Pemasaran dan pengangkutan hasil perikanan

Agar sampai ke tangan konsumen, ikan hias dari produsennya seperti peternak atau penangkap alam akan melalui banyak jalur pemasaran. Jalur pemasaran yang terpendek dari produsen langsung ke konsumen umumnya hanya berlangsung untuk pasar lokal saja walaupun hal ini sangat jarang terjadi. Umumnya ikan hias akan melalui pedagang, pengumpul, atau agen sebelum tiba ke konsumen. Jalur pemasaran ini pun akan semakin panjang untuk keperluan ekspor karena menyertakan eksportir, importir, pedagang besar, agen, ataupun pedagang pengecer.



A. Pemasaran Ikan Has Air Tawar
Setiap pelaku dalam jalur pemasaran ini akan mengambil keuntungan. Selain itu, biayanya pun cukup besar, terlebih bila menggunakan transportasi. Risiko pada setiap pelaku pasar pun perlu diperhitungkan. Akibatnya harga ikan hingga ke tangan konsumen menjadi mahal. Mahalnya ikan ini tergantung pada panjang pendeknya jalur pemasaran. Oleh karenanya, harga ikan hingga ke tangan konsumen sangat relatif.

Dalam hal pemasaran ikan hias ini dapat dibedakan atas pasar dalam negeri atau lokal dan pasar luar negeri atau ekspor. Apa pun bentuk pasar yang dipilih, pemasaran akan berhasil kalau kualitas ikan dan promosinya baik.

Pemasaran dalam negeri atau lokal
Pasar ikan hias dalam negeri banyak tersebar di hampir semua kota di Indonesia. Biasanya lokasi pasar ikan hias dekat dengan pasar burung atau pasar bunga. Malahan, saat ini di supermarket pun sudah mulai ada kios atau counter ikan hias.

Untuk pasar lokal, terutama yang dekat, umumnya jalur pemasarannya adalah produsen—pengumpul—agen—pedagang pengecer konsumen atau produsen—pengumpul—pedagang pengecer—konsumen. jalur yang pendek tentu menyebabkan biaya transportasi dan biaya rugi laba akan lebih kccil sehingga harga di konsumen rendah. Bisa saja harga di konsumen tetap tinggi dan harga di produsen tinggi karena jalurnya pendek. Hanya saja hingga saat ini penyerapan pasar lokal untuk ikan hias ini masih sangat rendah karena belum membudaya. Diperkirakan pasar lokal baru menyerap sekitar 5% dari produksi yang ada.



Pemasaran luar negeri atau ekspor

Pasar yang lebih banyak jalurnya untuk tiba ke konsumen serta dalam wilayah yang lebih luas dan potensial adalah pasar luar negeri atau ekspor. Untuk mendapatkan pasar luar negeri ini, diperlukan proses yang lebih panjang dengan pengetahuan dan wawasan yang luas, terutama tentang perilaku dan permintaan pasarnya. Proses tersebut meliputi pengetahuan potensi pasar di tiap wilayah atau negara, jalur perdagangan dan jaringan yang ada di suatu negara saat itu, cara menarik atau mencari pembeli, kualitas, jenis, jumlah kebutuhannya, serta cara pengemasan dan transportasinya.


Standar kesehatan dan kualitas ikan
Sebagaimana namanya, konsumen menggunakan atau menikmati ikan hias sebagai hiasan atau pajangan. Ada nuansa seni dalam pemeliharaannya untuk dinikmati sebagai produk binatang kesayangan. Untuk itu, tentu saja harus dipilih yang layak dipajang dan dilihat. Kesehatan merupakan syarat utama kelayakannya sebagai ikan pajangan selain syarat ukurannya yang cukup walaupun variasinya tergantung kesenangan konsumen.

Ikan yang sehat dan kondisi prima sangat dibutuhkan dalam pemasaran maupun pengangkutan, terutama ekspor, karena membutuhkan waktu perjalanan yang lama. Untuk mengetahui ikan yang benar-benar sehat dan tidak ada bibit penyakit dibutuhkan pemeriksaan laboratorium, biasanya dikerjakan oleh badan atau lembaga karantina. Bila ikan dinyatakan sehat, badan atau lembaga karantina akan mengeluarkan Surat keterangan layak ekspor.


Secara umum, tanda-tanda ikan yang sehat dan dalam kondisi prima dapat dilihat Secara visualisasi atau penampakannya seperti berikut.

1) Tubuh dan siripnya sempurna dan lengkap seperti tidak bengkok dan sirip tidak cacat, rusak, robek, atau patah.

2) Sisiknya utuh tidak ada yang lepas, mengilap, licin, dan bcrkilau bila terkena sinar.
Bentuk tubuh proporsional sesuai jenis ikannya. Misalnya, bentuk tubuh maskoki mutiara agak mcmbulat, bukan memanjang.

Ikan bersih dari kutu atau jasad penempel lain seperti lintah dan cacing.
Di tubuhnya tidak terdapat luka, jamur, bercak merah, atau bintik putih.
Gerakannya gesit dan lincah serta akan berenang melawan arus bila diairi air.


Nafsu makannya cukup baik, selain menyongsong pakan yang diberikan bila lapar.
Selain kesehatan ikan, kualitasnya pun perlu diperhatikan. Kualitas di sini adalah standar ukuran ikan hias yang sangat dibutuhkan pasar ekspor. Standar ukuran ikan mengacu pada ukuran S (small), M (medium), L (large), dan XL (extra large). Dari antara standar ukuran tersebut, masih ada lagi ukuran lain seperti SM (antara S dan M) serta ML (antara M dan L). Namun, standar ukuran tersebut untuk setiap jenis ikan berbeda. Bahkan, terkadang setiap eksportir menentukan sendiri standar ukurannya walaupun umumnya perbedaannya tidak terIalu besar.

Ukuran cm dan inci pun digunakan dalam penentuan tingkatan ukuran S, M, L, dan XL. Hal ini dilakukan agar ada persamaan ukuran karena cm dan inci merupakan ukuran yang digunakan untuk .seluruh dunia, sedangkan S, M, L, dan XL relatif. Selain inernudahkan spesifikasi produk, standar ukuran ini pun akan memudahkan dalarn transaksi penentuan harga.

Ukuran ikan dinyatakan dengan panjang standar, yaitu panjang, tubuh diukur dari ujung mulut sampai pangkal ekor, sedangkan panjang ckornya tidak cermasuk dalarn ukuran. Adapun ukuran standar berbagai jenis ikan tertera pada Lampiran 2. Namun, ukuran S tidal, dimasukkan dalam lampiran 2 karena ukuran ini jarang diminta pasar ckspor. Umumnya eksportir hanya meminta ukuran M, ML, L, dan XL.

Berbeda dengan pasar ekspor yang membutuhkan standar baku, untuk pasar lokal umumnya menyerap ikan dengan ragam ukuran dan tidak beraturan. Tidal, ada patokan baku tentang ukuran ikan di pasar lokal karena biasanya disesuaikan dengan selera konsumen lokal.


4. Mencari pembeli
Mencari pembeli dapat diartikan sebagai kegiatan promosi. Dengan promosi dapat dijaring sejumlah pembeli suatu produk. Oleh karena itu, promosi merupakan ujung tombak dalam jaringan pernasaran. Baik, untuk pasar lokal maupun ekspor sangat diperlukan promosi dalam memasarkan suatu produk. Tujuan promosi tersebut untuk menambah jumlah maupun harga barang yang dijual. Promosi dalam perdagangan ikan hias dapat dilakukan oleh produsen, pedagang, maupun eksportir dengan melalui berbagai cara sebagai beriku
.
Pameran
Pameran dapat dilakukan oleh perorangan, perusahaan, kelompok, atau negara dalam berbagai kesempatan. Misalnya, bazar dan pameran ikan hias khusus sering diadakan dings perikanan maupun pemerintah daerah. Dalam pameran tersebut diperkenalkan dan diperlihatkan berbagai jenis ikan, baik berbentuk ikan maupun brosur. Melalui pameran ini biasanya akan diperoleh pembeli baru dan informasi pasar, terutama kalau pengunjungnya ungnya banyak.


Pameran ikan hias tingkat internasional pun sering diadakan minimal setahun sekali oleh suatu asosiasi ikan hias dunia. Pameran tersebut diadakan oleh asosiasi ikan hias dunia yang keberadaannya sudah tergolong lama dan anggotanya berada di berbagai negara. Ada juga pameran yang diselenggarakan oleh jaringan hobiis, eksportir, dan imporitir internasional. Pameran tingkat internasional tersebut dapat diikuti oleh eksportir dalam memamerkan produk ikan hias yang dibudidayakan di Indonesia.


Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN)
Melalui badan ini dapat dicari informasi tentang importir ikan hias luar negeri. Biasanya BPEN memiliki alamat atau data-data lain berkaitan dengan perdagangan ekspor.
Komunikasi
Adanya komunikasi yang luas akan menambah luasnya pemasaran. Di era global seperti saat ini, komunikasi lisan, tulisan, maupun internet sangat dibutuhkan. Komunikasi antara petani dan pedagang, walaupun hanya dari mulut ke mulut, mungkin akan mendapatkan pembeli. Asalkan hasil ikannya bagus dan berkualitas, apalagi bila jenis ikannya tergolong sulit diternakkan, pembelinya akan cepat diperoleh. Komunikasi dari mulut ke mulut ini biasanya terjadi karena jaringan petani lokal tidak terlalu luas. Lain halnya dengan komunikasi suplaier ke eksportir atau eksportir ke importir

yang menginginkan jaringan pasar lebih luas. Tentu raja mereka akan menggunakan cara-cara komunikasi yang lehih baik seperti faksimili, e-mail, home-page, dan web site.

iklan di Surat kabar, majalah, maupun internet pun dapat dilakukan untuk mencari pembeli. iklan terutarna dilakukan dalam majalah-majalah tentang aribisnis sehingga pembacanya pun
agribisnis kebanyakan peminat agribisnis.
sumber : Dart S,L dan Iwan D, Penabar Swadaya, 2006