PEMBENIHAN IKAN GURAME (Osphronemus gouramy Lac.)

PEMBENIHAN IKAN GURAME
(Osphronemus gouramy Lac.)

1. PENDAHULUAN
Dalam mengembangkan usaha tani yang berorientasi agribisnis, perlu dipilih dan. ditetapkan komoditas prioritas yang mempunyai keunggulan komparatif wilayah dan
kompetitif komoditas. Salah satu komoditas perikanan yang cukup prospektif adalah lkan Gurame (Osphronemus gouramy Lac.).

Ikan Gurame merupakan salah satu. komoditas unggulan dalam usaha budidaya
ikan air tawar. Permintaan pasar relatif konstan, bahkan cenderung meningkat dengan harga diatas harga Ikan Mas. Keunggulan harga Ikan Gurame adalah disebabkan tekstur dagingnya yang lebih kompak sehingga disukai konsumen, disamping pengadaan dan pasokannya yang terbatas.

Ikan Gurame dikenal sangat gurih dan lezat, ini belum banyak dibudidayakan secara intensif. Dibeberapa daerah penghasil Gurame seperti Jawa Barat pada umumnya hanya dipelihara secara tradisional, dengan demikian untuk mendapatkan Gurame ukuran berat 1 kg/ekor membutuhkan waktu pemeliharaan cukup lama. Dari pengalaman dan percobaan-percobaan yang ada, ternyata, ikan Gurame ini dapat dibudidayakan secara intensif.

Membudidayakan Ikan Gurame secara intensif dapat dilakukan dalam skala besar ataupun Skala kecil.. Pada garis besarnya usaha budidaya, Ikan Gurame meliputi 3 hal, yakni ; di usaha pembenihan, pendederan dan pembesaran atau secara, khusus, hanya, usaha pembenihan atau pendederan ataupun pernbesarannya saja, karena dari masing-masing jenis usaha ini juga dapat mendatangkan keuntungannya masing-masing.


2. LINGKUNGAN HIDUP IKAN GURAME
Ikan Gurame merupakan ikan air tawar sampai sedikit payau, berair jernih dan dasar kolam yang kurang lumpurnya. Lokasi pemeliharaan yang cocok ialah pada ketinggian 50 - 400 m di atas permukaan laut, dengan subu 24 - 28°C, kedalaman air sekurangkurangnya 75 cm. Ikan ini sangat baik dipelihara, walaupun pertumbuhannya lambat. Untuk pertumbuhan yang ideal pH-nya berkisar antara 7 - 8. Karena Ikan Gurame merupakan ikan golongan labyrinth (mempunyai alat pernapasan tambahan), maka Ikan Gurame tahan terhadap zat beracun dan air yang rendah kadar oksigennya dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya.


3. SELEKSI INDUK

Untuk memperoleh benih dengan lebih. terjamin, haruslah pasangan Ikan Gurame itu dijodohkan, oleh karena itu. harus diketahui mana Ikan Gurarne Jantan dan mana Ikan Gurame Betina.

Tanda-tanda Ikan Gurame Jantan dan Ikan Gurame Betina diantaranya :
Ikan Gurame Jantan
1. Ada tonjolan di atas kepala;
2. Dasar sirip dada agak putih;
3. Tutup insang agak kuning;
4. Ujung sirip ekor rata.


Ikan Gurame Betina
1. Tidak ada tonjolan di atas kepala
2. Dasar sirip dada agak hitam;
3. Tutup insang putih kecoklatan;
4. Ujung sirip ekor membulat.



4. INDUK YANG BAIK

1. Bentuk Tubuh
■ Panjang, berisi dan mulus;
■ Tidak cacat atau luka;
■ Sirip tidak rusak.
2. Warna
■ Kuning bersemu putih;
■ Bersih tidak belang.
3. Umur
■ Umur mencapai 5 tahun lebih;
■ Umur lebih dari lO tahun tak baik lagi menjadi induk, karena telurnya mulai berkurang dan kurang bagus benihnya.


5. PEMBENIHAN

1. Mengawinkan Induk
Seekor induk jantan yang cukup umur(4 - 5 tahun) dengan berat 6 - 7 kg, dapat mengawini 4 ekor betina. Induk yang sudah dewasa dan timbul birahinya akan tampak saling berkejaran, yang jantan akan mengejar induk betina. Biasanya seekor jantan yang baru mulai birahi bisa. mengawini 2 ekor betina.



2. Membuat Kolam Perkawinan

a. Buat kolam dengan ukuran 10 x 7 m atau kurang lebih 40 m2;
b. Buat pematang dengan ukuran : bagian atas lebar 1/2 meter, bagian bawah/dasar 1 meter, tinggi 1 meter;
c. Pasang pipa/ bambu/ paralon untuk pemasukkan dan pengeluaran air;
d. Cangkul tanah dasar kolam agar gembur lalu diratakan lagi dan dasar kolam dibuat miring kearah pintu air,
e. Buat saluran ditengah-tengah kolam memanjang dari pintu pemasukkan air ke pintu pengeluaran dengan lebar saluran 1/2 meter dan dalamnya. 15 cm,
f. Keringkan kolam selama 1 minggu agar hama yang dapat menimbulkanpenyakit mati.
g. Pupuk dengan pupuk kandang sebanyak kurang lebih 1 karung, disebarkan merata, baru kemudian masukkan air biarkan selama kurang lebih 1 minggu, tujuannya agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut yang menjadi makanan ikan;

h. Siapkan kerangka sarang (sosog) yang dibuat dari bambu, berbentuk kerucut, panjang 80 cm, garis tengah 30 cm, tiap sarang diisi seekor induk, karena betina yang akan kita isi ada 3 ekor, maka dibuat 3 buah kerangka (sarang);

i. Pasang kerangka sarang dipinggir kolam dengan jarak agak berjauhan. Pemasangan kerangka sarang bisa ditancapkan pada tebing tanah kolam, atau bisa juga di antara 3 potong, tiang bambu yang ditancapkan di dasar kolam. Dalamnya dari permukaan air kolam kurang lebih 15 - 20 cm;

j. Letakkan bahan pembuat sarang yang terdiri dari rumput kering/ijuk/sabut kelapa yang telah diural. Bahan sarang dipisah agar ikan Gurame mudah mengambilnya dan membawanya ketempat sarang.



PEMIJAHAN

a. Induk-induk ikan Gurame dimasukkan ke dalam kolam pemijahan;

b. induk betina yang matang telurnya akan tampak mengembung perutnya, warna badannya lebih terang, sedangkan induk jantannya berwarna gelap;

c. Selanjutnya si jantan mulai membuat sarang telur dengan menyusun rumput kering/sabut kelapa/ijuk di dalam sarang yang telah disediakan;

d. Setelah sarang selesai, ikan akan kawin. Mula-mula ikan jantan akan kawin dengan betina pertama, pada minggu pertama pula mulut sarang akan tertutup, ini berarti telur sudah dimasukkan ke dalam sangkar. Induk betina akan menjaga diseki tar sarang;

e. Pada minggu kedua, induk jantan akan kawin lagi dengan induk betina yang kedua, tapi setelah induk jantan selesai membuat sarang yang lain;

f. Selanjutnya jantan akan kawin lagi dengan induk betina yang ketiga setelah sarang selesai dibuat oleh si jantan;

g. Untuk membuktikan bahwa ada telur dalam. sarang, maka coba ditusuk dengan lidi ditengah-tengah sarang telur, bila keluar butiran minyak berarti memang, ada telur di dalam sarang tersebut;

h. Kalau dibiarkan di kolam pemijahan maka induk jantan akan kawin lagi dengan induk pertama, kedua dan ketiga. Sebaiknya dibatasi hingga 3 kali, setelah itu diistirahatkan selama 6 bulan bagi induk betina dan 3 bulan bagi induk jantan. Masa istirahat ini dimaksudkan agar ikan yang dihasilkan nanti lebih baik.


7. MERAWAT TELUR

❑ Cara tradisional.:
■ Telur dibiarkan saja di kolam pemijahan bersama induk-nya. Biasanya pada hari ke-11 atau ke-12, telur akan menetes sendiri.;
• Sebagai tempat berlindung, Letakkan daun kelapa kering di dekat sarang telur, tujuannya agar anak Ikan Gurame akan berlindung dibawahnya.

❑ Menetaskan di baskom plastik/ gentong. Keuntungannya :
■ Lebih aman dari hama penyakit;
• Mudah pengawasannya;
■ Sehat dan kaya oksigen.-
■ Lebih banyak telur yang menetas.


❑ Cara menetaskan:

A. Siapkan. baskom/gentong 2 buah diisi air jernih sebanyak setengah Lebih;

B. Untuk 1 sarang diperlukan 2 buah tempat gentong 1 baskom besar;

C. Letakkan baskom di atas air kolam pemijahan (terapung), diatasnya dibuat atap agar tidak kehujanan.

D. Diusahakan kena sinar matahari pagi;

E. Pindahkan sangkar berisi telur ke dalam baskom, lalu lepas ijuk sampai telur jatuh ke dalam baskom;

F. Letakkan daun-daun sebagai pelindung di atas permukaan air,

G. Air dalam gentong diganti 2 kali sehari pagi dan sore, gunakan selang plastik, agar air yang keluar dan masuk tidak terguncang;


H. Kalau ada minyak sebaiknya dibuang;

1. Telur akan menetas setelah 2 minggu. Setelah menetas, anak Gurame tidak diberi makan, baru setelah 10 hari anak ikan diberi makanan berupa dedak halus atau cairan kuning telur.


8. PENDEDERAN.
• Tempat pendederan anak Ikan Gurame bisa di kolam, sawah atau di dalam hapa;
• Anak Ikan Gurame (benih.) yang ditaburkan di kolam urnur 2 minggu sebanyak 200 ekor/ m2;

■ Untuk pemeliharaan di sawah benih berukuran 3 - 5 cm (3 bulan).




9. HAMA DAN PENYAKIT.

Penyakit yang banyak menyerang Ikan Gurame diantaranya adalah disebabkan karena : Saprolegniasis sp.

Penyebab :
• Cendawan

Penyerangan :
■ Luka-luka pada kulit, temperatur dingin.

Gejala klinis :
■ Tubuh ikan ditumbuhi benang - benang halus seperti kapas, berwarna putih;
■ Menyerang tutup insang, kepala sirip;
■ Telur ikan diliputi benang-benang halus seperti kapas.
Pengobatan:
■ Pengobatan terhadap telur yang diserang dengan cara mencelupkan telur ke dalam larutan Malachite Green Oxalate dengan dosis 60 gr/m3 air, selama 15 menit.

Pencegahan:
■ Menjaga kebersihan kolam dan kwalitas air;
■ Jangan sampai memelihara ikan. yang luka.

sumber : Dinas Perikanan Propinsi Jawa Barat,2008