Pembesaran IKan Baung

http://hobiikan.blogspot.com

Pembesaran baung biasanya dilakukan setelah benih didederkan terlebih dahulu. Namun, ada juga pembudidaya yang langsung memeliharanya di kolam pembesaran, tanpa melalui pendederan. Pambesaran baung dapat dilakukan di berbagai media seperti di kolam air tergenang (kolam tanah,tembok,atau beton), kolam rawa, di karamba jaring apung (KJA), atau di karamba.

Kolam yang digunakan untuk pembesaran ikan baung disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Biasanya, kolam pembesaran yang digunakan memiliki luas minimum 100 m2. Sementara itu, jaring yang digunakan untuk memelihara baung di KJA harus memiliki ukuran mata 2,5 cm dengan jaring polietilen nomor 240 D/12. Berdasarkan pengalaman Para petani, jika ikan baung yang akan dipelihara berukuran 50-100 g/ekor, mata jaring yang digunakan berukuran 2 inci.

Sebelum penebaran benih, kolam pembesaran harus dikeringkan terlebih dahulu selama 5-7 hari dengan tujuan untuk membunuh bibit-bibit penyakit, memberantas hama, dan memudahkan pemupukan untuk menumbuhkan pakan alami. Pupuk yang digunakan berupa pupuk kandang sebanyak 500 gram/m2 dan kapur pertanian sebanyak 15 gram/m2. Pupuk dan kapur pertanian tersebut disebar rata di permukaann dasar kolam. Setelah itu, pintu pengeluaran air kolam ditutup, sedangkan pintu pemasukan air dibuka sambil dipasang saringan untuk menjaga agar ikan-ikan liar tidak bisa masuk. Ketinggian air- dalam kolam sebaiknya dipertahankan 75-100 cm.

Penebaran benih baung dilakukan 7 hari setelah pemupukan, saat pakan alami telah tersedia. Benih ditebar pada pagi atau sore hari saat suhu udara masih rendah agar benih tidak stress.

untuk setiap kolam seluas 100 m2 dapat ditebarkan benih benih baung sebanyak 50 ekor dengan ukuran rata-rata 45 gram per ekor. Selama pemeliharaan, ikan baung diberi pakan tambahan berupa pakan buatan komersial atau pakan alternatif. Pakan tambahan komersial yang umum digunakan adalah pelet dengan kandungan protein minimum 25%. Namun lebih baik diberi pakan yang kandungan proteinnya 28%. Sementara itu, pakan tambahan alternatif yang diberikan bisa berupa campuran antara ikan rucah dan dedak halus. Pakan tambahan ini diberikan sebanyak 3% per hari dari berat total ikan.


Lama pemeliharaan sangat tergantung dari ukuran benih yang ditebarkan. Untuk pembesaran di KJA, jika benih yang ditebar berukuran 30-50 gram per ekordalam, waktu 4 bulan pemeliharaan akan mencapai bobot 150-200 gram per ekor atau 5 ekor per kg. Pada pembesaran di kolam, jika benih yang ditebarkan berukuran 45 gram per ekor, dalam waktu 3 bulan menjadi 113 gram per ekor dan jika dipelihara selama 4 bulan, ukurannya akan menyamai ikan baung yang dipelihara di KJA dengan syarat pakan yang diberikan memiliki kandungan protein sesuai yang dianjurkan. Pemanenan ikan baung harus dilakukan secara hati-hati untuk menghindari terjadinya sires atau luka-luka sehingga mutu ikan tetap bagus dan harga jualnya tetap tinggi.

sumber : Khairul Amri, S.Pi, M.Si dan Khairuman, S.P. AgroMedia Pustaka, 2008