Oleh Para pencinta ikan, Arwana (Scleropages spp.) dianggap sebagai ikan kayangan dan merupakan titisan dewa.
Arwana garis naga yang dalam bahasa mandarin disebut Le Tiaw Lung misalnya, diyakini dapat membawa keberuntungan.
Pada awalnya arwana (dragon fish) ditemukan oleh ilmuwan Jerman Muller dan Schlegel sekitar 100 tahun yang lalu di Amerika
Serikat. Mereka tertarik karena keindahannya, dan diberi nama Osteoglossum formosum. Kemudian pada tahun 1913, dua ahli zoologi Belanda Max Weber dan LF de Beaufort mengubah nama arwana merah menjadi Scleropages formusus.
Jenis ini banyak ditemukan di Indonesia, dan yang paling unggul adalah Super Red Arowana. Di ASEAN, arwana yang termasuk
ke dalam ikan primitif memiliki berbagai nama lokal seperti: Ikan Naga, Saratoga, Pla Tapad, Kelesa, Siluk, Kayangan, Peyang,
Tangkeleso, Aruwana, atau Arowana.
Fosil ikan ini ditemukan diberbagai tempat dan diduga berumur antara 10 -60 juta tahun tergantung pada spesies dan tempatnya. Ikan arwana termasuk dalam ordo Malacopterygii dan famili Osteoglossidae, dengan karakteristik badan memanjang, sirip dubur terletak jauh di belakang badan.
Arwana Asia umumnya memiliki warna keperak-perakan. Terdapat empat variasi warna yaitu Arwana hijau ditemukan di Vietnam, Birma, Thailand, dan Malaysia, warna emas dengan ekor merah ditemukan di Indonesia, dan warna emas ditemukan di Malaysia. Di Kalimantan Barat ditemukan arwana berwarna merah, sedangkan di Sumatera Selatan berwarna hijau putih.
Jenis-Jenis arwana
1. Merah
Arwana merah dikelompokkan dalam 4 varietas, yaitu Merah Darah (Blood Red), Merah Cabai (Chili Red), Merah Orange (Orange Red), dan Merah Emas (Golden Red). Keempat varietas ini secara umum diberi julukan Super Red atau Merah Grade Pertama (First Grade Red), meskipun dalam perkembangannya super red lebih merujuk pada Merah Cabai dan Merah Darah. sedangkan dua varietas terakhir lebih sering di anggap sebagai super red dengan grade lebih rendah.
2. Golden (Cross Back, Cross Back Golden,CBG)
Golden varietas cross back merupakan bagian dari varietas arwana golden. Varietas ini dijumpai di berbagai tempat di Malaysia,
seperti Perak, Trengganu, Danau Bukit Merah dan Johor. Oleh karena itu, arwana jenis ini sering diberi julukan sesuai dengan tempat asalnya, seperti Golden Pahang, Bukit Merah Blue atau Malaysian Gold. Disebut sebagai cross back, karena varietas ini saat dewasa memiliki warna emas penuh hingga melewati punggungnya. Varietas ini harganya relatif lebih mahal bahkan paling tinggi dibandingkan lainnya karena termasuk jarang ditemui.
CBG dibagi menjadi beberapa kelas berdasarkan warna dasar sisik, yaitu Purple-Based (warna dasar ungu), Blue-Based (warna dasar biru), Gold Based (warna dasar emas), dan Silver-Based (warna dasar perak). Arwana Gold dengan warna dasar emas diketahui dapat mencapai warna penuh pada usia lebih muda dibandingkan dengan varietas lain.
3. Golden (Ekor Merah, Red Tail Golden, RTG)
Jenis ini merupakan verietas dari arwana golden dan sering disebut sebagai Arwana Golden Indonesia (Indonesian Golden Arwana). Varietas ini banyak dijumpai di daerah Pekanbaru, Sumatera. Berbeda dengan Cross Back Golden (CBG), warna emas pada verietas ini tidak akan berkembang hingga melewati punggung namun hanya akan mencapai baris ke empat sisik atau kadang dapat mencapai baris ke lima (baris sisik dihitung dari bawah, perut). seperti halnya verietas cross back. warna dasar sisik RTG seringkali biru, hijau, atau emas. Begitu pula dengan warna bibir, ekor, dan sirip, kedua varietas ini memiliki keragaan yang sangat mirip. RTG muda memiliki warna lebih kusam dibandingkan dengan varietas cross back muda.
Sumber : Warta Pasar Ikan,
Direktorat Pemasaran Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan
Indonesia, 2007