Benih ikan mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain sinyonya kelas benih sebar

Benih ikan mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain sinyonya kelas benih sebar
Penulis : Admin

Benih sebar ikan mas strain sinyonya kelas benih sebar adalah keturunan pertama dari induk pokok yang memenuhi standar mutu benih sebar dan terdiri dari larva, kebul, putihan, belo dan sangkal yang telah teruji keunggulannya serta siap untuk disebarluaskan kepada petani/pengguna.

PERSYARATAN

1 Kualitatif
1) Larva : hasil penetasan telur dari pemijahan induk kelas induk pokok dengan induk jantan dan induk betina bukan satu keturunan; warna transparan; bentuk tubuh normal; berenang di permukaan air menyebar di tepi wadah.
2) Kebul : benih berumur 4 hari; bagian perut berwarna putih, bagian punggung berwarna kuning; bentuk tubuh normal; mata : bulat; berenang bergerombol di permukaan tepi wadah dan aktif menyongsong air baru serta ekor bergerak sangat cepat sehingga tidak terlihat jelas gerakannya.
3) Putihan : benih berumur 20 hari; bagian perut berwarna putih, bagian punggung berwarna kuning tua dan ekor berwarna terang bersinar; bentuk tubuh sempurna; mata bulat; berenang bergerombol di permukaan air dan aktif menyongsong air baru.
4) Belo : benih umur 40 hari; bagian perut berwarna putih kekuningan; bagian punggung berwarna kuning dan ekor berwarna terang bersinar; bentuk tubuh panjang dan kepala tidak besar; mata bulat; berenang bergerombol di permukaan air dan aktif menyongsong arus.
5) Sangkal : benih umur 70 hari; bagian perut berwarna kuning muda; bagian punggung berwarna kuning tua dan ekor berwarna terang bersinar; bentuk tubuh panjang dan kepala tidak besar; bentuk mata tidak terlalu bulat; berenang bergerombol di permukaan air dan aktif menyongsong arus.

2 Kuantitatif
Persyaratan kuantitatif benih ikan mas strain sinyonya kelas benih sebar seperti pada tabel dibawah ini :

1. Umur Maksimal
a. Larva : 7 hari
b. Kebul : 20 hari
c. Putihan : 40 hari
d. Belo : 70 hari
e. Sangkal : 90 hari

2. Panjang Total Minimal
a. Larva : 0,6 – 0,8 cm
b. Kebul : 1 – 3 cm
c. Putihan : 3 – 5 cm
d. Belo : 5 – 8 cm
e. Sangkal : 8 – 12 cm

3. Bobot Minimal
a. Larva : –
b. Kebul : 0,2 gram
c. Putihan : 3 gram
d. Belo : 6 gram
e. Sangkal : 10 gram

4. Keseragaman Ukuran Minimal
a. Larva : 100 %
b. Kebul : > 95 %
c. Putihan : > 90 %
d. Belo : > 90 %
e. Sangkal : > 90 %

5. Keseragaman Warna Minimal
a. Larva : 100 %
b. Kebul : > 95 %
c. Putihan : > 90 %
d. Belo : > 90 %
e. Sangkal : > 90 %

6. Keseragaman Kelincahan Gerak Akibat Rangsangan Luar
a. Larva : –
b. Kebul : 100 %
c. Putihan : 100 %
d. Belo : 100 %
e. Sangkal : 100 %

7. Keseragaman Gerak Melawan Arus
a. Larva : –
b. Kebul : 80 %
c. Putihan : 95 %
d. Belo : 100 %
e. Sangkal : 100 %

CARA PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN
1) Umur : ditentukan sejak telur menetas berdasarkan catatan.
2) Panjang total : dari ujung mulut sampai ujung sirip ekor menggunakan penggaris atau jangka sorong dalam milimeter atau centimeter.
3) Bobot badan : menimbang contoh ikan dalam gram.
4) Kesehatan ikan : a) pengambilan contoh dilakukan secara acak sebanyak 10 % dari populasi atau minimal 30 ekor, untuk pengamatan visual maupun mikroskopik; b) pengamatan visual dilakukan untuk memeriksa gejala penyakit dan kesempurnaan morfologi ikan; c) pengamatan mikroskopik dilakukan untuk pemeriksaan jasad patogen (parasit, jamur, virus dan bakteri) di laboratorium.
5) Respon : a) dengan mengalirkan air di wadah pemeliharaan atau penampungan, benih yang sehat akan bergerak/berenang melawan arus; b) dengan memberikan pakan di wadah pemeliharaan atau penampungan, benih yang sehat responsif terhadap pemberian pakan; c) dengan memberikan rangsangan pada wadah pemeliharaan atau penampungan,benih yang sehat akan bergerak menyebar dengan cepat bila ada gangguan.
sumber : http://www.perikanan-budidaya.go.id