terganggunya pertumbuhan, kematian bahkan penurunan produksi ikan. Berbagai organisme yang bersifat parasit mulai dari protozoa, crusstacea dan annelida. Di perairan bebas, terdapat berbagai macam parasit dengan variasi yang luas tetapi jumlahnya sedikit. Sedangkan dalam kegiatan budidaya, parasit terdapat dengan variasi yang sedikit tetapi jumlahnya banyak.

Penyakit parasit ikan adalah penyakit yang disebabkan oleh organisme yang merugikan ikan sebagai inang. Parasit-parasit ini ada dari golongan Arthropoda, Helminthes dan Protozoa. Tempat hidup pada ikan ada yang diluar tubuh seperti kulit/lender, sirip dan insang. Mereka ini menggunakan Oksigen dari perairan, kelompok ini disebut ektoparasit. Ada lagi parasit yang tempat hidupnya di dalam tubuh ikan seperti di dalam usus, otot daging, otak dan lain sebagainya. Mereka ini disebut endoparasit dan oksigen didapat dari hasil metabolisme dan dari oksigen jaringan yang mendapat suplai oksigen dari peredaran darah.

Parasit ada di lingkungan perairan seperti juga ikan hidup di lingkungan air. Jika keadaan lingkungan air kualitasnya jelek, maka akan mengakibatkan ikan stress, tetapi kondisi bagi parasit sangat balk, hingga parasit berkembang biak dan populasinya cukup untuk menginfeksi ikan, sehingga ikan itu sakit. Selain oksigen juga temperatur. Suhu berpengaruh terhadap ikan maupun parasitnya terutama di perairan yang ada zonanya ( kedalaman ) dengan adanya tipe suhu. Di bagian dasar perairan temperature dapat 20° C atau kurang, sedang di permukaan air dapat mencapai 32° C, hal ini dapat menyebabkan ikan menjadi stress bila perbedaanya sangat besar.

Demikian pula dengan pakan, jika gizinya tidak diperhatikan, maupun kebersihan dari bahan asal pakan, dapat juga ikan menjadi sakit. Jika Ikan tidak mau makan, menyebabkan badan menjadi lemah dan tingkat immunitas menurun. Selain pakan buatan juga pakan hidup seperti cacing sutra (Tubifex tubifex) , cacing darah (Chironomus sp), merupakan tuan rumah perantara dari cacing dan protozoa. Demikian pula dengan Cyclops, Diaptomus dan Siput yang biasa ditemukan di perairan. Maka sanitasi lingkungan perlu dijaga juga terhadap ikan liar yang sering juga membawa parasit.

Kelompok parasit ikan adan dari filum Arthropoda, misalnya Lenea sp, Argulus sp, Ergasilus sp, Lamproglena sp, Cysmothoa sp, dari filum Helminthes ada Monogenea, misalnya Gyrodactylus sp, Dactylogyrus sp, Neobenedenia sp, Diplozoom sp, dari Digenea ada Haplometrana, Opoecaelus, Clinostomum, dari Cestoda Marsipometra, Bothriocephalus. Filum Nematoda misalnya Capilaria, Amisakis, Camalanus dan dari Filum Protozoa misalnya Myxosoma. Myxobolus, Ichthyophthirius, Trichodina, Trichodinella dan lain sebagainya.

Penyakit parasit jarang sekali mengalami wabah seperti pada penyakit virus dan bakteri. Penyakit parasit bila terjadi epizootic terjadi di daerah tertentu, karena daerah itu adalah daerah enzootic, setiap kali terjadi wabah di tempat tersebut. Penyakit parasit ini biasanya kronis. Bila jumlah parasitnya banyak, baru mewabah dan mengambil waktu yang lama. Kalau wabahnya akut, maka waktunya singkat. Kematian ikan pada akut lebih tinggi dari pada penyakit kronis, serta waktunya pada akut singkat dibandingkan dengan penyakit yang kronis.

Umumnya setiap parasit mempunyai siklus hidup yang rumit, yang kemungkinan merupakan hal penting dalam pengobatan ikan yang terserang parasit. Studi siklus hidup parasit merupakan hal penting untuk menentukan tindakan penanganan yang lengkap. Ujicoba infeksi dengan parasit umumnya sulit dilakukan karena parasit sulit diinkubasi atau dipelihara pada media buatan.

Pada siklus hidupnya, parasit memerlukan inang. Beberapa inang sebagai tempat hidup /berkembang biak parasit meliputi :

1. Definite host :Inang, dimana parasit hidup sampai dewasa (ex ; cestoda);
2. Intermediate host : Inang, dimana parasit hidup sampai tahap larva (digenea);
3. Tempory host : Inang, dimana parasit hidup secara singkat, kemudian meninggalkan inang (isopoda);
4. Reservoir host : Inang sebagai sumber parasit untuk inang yang lain (cyste digenea).


Beberapa faktor memudahkan munculnya parasit antara lain :

1. Stocking density Kepadatan tebar tinggi, kontak langsung dan adanya inang
2. Physical trauma handling, grading dapat menyebabkan luka
3. Air Kolam : kualitas air jelek
4. Selective breeding : Seleksi dalam mencarai warna dan bentuk yang bagus bisa mengakibatkan lemah.
5. Lingkungan : perubahan temperatur
6. Predator : Bisa sebagai inang penular
7. Sistem budidaya : kolam tanah merupakan media bagi sebagaian siklus hidup parasit
8. Species baru : Masuknya species ikan yang baru bisa mengakibatkan masuknya parasit baru

Sumber Asep Suhendra, BBPBATS, 2006