Prinsip Budidaya Ikan Laut

Pemilihan Koinoditas

Ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan pilihan biota laut yang akan dibudidayakan, di antaranya aspek permintaan pasar, pasok benih, sediaan teknologi budi daya, sediaan lahan, dan kemungkinan timbulnya dampak negatif terhadap lingkungan. Untuk lebih rincinya, berilukut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan komoditas budi daya.


1) Sebaiknya mengembangkan spesies asli/lokal daripada spesies introduksi/impor.

2) Memilih spesies yang sesuai dengan permintaan pasar.

3) Diversifikasi spesies budi daya diprioritaskan pada Ikan pemakan plankton dan ikan herbivora jumlahnya lebih banyak dari ikan karnivora.

4) jenis ikan pelagic (ikan permukaan) lebih mudah dibudidayakan dilihat dari penerapan teknologinya dibandingkan ikan demersal (ikan dasar), tetapi perolehan keuntungan perlu dijadikan pertimbangan utama.

5) Ikan yang dapat bernapas bukan hanya dengan insang atau ikan yang mempunyai labirin (air breathing) mudah pemeliharaannya dan tidak memerlukan mutu air yang baik.

6) Ikan yang teknologi pembenihannya sudah maju sehingga pasok benih baik jumlah dan mutu tersedia setiap saat.

7) Seluruh siklus hidup ikan budi daya harus dapat dikontrol dan teknologinya sudah dikuasai.
Banyak jenis biota laut yang sudah bisa dibudidayakan, seperti jenis ikan, crustasea, moluska, echinodermata, dan rumput laut.

Untuk ikan, ada 12 jenis ikan yang mempunyai potensi untuk dikembangkan pembudidayaannya, yaitu kerapu bebek, kerapu macan, kerapu Lumpur, kerapu sunu, kerapu batik, ikan kuwe, hkap putih, kakap merah, baronang, nila merah, bandeng, dan cobia.

Sementara itu, ada dua jenis biota laut dari crustasea, yaitu udang windu dan udang barong, yang termasuk dalam famili Penaeidae dan Panuliraidae. Selain itu, ada tujuh jenis moluska, yaitu tiram daging, tiram mutiara, tiram mabe, kerang hijau, kerang darah, abalon. Biota laut lainnya, yaitu teripang pasir dan rumput laut.

sumber : Penebar Swadaya, 2008