Pendederan Ikan Baung

Pendederan

Benih-benih baung hasil penetasan selanjutnya dipelihara atau didederkan di kolam tanah atau kolam tembok. Sebelum dilakukan penebaran benih, perlu dilakukan persiapan kolam yang meliputi pengeringan dan penjemuran kolam, perbaikan pematang, pengolahan tanah dasar kolam, pemupukan, serta pembuatan Caren (kemalir).

Pengeringan kolam dan penjemuran selama 3 hari bermanfaat untuk membunuh bibit-bibit penyakit atau hama-hama yang ada di dalam kolam.
Pengolahan dasar kolam dilakukan dengan Cara membalikkan tanah dasar kolam, lalu dibuatkan kemalir dengan kemiringan 0,5-1 % ke arah pintu pengeluaran. Untuk menumbuhkan pakan alami, kolam sebaiknya dipupuk menggunakan kotoran ayam petelur sebanyak 500-1000 gram/ M2, tergantung kesuburan tanah. Pupuk tersebut disebarkan merata di dasar kolam. Pada hari keempat kolam diisi air secara bertahap sampai mencapai ketinggian 90 cm.


Agar pakan alami cukup tersedia, ke dalam kolam juga dilakukan inokulasi (penebaran) Moina sp. Inokulasi ini dilakukan sehari setelah pengisian air. Bibit Moina sp. yang merupakan zooplankton dapat diperoleh di Balai Benih Ikan (BBI) terdekat atau di seleksi dari perairan umum (saluran air) yang banyak kandungan bahan organiknya. Setelah itu, kolam didiamkan selama 3—4 hari agar ekosistem kolam dapat mencapai keseimbangan dan Moina sp. dapat berkembang biak. Sebelum benih baung ditebar di kolam dilakukan pengukuran kualitas air yang meliputi suhu, oksigen, dan pH.


Penebaran benih dilakukan pada hari ke-3 setelah penebaran Moina sp. Penebaran benih dilakukan pada pagi atau sore hari untuk menghindari benih stres. Pengambilan benih dilakukan dengan menguras sebagian air akuarium, lalu benih ditangkap menggunakan serokan halus dan ditampung di dalam ember atau baskom plastik. Setelah itu, penebaran dilakukan secara hati-hati di bagian tepi kolam.

Caranya dengan menenggelamkan ember ke dalam air kolam sehingga benih-benih baung, akan keluar dengan sendirinya- Penebaran benih tidak boleh dilakukan dengan cara menggerojokan air- ember langsung ke dalam kolam, karena dapat mengakiban benih baung stres.


Padat tebar benih 50-100 ekor/m2 dengan ukuran benih rata-rata 2,4 cm. jika kolam diyakini kurang subur, padat tebar benih dikurangi menjadi 20-50 ekor/m2. Pemeliharaan benih dilakukan selama empat minggu. Pakan yang dapat diberikan selama pemeliharaan bisa berupa pakan komersial (pelet) dengan kadar protein 28-30% sebanyak 25— 100% total biomassa/hari. Sebelum diberikan, sebaiknya pelet ini dihancurkan. Pemberian pakan dilakukan 3 Kali sehari, pada pagi, siang, dan sore hari.

sumber : Khairul Amri, S.Pi, M.Si dan Khairuman, S.P, AgroMedia Pustaka, 2008