Budidaya Belut

Budidaya Belut secara intensif belum banyak di kembangkan di tanah air. artinya, ini peluang emas sebagai sebuah lahan bisnis, mengingat permintaan di pasaran, baik terhadap produk segar maupun olahan belut terbilang tinggi. Namun sampai saat ini masih Banyak pertanyaan yang sering dilontarkan dari para pemula-pemula , mereka ragu untuk melakukan usaha budidaya belut atau beternak belut ini, kalau mereka melakukan usaha budidaya belut, setelah panen, kemana mereka akan menjual hasil panen tersebut??? Padahal perlu kita ketahui prospek belut untuk saat ini dan kedepannya sangatlah bagus, karena belut termasuk komoditi, seperti halnya daging ayam dan daging sapi dimana saat ekonomi bagus maupun merosot, namun prospek belut tetap positif dan harga relatif stabil.Budidaya Belut sebenarnya tidak sulit dan juga tidak mahal. Masyarakat yang memiliki lahan sempitpun dapat memelihara belut.

Secara Teknis Budidaya dan pemeliharaan belut (monopterus albus) hanya memerlukan perhatian dalam memilih tempat/lokasi budidaya, pembuatan kolam, media pemeliharaan, memilih benih, perkembangbiakan belut, penetasan, makanan dan kebiasaan makan serta hama. Disisi lain kita memerlukan tata cara panen, pasca panen, pemasaran dan hasil analisanya. Ikan, termasuk belut sawah (Monopterus albus) merupakan sumber protein hewani berasal dari perairan umum yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Kebutuhan manusia terhadap sumber protein dari ikan / belut akan berlangsung terus sejalan dengan peradaban, oleh karena itu sumber protein ini harus selalu dijaga dan diselamatkan kelestariannya. Belut sebagai komoditas unggulan sudah kita ketahui sejak lama. Selain rasanya yang lezat dan gurih belut juga mengandung protein dan yang baik bagi anak-anak dan orang dewasa. Belut tidak hanya dikonsumsi sebagai lauk tetapi juga bisa digunakan untuk obat dan vitalitas bagi kaum pria. Contohnya, air kukusan belut dikenal oleh sinshe Cina sebagai obat liver. Selain itu, belut juga terbukti mampu membantu kelancaran produksi air susu ibu (ASI) jika ibu mengkonsumsi sejak kandungan berusia 3 bulan hingga bayi berusia 6 bulan. Beberapa sinshe mengatakan bahwa belut membantu perkembangan otak dan fisik anak serta remaja. Berbagai penelitian ilmiah pun telah membuktikan bahwa kandungan gizi belut tidak kalah dengan kandungan gizi ikan lainnya. Adapun kandungan gizi daging belut per 100 gram adalah sebagai berikut:
Protein 14 gram
Kalori 303 kal
Lemak 27 gram
Zat Besi 2,0 mg
Kalsium 20,0 mg
Fosfor 200 mg
Vitamin A 1600 SI (Satuan Internasional)
Vitamin B 0,1 mg
Vitamin C 2,0 mg
Sebagai obat penambah darah.

Di Taiwan belut sudah menjadi komoditas ekspor yang bisa meraup devisa. Ekspor belut mereka ditujukan ke Jepang, Italia, Jerman, Belanda, Amerika Serikat, Inggris, Afrika Utara, Selandia Baru, Australia dan Korea. Di Negara Italia, Perancis dan Hongkong, belut menjadi makanan yang eksklusif karena berharga mahal dan terdapat direstoran-restoran kelas atas.Sesuai dengan program pemerintah dalam rangka mencerdaskan bangsa dan memerangi kemiskinan, beternak belut menggunakan lahan sawah adalah sebuah upaya yang perlu digalakkan untuk menunjang maksud tersebut.Melihat peluang dan manfaatnya yang sangat besar dalam hal pemenuhan gizi dan pemberdayaan masyarakat dibidang ekonomi. Maka saya ingin berbagi pengalaman dan ide untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut diatas.
di ambil dari http://informasi-budidaya.blogspot.com dan berbagai sumber