Hal-hal yang berhubungan dengan pemijahan

Hal-hal yang berhubungan dengan pemijahan

Perbandingan jenis kelamin dalam pemijahan tiap-tiap spesies ikan berbeda-beda, tetapi perbandingan tersebut umumnya mendekati satu dengan satu. Banyak didapatkan bahwa ikan pelagophils memijahnya secara beramai-ramai dalam suatu daerah tertentu. Daerah pemijahan (spawning ground) ikan herring di Laut Utara bagian selatan yang dikemukakan Cushing (1968) panjangnya antara 2 - 3 km dan lebarnya 500 m.


Ikan tersebut tiap tahun berpijah di daerah yang sama dan waktunya teratur pula. Di Indonesia, daerah pemijahan ikan laut ekonomis penting masih banyak yang belum diketahui. Misalnya lokasi daerah pemijahan ikan lemuru masih belum diketahui. Larva ikan ini sudah bertingkat lanjut diketemukan pada waktu pertama kali muncul tidak jauh dari Banyuwangi. Tiap-tiap tahun munculnya anak ikan itu di daerah yang sama.

Besar sekali kemungkinannya daerah pemijahan ikan lemuru tisdak jauh dari tempat anak-anak ikan pada waktu pertama kali muncul. Arah dan kecepatan arus serta umur anak ikan yang pertama muncul itu memegang peranan dalam menentukan lokasi daerah pemijahannya di daerah permukaan. Sama halnya dengan daerah pemijahan ikan bandeng masih belum diketahui. Tapi besar sekali kemungkinannya bahwa daerah pemijahannya berada beberapa puluh meter di bawah permukaan air.

Masa pemijahan tiap-tiap spesies ikan berbeda-beda. Ada pemijahan yang berlangsung dalam waktu singkat (total spawner = isochronal), tetapi banyak pula dalam waktu yang panjang. Pemijahan sebagian demi sebagian (partial spawner = heterochronal) pada ikan dapat berlangsung sampai beberapa hari. Dalam hal demikian, ikan betina biasanya tetap tinggal di daerah pemijahan selama proses pemijahan belum selesai. Kalau pemijahan sudah selesai, ikan jantan yang tinggal di daerah itu lebih lama dari pada ikan betina.

Yang bisa menjadi perangsang pemijahan bagi ikan lithophils, psamophils dan phythophils,selain adanya substrat pemijahan seperti batu, pasir dan tumbuhan juga peningkatan- atau penurunan suhu dan datangnya air, baru menjadi perangsang alami untuk ikan berpijah kalau ikan itu sudah_siap. Diantara faktor biologi yang memegang peranan di dalam pemijahan yaitu organ untuk penglihatan, pendengaran, penciuman dan linea lateralis serta kelenjar buntu. Hubbs dan Martin (1965) mengemukakan bahwa ikan darter ( Etheostema lepidum) dapat memijah pada malam dan siang hari.

Pemijahan yang dilakukan pada waktu siang hari terjadi pada ikan yang sama (homospesifik) sedangkan pemijahan yang terjadi pada malam hari dapat terjadi dengan spesies yang berbeda (heterospesifik) sehingga hal ini dapat menyebabkan terjadinya hybrid. Pada ikan golongan buta pemijahan dapat berlangsung secara biasa karena dengan pertolongan penciuman dan organ linea lateralis. Suara yang dikeluarkan ikan pada waktu terjadi pemijahan selain untuk memanggil lawan sex juga mejadi perangsang untuk memijah.
sumber : M. Ichsan Effendie, 1997