PENGENDALIAN KHV MELALUI VAKSINASI
Oleh Agus Widodo, SSi
(Vaksindo Perkasa, Jakarta)
Permasalahan yang sampai saat ini masih dihadapi oleh para pengusaha ikan mas dan Koi adalah serangan penyakit yang disebabkan oleh virus yang sekarang lebih dikenal sebagai KHV. Penyakit ini mampu meluluhlantakan perekonomian para pengusaha dan petani ikan Mas dan Koi di Indonesia.
Apa sebenarnya KHV ini? Pertanyaan inilah yang masih menghantui para pengusaha ikan, petani ikan, pemerhati perikanan bahkan pemerintah karena akibat yang ditimbulkannya. Hal ini menjadi tugas kita semua untuk ikut mencarikan solusi yang tepat dan efektif dalam mencegah penularan penyakit yang disebabkan oleh virus ini.
Produksi ikan Mas dan Koi di Indonesia sangat menurun drastis semenjak virus ini menyerang. Virus ini mulai ditemukan di Indonesia sejak pertangahan tahun 2002 dan sampai tahun 2010 ini telah merugikan perekonomian Indonesia sampai ratusan Milyar rupiah. Sungguh bukan angka yang kecil yang mestinya mampu menggerakan roda perekonomian bagi semua pihak yang ikut berperan di dalamnya.
Oleh karena itu sangat wajar apabila pemerintah dalam hal ini DKP melalui Direktur Kesehatan Lingkungan selalu mengupayakan solusi yang dapat menjawab permasalahan yang sudah mendesak ini.
Mari kita coba kenali dahulu tentang KHV ini, baik dari tanda-tandanya, cara penyebarannya maupun pengaruh negatif dari serangannya, sehingga alternative solusinya tidak melahirkan masalah yang baru lagi.
1. Apakah KHV itu ?
• KHV (KOI Herpes Virus) adalah penyakit herpes pada ikan Mas (Cyprinus carpio Linn.) dan Koi yang disebabkan oleh virus
• Pertama kali ditemukan di Indonesia pada pertengahan tahun 2002
• Dapat menyebabkan kematian massal pada budidaya ikan Mas dan Koi pada setiap tahapan budidaya
2. Tanda-tanda serangan KHV? Antara lain:
• Ikan berada di atas permukaan air
• Ikan bergerak tidak terarah
• Lethargy dan lemah
• Kerusakan pada selaput insang.
• Kulit melepuh
• Mata masuk ke dalam
. Bercak — bercak putih pada kulit
. Kematian 6 - 14 hari setelah infeksi
3. Cara penularan virus KHV?
Penularan utama virus ini melalui air yang mengandung virus KHV dengan angka kematian akibat virus ini mencapai 80 - 100 %
4. Pengaruh Negatif serangan virus KHV?
Sejak Mei 2002 out break yang kita kenal sebagai KHV mengakibatkan angka kematian tinggi, kerugian bagi para pengusaha ikan Mas & Koi hingga 2007 diperkirakan mencapai 250 milyar.
Setelah kita mengetahui hal tersebut di atas, langkah berikutnya adalah bagaimana cara mengatasi permasalahan yang menimpa para pembudidaya ikan Mas dan Koi di Indonesia. Langkah yang harus kita ambil ternyata bukan mengobati penyakit KHV yang menyerang ikan Mas dan Koi tetapi lebih diprioritaskan bagaimana cara mencegah penyakit ini. Jadi lebih bersifat pencegahan /preventive daripada pengobatan. Mencegah lebih baik daripada mengobati.
Solusi saat ini?
Para pengusaha dan petani ikan mas dan Koi di Indonesia sekarang sudah dapat bernapas lega. Permasalahan budidaya yang sudah bertahun-tahun menimpa mereka sudah mulai kelihatan titik terang solusinya. Penyakit ikan yang menyerang para pembudidaya ikan mas dan Koi adalah penyakit yang disebabkan oleh Virus KHV yang lebih dikenal sebagai herpes ikan Mas. Saat ini telah ditemukan vaksin yang terbukti efektif untuk menanggulangi penyebaran virus KHV.
Vaksin anti KHV ini telah dikenal dengan nama KV3, merupakan satu-satunya vaksin yang paling efektif di dunia untuk melawan penyakit yang disebabkan oleh virus KHV.
Metode pengembangan vaksin KV3 ini adalah dengan melemahkan virus melalui sel kultur, mengisolasi klon non pathogenic virus tsb lalu melemahkannya dengan radiasi sinar UV.
Mengapa harus vaksinasi?
Cara yang paling disarankan adalah dengan cara vaksinasi ikan, karena beberapa alasan yang mendasarinya sbb:
• Vaksinasi pada ikan telah terbukti memberi kontribusi yang sangat signifikan terhadap peningkatan produksi perikanan budidaya, terutama industri salmon dan trout di Eropa. Saat ini, sedikitnya ada 10 jenis vaksin telah dipasarkan secara umum dan diaplikasikan oleh pembudidaya ikan di Amerika, Eropa dan Jepang.
Keberhasilan program vaksinasi tersebut cukup menggembirakan, hal itu terlihat dari:
i. menurunnya tingkat mortalitas ikan budidaya akibat infeksi patogen potensial,
2. menurunnya penggunaan antibiotik pada budidaya ikan, dan
3. menurunnya daya resistensi beberapa jenis patogen terhadap antibiotik.
Dengan alasan tersebut diatas, vaksinasi (terutama untuk benih ikan) pada budidaya ikan Mas dan Koi merupakan cara yang paling efektif untuk menekan penularan virus KHV.
Vaksin KV3 untuk ikan Mas dan Koi
• Saat ini telah tersedia vaksin anti-KHV (KV3) dalam bentuk sediaan virus KHV yang telah dilemahkan (attenuated vaccine). Pengujian efikasi vaksin KV3 skala laboratorium dan lapang ( di waduk jatiluhur dan Grata) telah dilakukan oleh Tim dari BBPBAT Sukabumi pada bulan Agustus 2008 - Oktober 2009.
• Hasil kedua skala pengujian tersebut telah dipresentasikan pada tanggal 13 Januari 2010 di Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya dan dihadiri oleh Anggota Komisi Obat Ikan (KOI), Departemen Kelautan dan Perikanan.
• Berdasarkan hasil diskusi pada pertemuan tersebut, ditindaklanjuti dengan Surat dari Direktur Kesehatan Ikan dan Lingkungan, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya No 429/DPB/PB.430.D4/l/10 yang menyatakan vaksin KV3 dari PT Akasopa Transparti (Vaksindo Perkasa) sudah lolos uji lapang.
Mengapa KV3?
• KV-3 adalah solusi vaksin untuk melawan penyakit yang disebabkan oleh KHV, dan sampai saat ini merupakan satu-satunya yang paling efektif di dunia.
Beberapa keuntungan yang kita peroleh dari vaksinasi KV3 ini adalah sbb:
• Efisiensi yang tinggi, Survival Rate yang diperoleh berdasarkan uji lapang cukup tinggi berkisar 8o - 95%.
• Aman dalam penggunaannya
• Mudah dalam penggunaannya
• Relatif ekonomis
• Aman terhadap lingkungan karena tidak ada sekresi KV 3
Vaksin yang dikembangkan dari DNA virus rantai ganda dengan kode Ca-290.000 bp ini
menyerupai morfologi icosahedron virus herpes. Metode pengembangan vaksin adalah dengan melemahkan virus melalui sel kultur, mengisolasi klon non pathogenic virus tsb lalu melemahkannya dengan radiasi sinar UV.
Keunggulan benih ikan tervaksin KV3?
Benih ikan yang sudah divaksinasi KV3 mempunyai keuntungan dan keunggulan pada budidaya ikan Mas dan Koi adalah sbb:
1. Tahap terhadap Virus Herpes Ikan Mas ( KHV ), hal ini karena benih ikan yang sudah divaksinasi KV3 sudah mempunyai imunitas yang mampu menangkal penularan virus
KHV.
2. Tingkat Survival Rate/ Angka Kelulusan hidup yang lebih tinggi.
3. Biaya produksi yang lebih optimal, karena SR yang diperoleh tinggi maka pakan yang diberikan akan lebih optimal dimanfaatkan oleh ikan.
4. Tingkat keuntungan petani yang lebih besar, hal ini karena hasil yang diperoleh lebih besar dan optimal dalam pemanfaatan pakan yang diberikan.
Bagaimana cara melakukan vaksinasi pada. ikan Mas dan Koi?
Setelah mengetahui efektivitas vaksinasi maka kita sebaiknya membudidayakan ikan Mas dan Koi yang sudah divaksinasi sehingga para pengusaha dan pembudidaya tidak spekulasi dalam berbudidaya. Kenapa Spekulatif? Jawabanya adalah sulitnya memprediksi kapan virus ini akan
menyerang ikan yang sedang dibudidayakan oleh para pengusaha dan petani ikan mas dan Koi. Oleh karena itu sedia payung sebelum hujan adalah saran yang sangat masuk akal untuk dijalankan.
Tahapan-tahapan yang perlu diperhatikan dalam proses vaksinasi ikan Mas dan Koi
adalah sbb:
1. Tahap Karantina
2. Tahap Pemberokan/Puasa
3. Tahap Vaksinasi
4. Tahap Induksi (Kekebalan)
5. Tahap Recovery (Pemulihan)
Persyaratan umum yang harus dipenuhi dalam proses vaksinasi adalah sbb:
1. Ikan sehat
2. Ikan berumur min 3 bulan dan Bobot ikan min. 10 gr
3. Ikan terlebih dahulu dipuasakan min 24 jam
4. Air yang dipergunakan adalah air bersih
Penjelasan dari masing-masing tahapan vaksinasi adalah sebagai berikut:
1. Tahap Karantina
Tahap ini sangat diperlukan apabila benih ikan yang akan divaksinasi berasal dari luar farm, sehingga benih ikan dapat beradaptasi dengan lingkungan yang baru dan ikan tidak stress. Ikan sehat merupakan syarat utama yang harus dipenuhi apabila akan melakukan vaksinasi,sehingga hasil lebih optimal.
2. Tahap Pemberokan/Puasa
Tahap ini bertujuan agar benih ikan yang akan divaksinasi lebih bersih dengan mengeluarkan kotoran yang ada dalam tubuhnya dan vaksin yang diberikan akan optimal diserap oleh tubuh ikan. Tahap ini memerlukan waktu minimal 1 hari.
3. Tahap Vaksinasi
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi pada tahap ini sesuai SOP vaksinasi adalah sbb:
1. Clean water
2. Tempat Vaksinasi dapat mempergunakan bak fiberglass
3. Suhu air di bawah 25 C, pH 6,8 - 7,4 DO min 6 ppm
4. Vaksinasi dilakukan dengan perendaman.
5. Dosis yang disarankan adalah 100 ml vaksin KV-3 untuk 1000 It air dengan bobot ikan total 250 kg (common carp), 200 kg (Koi)
6. Lama vaksinasi 45- 6o menit sejak seluruh vaksin terlarut
4. Tahap Induksi (Kekebalan)
Tahap ini berfungsi dalam pembentukan antibody ikan sehingga ikan mampu melawan virus KHV yang menyerang. Persyaratan yang harus dipenuhi pada tahap ini sesuai SOP adalah sbb:
1. Clean water
2. Lama Induksi 4 hari
3. Parameter air harus stabil pada suhu maksimal 25 C, pH 6,8 - 7,4 dan DO min 6
PPM
4. Kepadatan ikan disarankan 2000 ekor / m3
5. Penggantian air sebanyak 25% dilakukan setiap 12 jam dengan air bersih
5. Tahap Recovery (Pemulihan)
Setelah ikan membentuk antibodinya, tahap berikutnya adalah tahap pemulihan kesehatan ikan yang telah divaksin, supaya waktu dibudidayakan kekebalan tubuh ikan sudah bekerja secara balk. Persyaratan yang harus dipenuhi pada tahapan ini adalah sbb:
1. Clean water atau umum dgn suhu 30 derajat Celcius
2. Recovery dapat di lakukan pada bak fiber, keramik, plastik maupun kolam tanah
3. Parameter hrs stabil
4. Lama Recovery 14 hari
5. Pakan Normal
Untuk keberhasilan proses vaksinasi dan hasil vaksinasi sangat disarankan agar persyaratan yang ada harus dipenuhi, tanpa memenuhi hal tsb tidak menjamin bahwa hasil yang diperoleh akan optimal. Kita semua harus menyadari bahwa semua proses dalam tahapan vaksinasi adalah sebuah teknologi sehingga keberhasilannya sangat bergantung seberapa serius kita memenuhi persyaratannya.
Kami sangat berharap agar budidaya ikan Mas dan Koi akan begairah kembali sehingga harapan pemerintah melalui Direktur Kesehatan Lingkungan dari Departemen Kelautan dan Perikanan agar produksi ikan Mas secara Nasional dapat meningkat sebesar 3o% dari tahun-tahun sebelumnya. Inilah saatnya untuk membuktikan harapan itu bersama-sama.
Terimakasih
NB.
Info lebih lengkap klik www.vaksinikan.com