analisa proksimat pakan buatan


ANALISA PROKSIMAT PAKAN
I. PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang
Pakan merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikandalam kegiatan budidaya. Untuk menggantikan pakan alami dalam wadah budidaya digunakanpakan buatan yang kandungan nutrisinya memenuhi kandungan gizi yang dibutuhkanikan. Pakan buatan harus disertai dengan ramuan gizi yang sesuai agarpertumbuhan ikan bisa berjalan dengan baik. Hal yang dilakukan untuk mengetahuikandungan gizi yang ada pada pakan maka dilakukan analisa yang disebut dengananalisa proksimat. Analisa proksimat ini dilakukan agar kita dalam menggunakanjenis pakan di akuakultur bisa memilih pakan yang nutrisinya lengkap. Selain bisamengetahui kadar yang terkandung dalam pakan kita juga bisa membuat pakan dan mengefesienkanbiaya produksi dari dengan menggunakan pakan yang murah namun semua nutrisiyang dibutuhkan ikan ada dalam pakan yang digunakan.

1.2  Tujuan
Praktikum analisa proksimat yang dilakukan bertujuanuntuk mengetahui kandungan nutrisi yang terdapat pada pakan B.
 
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kebutuhan nutrisi ikan
Ikan membutuhkan nutrisi yang cukup untuk dapat hidup,tumbuh, dan berkembang dalam keadaan sehat dan sempurna. Oleh karena itu ikanharus diberi makanan yang mengandung nutrisi yang baik dan memadai (Anonim,2009). Tujuan pemberian pakan pada ikan adalah menyediakan kebutuhan gizi untukkesehatan yang baik, pertumbuhan dan hasil panenan yang optimum, produksilimbah yang minimum dengan biaya yang masuk akal demi keuntungan yang maksimum.Pakan yang berkualitas kegizian dan fisik merupakan kunci untuk mencapaitujuan-tujuan produksi dan ekonomis budidaya ikan. Pengetahuan tentang giziikan dan pakan ikan berperan penting di dalam mendukung pengembangan budidayaikan (aquaculture) dalam mencapai tujuan tersebut. Konversi yang efisiendalam memberi makan ikan sangat penting bagi pembudidaya ikan sebab pakanmerupakan komponen yang cukup besar dari total biaya produksi. Bagi pembudidayaikan, pengetahuan tentang gizi bahan baku dan pakan merupakan sesuatu yangsangat kritis sebab pakan menghabiskan biaya 40-50% dari biaya produksi. Didalam budidaya ikan, formula pakan ikan harus mencukupi kebutuhan gizi ikanyang dibudidayakan, seperti: protein (asam amino esensial), lemak (asam lemakesensial), energi (karbohidrat), vitamin dan mineral.

2. 2 Protein
Protein merupakan faktor utama yang sangat dibutuhkanikan dalam pertumbuhan dan dikenal sebagai dikenal sebagai zat  yang berfungsi sebagai pembangun jaringanyang baru, dapat dikatalis sebagai menjadi sumber energi  dan substrat untuk membentuk lemak dankarbohidrat serta pembentukan enzim dan hormon dan bahan lain secara biologis sangat sangat dibutuhkan seperti antibodi dan hemoglobin (suprayudi, 2009). Kebutuhanprotein ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain jenis ikan, ukuranatau stadia ikan, suhu air, tingkat pemberian pakan (feeding rate),ketersediaan dan kualitas pakan,dan aktifitas ikan. sumber protein pakan ikandapat berasal dari tepung darah, tepung kopra, tepung Kedelai bebas lemak,tepung ikan,tepung daging,,tepung udang, tepung cumi-cumi, ikan rucah danragi(Herry, 2008). Protein merupakan boipolimer polipeptida yang tersusun darisejumlah asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Protein pada umumnyaberfungsi sebagai struktural pada sel maupun jaringan pada organ, sebagai enzimsuatu biokatalis, sebagai pengemban atau pembawa senyawa atau zat  ketika melalui biomembran sel dan sebagai zatpengatur.( poedjiadi, 1994).

2.3 Karbohidrat
Karbohidrat dibutuhkan ikan dalam jumlah yang besarsebagai sumber energi dan sebagai pertumbuhan (Anonim 2009). Karbohidrat merupakansenyawa organik terbesar yang biasa terdapat pada tanaman, seperti : gulasederhana, amilum (tapioka), selulosa, gum dan zat-zat lain yang berhubunganKarbohidrat merupakan sumber energi yang murah dan dapat menggantikan sumberenergi protein yang lebih mahal. Pengunaan karbohidrat untuk menggantikanprotein dan lemak sebagai sumber energi dapat dimaksimalkan untuk mengurangibiaya pakan, karena sumber energi karbohidrat lebih ekonomis, dan mudah dicernadan dimanfaatkan oleh ikan. Sumber karbohidrat seperti tapioka, terigu,alginat, agar, karagenan dan gum dapat juga digunakan sebagai perekat pakanuntuk menjaga stabilitas kandungan air pada pakan ikan dan udang ( Herry,2008).
Meskipun tidak berpengaruh langsung terhadappertumbuhan, keberadaan karbohidrat sebagai unsur penyedia energi termurahdalam pakan sangat dibutuhkan. Ketiadaannya dalam komponen pakan akan memaksaprotein untuk dirubah fungsinya dari zat pembangun menjadi penyedia energi.Pengalihfungsian ini akan membutuhkan energi yang besar sehingga mengakibatkankadar buangan gas ammonia ikan meningkat. Meningkatnya buangan ammonia dalamperairan lambat laun akan mengakibatkan tercemarnya perairan apalagi bagiorganisme dasar seperti abalone dan udang. Tepung kanji, tepung terigu, tepungsagu adalah bahan yang umum digunakan. Selain sebagai penyedia energi,bahan-bahan ini juga berfungsi sebagai bahan perekat.

2.4 Lemak
Lemak merupakan senyawa organik yang penting untukpenyusunan membran sel pada tanaman, hewan dan mikroba. Lemak merupakan senyawatidak larut air tetapi dapat larut pada pelarut nonpolar (bukan air), sepertieter dan alkohol.Lemak berfungsi sebagai sumber energi dan asam lemak esensial,membantu penyerapan dan pelarutan vitamin A,D,E dan K, mempertahankan dayaapung tubuh ikan memelihara bentuk dan fungsi membran serta jaringan sel. Lemakdibagi menjadi dua jenis yaitu lemak jenuh (yang tidak memiliki ikatan rangkap)dan lemak tak jenuh (yang memiliki ikatan rangkap). Kebutuhan setiap spesiesikan terhadap asam-asam lemak esensial berbeda-beda, hal ini disebabkanperbedaan habitat hidup. Ikan yang hidup di laut lebih membutuhkan asam lemaktak jenuh, sedangkan ikan air tawar membutuhkan lebih sedikit asam tak jenuh.Hal ini disebabkan karena ikan air tawar mampu memproduksi enzim desaturaseyang mampu merubah lemak jenuh menjadi lemak tak jenuh dengan cara membentukikatan rangkap.

2.5 Mineral
Mineral pada ikan dibutuhkan untuk pertumbuhan tulangdan gigi dan bahkan untuk sisik mineral utama yang dibutukan adalah kalium danfosfor. Diperairan  terbuka mineral ikantersedia dalam jumlah yang sangat melimpah namun dalam lingkungan akuatik tidaktersedia sehingga harus disediakan melalui pakan. kalsium dapat diperoleh dalamperairan yang memiliki kesadahan yang tinggi sedangkan fosfor di temui dalamperairan yang memiliki tumbuhan air dalam jumlah yang banyak.Tulang dan dagingmerupakan salah satu sumber kalsium dan fosfor yang baik namun dapat pula diperoleh dari  makanan kering (flake) yang berkualitas baik (Anonim,2009). Kunci penting mineral adalah kalsiumdan fosfor (terdapat pada pakanhewani ), selain itu juga diperlukan sedikit besi, iodin, magnesium, sodium,potasium, tembaga dan seng.

2.6 Kadar Air dan Serat Kasar
            Serat relatif banyak ditemuipada tumbuhan yaitu pada npencernaan. Serat tidak baik diberikan pada ikandalam jumlah yang banyak. Pada ikan karnivora biasanya serat tidak dapatdicerna dan pada ikan karnivora di rekomendasikan tidak lebih dari 4 %sedangkan kadar serat pada ikan herbivora diajurkan antara 5-10%. Di dalam tubuhikan terdapan air dalam jumlah yang sangat banyak bahkan dari 70-90% danmerupakan faktor yang penting dalam jaringan tubuh. air dalam tubuh merupakanmedia yang ideal yang menyebar karena daya larutnya dan kelarutan ionisnya  yang memudahkan  reaksi-reaksi sel.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
            Berdasarkan keseluruhan analisa proksimat yang dilakukan terhadappakan B maka di peroleh hasil seperti dalam tabel berikut :
Tabel 1. Hasil analisakadar lemak pakan B
No
Berat sampel
(g)
Berat labu Awal (g)
Berat labu akhir (g)
Persentase kadar lemak(%)
1
3.051
103.228
101.861
0.448
Berdasarkantabel diatas diperoleh kandungan lemak pada pakan b sebesar 0.448%.

Tabel 2. Hasilanalisa kadar abu pakan B      
No
Berat vcawan awal (g)
Berat sampel bahan (g)
Barat cawan akhir (g)
persentase kadar abu (%)
2
20.856
2.032
21.036
0.089
Berdasarkan tabel diatas kadar abu yang terkandung pada pakan Bsebesar 0.089%.

Tabel 3 Hasil analisa kadar protein pakan B
No
Berat sampel bahan(g)
Volume blanko (g)
Volume sampel (g)
Kadar protein (%)
3
0.535
9.950
8.250
27.804

Berdasarkan  tabel diatas maka kandungan protein yangterkandung dalam pakan B adalah sebesar 27.804%.

Tabel 4.  Hasil analisa kadarair pakan B
No
Berat (gram)
Cawan awal
Berat (gram)
Sampel bahan
Berat (gram)
Cawan akhir
Kadar air (%)

4
22,331
1,004
27.318
5,677
Berdasarkan tabel diatas maka diperoleh kandungan air pada pakan Bsebesar 5,677%.

Tabel 5. Hasil analisa serat kasar pakan B
No
Berat (gram) sampel bahan (A)
Berat (gram) kertas saring (X1)
Berat(gram)   kertas saring+cawan awal (X2)
Berat (gram) Kertas saring setelah ditanur(X3)

Kadar serat kasar (%)
5
0,3002
0,1202
21,7454
21,615
3,331
Berdasarkan tabel diatasmaka diperoleh serat kasar pakan B sebesar 3.331%

Tabel 6. Hasil BETN  pakan B
No
kadar lemak (%)
kadar abu (%)
kadar protein (%)
kadar air (%)
serat kasar (%)
BETN (%)
6
6.817
0.089
27.804
5.677
3.331
56.282
Berdasarkan tabel diatasdiperoleh BETN pakan b adalah sebesar 56.282%.

3.2 Pembahasan 
Pakan adalah faktor penting dalam budidaya. Sulitnyapakan alami dan harganya yang mahal maka di butuhkan pakan buatan yang bisamenggantikan pakan alami (Anonim , 2009). Pakan buatan merupakan pakan yangterbuat dari berbagai bahan kemudian diramu menggunakan formula yang tertentusehingga bisa memenuhi kebutuhan gizi ikan secara lengkap (Effendi 2007). Fungsi utama pakan adalah untuk kelangsungan hidup danpertumbuhan; pakan yang dimakan oleh ikan pertama-tama digunakan untukkelangsungan hidup apabila ada kelebihannya akan dimanfaatkan untukpertumbuhan. Jadi bila menghendaki pertumbuhan ikan yang baik, maka harusdiberikan sejumlah pakan yang melebihi kebutuhan untuk pemeliharaan tubuhnya.
            Lemak berperan sebagai sumber energi dan asam esensialyang dibutuhkan ikan dalam pakan untuk tumbuh dan berkembang. Lebih lanjut lagibahwa lemak juga berfungsi sebagai penyerap vitamin yang tidak larut dalam airyaitu vitamin A, D, E dan K (Watanabe, 1988). Kadar lemak yang cukup dan takberlebih akan membantu pakan dalam terjaganya kualitas yang baik karena pakantidak akan mudah teroksidasi dan menyebabkan ketengikan. Lemak yang ditambahkan dalam pakan harus dihitung dengan cermatkarena akan mempengaruhi kualitas pakan tersebut. Kadar lemak yang terlalutinggi akan menyebabkan penyimpanan lemak pada tubuh ikan yang akibatnyaterjadi penurunan konsumsi pakan dan pertumbuhan, degenerasi hati dammenurunkan kualitas ikan pada waktu panen
Dari pengamatanyang dilakukan pada proses analisa kadar lemak pakan B diperoleh bahwa kadarlemak sebesar 6,817 %.    Namun dalam kadar lemak yang dibutuhkan ikan dalam pakan sebanyak 4-8%.  Hal ini menunjukkan bahwa pakan B kadarlemaknya berada di kisaran yang tidak baik dan jauh lebih banyak dari kadarlemak yang dibutuhkan ikan. Kelebihan kandungan lemakpada pakan dapat menyebabkan kerusakan lever yang berakibat penyakit dankematian. Ikan mengalami kesulitan dalam mencerna lemak. Kandungan lemak jenuhsangat berbahaya bagi ikan, tetapi kandungan lemak tidak jenuh aman dan diperlukanoleh ikan, terutamasaat proses Tanning dan Breeding ( Anonim, 2009). Pakan B akancepat mengalami ketengikan dalam waktu yang singkat.  Kebanyakan kadar lemak ini dapat menyebabkanpakan akan teroksidasi dan pakan akan mengalami kerusakan mutu  akibat ketengikan.
Abu padapakan ikan dalam budidaya penting diketahui kadarnya karena dapat dilakukanuntuk mengetahui jenis dan mineral yang ada dalam pakan. Abu dihasilkan darisisa proses pemanasan. Pemanasan dapat dilakukan dengan menggunakan suhusebesar 400-600◦C. Abu pada ikan digunakan sebagai pembantu pertumbuhan danperkembangan ikan. Dalam pemanasan yang dilakukan diharapkan semua air danbahan lain yang ada dalam pakan akan ikut menguap.
            Dari analisa yang dilakukan untuk pakan B diketahui kadarabu sebesar 8,9%. Kadar abu yang baik yang ada pada pakan ikan sebesar 13%dari  nutrisi pakan yang digunakan makakadar abu yang diperoleh dari  pakanbelum mencapai kadar standar dalam kebutuhan ikan akan kadar lemak maka pakan Bdapat dikatakan tidak baik digunakan karena kadar abu tidak mencukupi nutrisiyang dibutuhkan kan pada pakan.
            Protein dalam jumlah dan kebutuhan ikan yangcukup sangat penting berada dalan pakan ikan budidaya pada umumnya karenaaktifitas sela sangat membutuhkan protein untuk tumbuh dan berkembang. Sebuahjenis pakan dapat digolongkan sebagai sumber protein apabila kadar proteindalam pakan tersebut mencapai 30%. Kadar protein yang terdapat dalam pakan Bpada proses analisa protein adalah sebanyak 24.804%. Kadar protein pada pakan yangdibutuhkan ikan dalam pakan  adalah 30%(Ophart 2003). protein bervariasi antara setiap jenis ikan. Tapi protein adalahkomponen penting dalam pakan, dan diperlukan untuk pertumbuhan dankesehatanikan. Ikan herbivora butuh sekitar 15% - 30% dalam kandungan pakan, sedangkan ikan karnivora butuh sedikitnya 45%kandungan .Maka pakan B dari segi jumlah protein yang terkandung dalamnya masihkurang dari jumlah yang dibutuhkan ikan sehinggga pakan B belum dapatdigolongkan sebagai sumber protein. Pakan B tidak baik digunakan  karena dalam memenuhi kebutuhan ikan melaluiprotein belum terpenuhi sebagai pembentuk jaringan  dan sel dan belum memdukung tumbuh kembangnyasel terutama pada ikan.
Kandungan air yang sesuai untuk pakan ikan adalah 15%agar dalam proses penyimpanan bisa bertahan lama dan dapat disimpan di tempatyang kering (Effendi 2007). Sedangkan pada pengamatan kadar air pakan denganprotein sedang (pakan B) sebesar 5,677% maka pakan ini dapat belum layak untukdigunakan karna kualitas akan kurang baik dan tidak bertahan lama. Kadar airmempengaruhi ketahanan pakan dalam jangka waktu yang lama dan panjang. Dalamproses penyimpanan dapat diketahui seberapa lam pakan dapat di simpan dan  dalam suhu berapa pakan di simpan.
Kadar serat kasar pada pakan B adalah 3,331% , seratkasar ini merupakan hasil akhir dari proses pencernaan atau pakan yang tidakdapat di cerna oleh ikan. Semakin sedikit persentase serat kasar makapenyerapan akan kandungan gizi pada pakan akan semakin baik. Kadar serat kasaryang baik untuk pakan ikan adalah sebesar 3,2313% ( Ernika, 2008). Kandunganserat dibutuhkan sekitar 4% pada ikan karnivora dan sekitar 5% - 10% pada ikanherbivora. Serat juga bersifat agak sulit dicerna oleh ikan. Maka ditinjau darikadar serat kasar maka pakan tersebut baik digunakan sebagaSelain itu kadar airjuga menentukan seberapa besar kecernaan pakan ikan. Pada saat kadar air ikandalam jumlah yang sedikit dan kecil maka teksturnya padat sehingga susah untuk dicerna.
Bahan ekstrak tanpa nitrogen ( BETN) yang terdapat padapakan B adalah sebesar 56.282%  sedangkankadar karbohidrat  pada pakan B sebesar 59.613%.Dalam meningkatkan hasil produksi ikan secara optimalperlu sekali diberikan pakan ikan yang berkualitas tinggi, yang berarti bahwapakan tadi memenuhi kebutuhan nutrisi ikan.Nilai nutrisi pakan pada umumnyadilihat dari komposisi zat gizinya seperti kandungan protein, lemak,karbohidrat, vitamin, mineral dan lainnya, serta perlu diperhatikan kandunganenerginya.
 Mutu pakan akantergantung pada tingkatan dari bahan gizi yang dibutuhkan oleh ikan. Akantetapi, perihal gizi pada pakan bermutu sukar untuk digambarkan dikarenakanbanyaknya interaksi yang terjadi antara berbagai bahan gizi selama dan setelahpenyerapan di dalam pencernaan ikan Pakan bermutu umumnya tersusun dari bahanbaku pakan (feedstuffs) yang bermutu yang dapat berasal dari berbagaisumber dan sering kali digunakan karena sudah tidak lagi dikonsumsi olehmanusia. Pemilihan bahan baku tersebut tergantung pada: kandungan bahan gizinya;kecernaannya (digestibility) dan daya serap (bioavailability)ikan; tidak mengandung anti nutrisi dan zat racun; tersedia dalam jumlah banyakdan harga relatif murah. Umumnya bahan baku berasal dari material tumbuhan danhewan. Ada juga beberapa yang berasal dari produk samping atau limbah industripertanian atau peternakan. Bahan-bahan tersebut bisa berasal dari lokasipembudidaya atau didatangkan dari luar.
 Kebutuhan nutrisi ikan terutama kebutuhan akanprotein umumnya lebih tinggi daripada jenis ayam dan mamalia. Kebutuhan proteinitu akan menurun sesuai dengan pertambahan berat atau besarnya ikan. Apabila pakan yang diberikan kepada ikanmempunyai kualitas yang rendah, maka ikan tersebut tidak akan bertumbuh denganbaik, bahkan padanya akan timbul gejala-gejala tertentu yang disebut kekurangangizi (malnutrition). Pakan yang diberikan pada ikansangat perlu diperhatikan, selain nilai nutrisinya, juga bentuk atau ukurannyayang tepat untuk ikan yang dipelihara.
I.                  KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa proksimat yang dilakukan pada pakan B makadiperoleh kandungan  nutrisi  yang terdapat dalam pakan tersebut adalah kadar lemaksebesar 6.817 %,  kadar abusebesar 8.9%,  kadar  protein sebesar 24.804%, Kadar serat kasar sebesar3.331% , bahan ekstrak tanpa nitrogen ( BETN) sebesar 56.282%  dan kadar karbohidrat  sebesar 59.613%.

4.2 Saran
            Pakan B ditinjau dari segikandungan gizi yang terkandung didalamnya tidak baik digunakan dalam kegiatanbudidaya karena  nutrisinya tidak sesuaidengan yang dibutuhkan ikan dalam petumbuhan dan perkembangan ikan. Makasebaiknya dengan mengetahui ketidak cukupan gizi tersebut maka pakan B kurangefesien dan kurang baik digunakan sebagai pakan dalam budidaya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2009. Nutrisi dankegunaan pakan buatan.15 Maret 2009. [terhubung berkala].
Anoniom  .2007. kandunganprotein dalam pakan ikan., http://id.wikipedia.orglemak
 pakan.(10 April2009)
Effendi, 2007. Dasar – dasarAkuakultur. Penebar Swadaya Jakarta
 Enika, 2008. Kandungan SeratKasar pada Pakan Buatan ,  Airlangga: Surabaya
Herry, 2008. Pengenalan BahanBaku Ikan BBPBAT : Sukabumi
JICA textbook general cause. Japan :University of fisherier
 Ophart, C. E.,2003, Virtual Chambook . Elhurst : Collage
Poejiadi,A. 1994. Dasar-dasar Biokimia Ui Press : Jakarta
Winarno, F,G., Kiia pangan dan Gizi . Gramedia: Jakarta