Pasaman - Sektor perikanan darat di Kecamatan Rao khususnya dan Kabupaten Pasaman umumnya, limbung. Daerah yang selama ini dikenal sebagai sentra bibit ikan terbesar untuk kawasan Sumatra terancam kolaps.
Permintaan jenis ikan mas mengalami penurunan luar biasa. Permintaan untuk ikan konsumsi dan bibit nyaris tidak ada. Daerah yang selama ini menjadi pasaran ikan dari Rao dan sekitarnya, tiba-tiba tak lagi menerima ikan dari daerah penghasil bibit ikan mas tersebut.
Dari informasi yang diterima Singgalang, petani ikan mengeluh karena ikan di kolam tidak ada yang mau membeli, sementara harga pakan terus melambung. Sekarang saja harga pakan berkisar Rp315.000/karung. Di sisi lain, harga ikan mengalami penurunan.
Harga bibit ikan di tingkat petani berkisar Rp15.000/Kg, sedangkan harga ikan konsumsi lebih rendah lagi, yakni berkisar Rp12.000/Kg.
Ironisnya, meskipun harga anjlok, minat beli pedagang pun rendah. Alhasil, petani terpaksa menunda panen. Bagi sebagian besar masyarakat di Rao (Kecamatan Rao, Rao Selatan, Padang Gelugur dan Panti), bidang perikanan darat menjadi mata pencaharian utama.
Di sektor ini, penyerapan tenaga kerja lumayan besar. Antara lain tukang ojek ikan dan pekerjaan menyiapkan ikan untuk diangkut, jumlah mereka mencapai ribuan.
Salah seorang petani ikan di Lansat Kadok, Aljufri ketika dikonfirmasi Singgalang, Kamis (15/3) membenarkan sulitnya memasarkan ikan, terutama jenis ikan mas. Padahal bagi banyak orang di Pasaman, ikan menjadi sumber nafkah dan kehidupan[hariansinggalang]