Mengelola Stok Ikan Berkelanjutan
Dr Alan F Koropitan mengutip laporan Cheung dan kawan-kawan dalam jurnal Global Change Biology, peningkatan CO sampai 720 ppm dapat berdampak pada penurunan 20 persen stok perikanan Indonesia pada 2100.
Penurunan stok ikan kita pada 2100 bukan hanya domain dari peningkatan CO di udara hingga 720 ppm dengan skenario tingkat emisi seperti sekarang.
Perlu ditegaskan, CO hanya merupakan salah satu material antropogenik, baik di udara maupun di perairan, yang dapat berperan esensial bagi makhluk hidup. Keberadaan CO di perairan menjadi penting untuk bekerja fitoplankton dalam proses produksi primer sehingga tropik level dapat bekerja dengan baik.
Dalam konteks proses produksi primer, kebutuhan akan CO penting sebagai bahan pakan bagi tropik level pertama. Sementara sumber daya ikan berada pada level menengah dan tropik atas. Fakta empiris menunjukkan, penurunan stok ikan yang terjadi adalah sebagai fungsi pertumbuhan, perekrutan, mortalitas alami, dan penangkapan, serta pengaruh antropogenik, salah satunya CO.
Indikator biologi ekologi
Penurunan stok ikan dapat dievaluasi dari beberapa indikator biologi-ekologi, seperti biomassa dan ukuran ikan. Penelitian PKSPL IPB tahun 2009 di Perairan Laut Aru dan Banda menunjukkan, ukuran ikan tongkol yang tertangkap pada umumnya sama dengan yang tertangkap Lease, yaitu berukuran 48-54,15 cm (Syahailatua, et al. 1993).
Tangkapan ikan tenggiri ukurannya mencapai 87 cm, cakalang mencapai 50,84 cm. Peluang tangkapan dari potensi ikan tongkol yang berukuran besar masih cukup tinggi di perairan. Adapun ikan cakalang sudah mencapai ukuran maksimum tumbuh di perairan tersebut dan belum mencapai tangkapan maksimum, dan masih ada peluang penangkapan.
Menurut Organisasi Pertanian dan Pangan Dunia (FAO), untuk kelompok ikan karang yang mengalami penurunan ukuran dari rata-rata tangkap 50 cm, saat ini dominan tertangkap ukuran 46 cm. Hal ini terjadi karena tingginya intensitas tangkapan di perairan timur Indonesia. Bandingkan dengan penelitian Faunce et al (2002).
Tangkapan ikan kakap merah di Teluk Biscay antara 25-30 cm, lebih rendah dari yang tertangkap di perairan Maluku. Dari penurunan ukuran tangkap ini terbukti bahwa kemampuan biologi ikan untuk tumbuh mencapai ukuran tangkap telah dibatasi oleh peningkatan intensitas tangkap.
Selain kemampuan tumbuh, faktor lainnya yang memengaruhi stok ikan adalah karakteristik ruaya ikan (migratory species). Secara riil biomassa produksi perikanan tuna tidak mengalami penurunan, tetapi dari segi ukuran memang telah terjadi penurunan. Kondisi ini memberikan bukti bahwa intensitas penangkapan yang tinggi telah menyebabkan turunnya ukuran tangkap ikan tuna.
Sebagai ikan yang melakukan migrasi dalam geografis yang luas, tuna akan selalu berpindah setiap waktu. Perairan laut Indonesia bukanlah tempat permanen dari ikan tuna dunia.
Analisis The Investigation Society of Tuna Fisheries (Sadhori, 1985) di Indonesia menyebutkan, waktu penangkapan tuna Samudra Hindia tidak terfokus pada satu lokasi saja dan selalu terjadi perubahan migrasi bulanan ikan tuna.
Catatan yang mengejutkan diungkapkan peneliti Dr Anthony Lewis dalam National Tuna Congress (Kongres Nasional tentang Tuna) di General Santos City, Filipina, 2009. Disebutkan bahwa migrasi ikan tuna dunia ternyata bermuara ke perairan Maluku Utara. Tentu hal ini memberikan peluang pada peningkatan produksi ikan tuna Indonesia.
Intensitas tangkapan
Fakta empiris bahwa produktivitas penangkapan ikan tuna di Samudra Hindia sebesar 281,2 kg/hari turun menjadi 177 kg/setting (Astuin, 2001). Peningkatan armada mencapai 66 persen, sedangkan rasio penurunan produktivitas tuna hanya sekitar 54 persen.
Artinya, peningkatan armada kapal jauh lebih tinggi dari penurunan hasil tangkapan tuna atau 47 persen penurunan produksi bulanan. Hasil penelitian BRKP 2007 menunjukkan, telah terjadi perubahan ikan pelagis sebagai konsekuensi penyusutan stok (biomassa) dan peningkatan upaya perikanan pukat cincin semiindustri yang tak terkontrol.
Penurunan produksi ikan pelagis diduga akibat alterasi spesies serta kompetisi makanan dan ruang yang menjadi habitat ikan. Tekanan penangkapan tidak seimbang dengan daya pulih stok tersebut. Jumlah kapal aktif dan jumlah trip makin menurun, tetapi jumlah hari operasional di laut meningkat.
Berdasarkan data statistik tahun 2007-2008, produksi perikanan tangkap di laut meningkat 2,71 persen dari 4,73 juta ton tahun 2007 meningkat menjadi 4,86 juta ton pada 2008.
Jumlah kapal penangkap ikan segala ukuran pada 2007 sebanyak 590.314, sedangkan pada 2008 menjadi 590.380 atau meningkat 0,01 persen. Pada 2007, jumlah nelayan perikanan tangkap di laut 2,75 juta jiwa dan 2,77 juta jiwa pada 2008 atau meningkat 0,8 persen.
Pengelolaan berkelanjutan
Untuk melindungi penurunan stok ikan tangkap, seperti yang dikhawatirkan Dr Allan, setidaknya ada rencana tindak yang harus segera diupayakan, yaitu penanganan Illegal Fishing dan Moratorium serta rasionalisasi aktivitas perikanan tangkap.
Pemberantasan illegal fishing mutlak diperlukan untuk memberikan ruang yang lebih luas kepada nelayan kita untuk dapat memanfaatkan wilayah perairan secara optimal.
Sementara moratorium diutamakan untuk melindungi ekosistem yang mengalami tekanan dengan membatasi alat tangkap yang bersifat merusak atau menyeimbangkan antara daya dukung biomassa dan intensitas tangkap yang seharusnya diberikan (rasionalisasi).
Rencana tindak berikutnya adalah merevitalisasi lahan diwilayah pesisir yang masih berpotensi untuk pengembangan budi daya. Bagian penting yang tidak bisa dipisahkan adalah merehabilitasi ekosistem pesisir seperti mangrove dan terumbu karang. Ekosistem mangrove dan terumbu karang yang baik akan mampu meningkatkan biomassa ikan (daya dukung).
Dengan demikian, jelas bahwa penurunan stok tidak hanya karena pengaruh dari beban antropogenik (peningkatan CO), tetapi juga karena komponen lingkungan lainnya.
Untuk itu, pola pikir yang perlu dikembangkan dalam mengkaji penurunan stok adalah kerangka logis yang bersifat holistik dengan mengintegrasikan informasi biologi-ekologi ikan, tekanan aktivitas manusia, dan relung sumber daya (sebagai media hidup ikan).
YONVITNER Dosen Laboratorium Manajemen Sumber Daya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB
sumber : http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/03/08/02542218/Mengelola.Stok.Ikan.Berkelanjutan
Penelitian Rumput Laut Primadona Kurang Berkembang
Penelitian Rumput Laut Primadona Kurang Berkembang
Pengembangan penelitian dan pemanfaatan rumput laut (mi-kroalga) masih sedikit. Dari 682 jenis algae yang ditemukan di Indonesia, baru sekitar 20 spesies yang dikembangkan. Dari jumlah itu, ada tiga jenis saja yang menjadi primadona industri.
Ketua ikatan Fikologi Indonesia (IFI), Rachmaniar Rachmat mengatakan, pemanfaatan dan penelitian rumput laut dan jenisnya di Indonesia, belum mencapai 10 persen. "Penelitian yang ada diawali dari jenis-jenis yang sudah umum saja. Penelitian ke jenis lainnya masih belum berkembang, padahal potensinya besar," ujar Rachmaniar yang juga peneliti di Pusat Penelitian Oseanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), di Jakarta belum lama ini.
Menurutnya, ada beberapa jenis rumput laut yang sudah menjadi primadona, yaitu Eucheuma cottonii dan Gracillaria verucosa yang sering dipakai untukpembuatan agar-agar. Kedua jenis ini menjadi rumput laut primadona komoditas ekspor maupun bahan baku industri pengolahan dalam negeri.Ia mengatakan, para ilmuan peneliti rumput laut menyadari bahwa rumput laut dan mikroalga harus terus diteliti dan dikembangkan sehingga jumlah dan jenis yang dimanfaatkan semakin meningkat. Dengan demikian, pemanfaatan kedua sumber daya alam tersebut lebih optimal tercapai. Selama ini, menurutnya, pemanfaatannya lebih sebagai sumber fikokoloid atau sebagai sayuran.
Kurangnya penelitian dalam mikroalga juga disampaikan oleh Peneliti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jana Anggadiredja. Menurutnya, penelitian soal rumput laut baru berkembang pada 1980-an. Ia mengatakan, penelitian rumput laut kurang diminati karena dananya kecil, perhatian pemerintahrendah, industri belum berkembang pesat.
Ironisnya, permintaan rumput laut cukup besar. Jana yang bergabung dalam Indonesian Seaweed Society (ISS) menegaskan, pemerintah saat itu tak menjadikan rumput laut sebagai target untuk menjadi komoditas unggulan. Padahal, pihaknya berpikir bahwa pengembangan rumput lauat merupakan salah satu solusi peningkatan perekonomian masyarakat di wilayah pesisir yang umumnya rakyat kurang mampu.
Menurutnya, bidang yang bergerak dalam rumput laut hanyalah peneliti dan industri. Indonesia sendiri, menurutnya, hanya mengembangkan dan membudidayakan beberapa jenis yang menjadi primadona saja. "Padahal, masih banyak jenis alga lain yang sangat potensial untuk dikembangkan," ujarnya.Saat ini, penelitian rumput laut diharapkan bisa mengembangkan jenis pri-madona lain dan potensi baru. Jenis-jenis lain yang potensial menjadi primadona adalah spesies untuk bioe-thanol, alternatif pangan, dan lain-lain. "Hanya, ada beberapa jenis seperti sargo-. sum yang terkendala dalam hal budi dayanya," ujarnya.
Awalnya, penelitian soal mikroalga dilakukan di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, dengan dukungan dari industri. Setelah itu, penelitian dan pengembangan rumput laut pun berkembang di Bali dan Sulawesi Selatan, dan menyebar ke beberapa daerah.Benih untuk jenis Coto-nii, tadinya berasal dari Filipina. "Waktu itu kita membawa sebanyak 1.950 gram. Jumlah itu cukup untuk dikembangkan dan menjadi primadona hingga sekarang, termasuk rumput laut genus Glacillaria yang berasal dari Taiwan. Saat ini, kita tak perlu impor benih. Kita bisa kuasai benih sendiri," ujarnya.dewi mardiani. *d andina
Sumber: Republika, 29 Juni 2010 H. 25
Pengembangan penelitian dan pemanfaatan rumput laut (mi-kroalga) masih sedikit. Dari 682 jenis algae yang ditemukan di Indonesia, baru sekitar 20 spesies yang dikembangkan. Dari jumlah itu, ada tiga jenis saja yang menjadi primadona industri.
Ketua ikatan Fikologi Indonesia (IFI), Rachmaniar Rachmat mengatakan, pemanfaatan dan penelitian rumput laut dan jenisnya di Indonesia, belum mencapai 10 persen. "Penelitian yang ada diawali dari jenis-jenis yang sudah umum saja. Penelitian ke jenis lainnya masih belum berkembang, padahal potensinya besar," ujar Rachmaniar yang juga peneliti di Pusat Penelitian Oseanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), di Jakarta belum lama ini.
Menurutnya, ada beberapa jenis rumput laut yang sudah menjadi primadona, yaitu Eucheuma cottonii dan Gracillaria verucosa yang sering dipakai untukpembuatan agar-agar. Kedua jenis ini menjadi rumput laut primadona komoditas ekspor maupun bahan baku industri pengolahan dalam negeri.Ia mengatakan, para ilmuan peneliti rumput laut menyadari bahwa rumput laut dan mikroalga harus terus diteliti dan dikembangkan sehingga jumlah dan jenis yang dimanfaatkan semakin meningkat. Dengan demikian, pemanfaatan kedua sumber daya alam tersebut lebih optimal tercapai. Selama ini, menurutnya, pemanfaatannya lebih sebagai sumber fikokoloid atau sebagai sayuran.
Kurangnya penelitian dalam mikroalga juga disampaikan oleh Peneliti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jana Anggadiredja. Menurutnya, penelitian soal rumput laut baru berkembang pada 1980-an. Ia mengatakan, penelitian rumput laut kurang diminati karena dananya kecil, perhatian pemerintahrendah, industri belum berkembang pesat.
Ironisnya, permintaan rumput laut cukup besar. Jana yang bergabung dalam Indonesian Seaweed Society (ISS) menegaskan, pemerintah saat itu tak menjadikan rumput laut sebagai target untuk menjadi komoditas unggulan. Padahal, pihaknya berpikir bahwa pengembangan rumput lauat merupakan salah satu solusi peningkatan perekonomian masyarakat di wilayah pesisir yang umumnya rakyat kurang mampu.
Menurutnya, bidang yang bergerak dalam rumput laut hanyalah peneliti dan industri. Indonesia sendiri, menurutnya, hanya mengembangkan dan membudidayakan beberapa jenis yang menjadi primadona saja. "Padahal, masih banyak jenis alga lain yang sangat potensial untuk dikembangkan," ujarnya.Saat ini, penelitian rumput laut diharapkan bisa mengembangkan jenis pri-madona lain dan potensi baru. Jenis-jenis lain yang potensial menjadi primadona adalah spesies untuk bioe-thanol, alternatif pangan, dan lain-lain. "Hanya, ada beberapa jenis seperti sargo-. sum yang terkendala dalam hal budi dayanya," ujarnya.
Awalnya, penelitian soal mikroalga dilakukan di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, dengan dukungan dari industri. Setelah itu, penelitian dan pengembangan rumput laut pun berkembang di Bali dan Sulawesi Selatan, dan menyebar ke beberapa daerah.Benih untuk jenis Coto-nii, tadinya berasal dari Filipina. "Waktu itu kita membawa sebanyak 1.950 gram. Jumlah itu cukup untuk dikembangkan dan menjadi primadona hingga sekarang, termasuk rumput laut genus Glacillaria yang berasal dari Taiwan. Saat ini, kita tak perlu impor benih. Kita bisa kuasai benih sendiri," ujarnya.dewi mardiani. *d andina
Sumber: Republika, 29 Juni 2010 H. 25
CARA PINTAR BUDIDAYA CACING SUTRA
CARA PINTAR BUDIDAYA CAGING SUTRA
Worm Farming Secrets - Best Selling Guide To Worm Composting
Cacing sutra merupakan hewan hermaprodit yang berkembang biak
lewat telur secara eksternal. Telur yang dibuahi oleh jantan akan membelah
menjadi dua sebelum menetas.
Bahan organik yang baik untuk digunakan oleh cacing sutra adalah
campuran antara kotoran ayam, dedak (bekatul) dan lumpur. Berikut teknik budidaya cacing sutra:
1. Persiapan Bibit
Bibit bisa dibeli dari toko ikan hias atau diambil dari alam
Note: Sebaiknya bibit cacing di karantina dahulu karena ditakutkan
membawa bakteri patogen.
2. Persiapan Media
Media perkembangan dibuat sebagai kubangan lumpur dengan ukuran 1 x 2 meter yang dilengkapi saluran pemasukan dan pengeluaran air. Tiap tiap kubangan dibuat petakan petakan kecil ukuran 20 x 20 cm dengan tinggi bedengan atau tanggul 10 cm, antar bedengan diberi lubang dengan diameter 1 cm.
3. Pemupukan
Lahan di pupuk dengan dedak halus atau ampas tahu sebanyak 200 – 250 gr/M2 atau dengan pupuk kandang sebanyak 300 gr/ M2.
4. Fermentasi
Lahan direndam dengan air setinggi 5 cm selama 3-4 hari.
5. Penebaran Bibit
Selama Proses Budidaya lahan dialiri air dengan debit 2-5 Liter / detik
6. Tahapan Kerja Budidaya Cacing Sutra
Cacing sutra atau cacing rambut memang telah sejak lama dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif pakan ikan. Harga jual yang relatif tinggi, membuat bisnis cacing sutra cukup banyak dilirik orang.
Namun sayangnya, tidak banyak orang yang memahami teknis pembudidayaan cacing sutra ini. Berikut tahapan kerja yang harus dilakukan dalam pembudidayaan cacing sutra.
• Lahan uji coba berupa kolam tanah berukuran 8 x 1,5 m dengan kedalaman 30 cm. Dasar kolam uji coba ini hanya diisi dengan sedikit lumpur.
• Apabila matahari cukup terik, jemur kolam minimum sehari. Bersamaan dengan itu, kolam dibersihkan dari rumput atau hewan lain yang berpotensi menjadi hama bagi cacing sutra, seperti keong mas atau kijing.
. Pipa air keluar atau pipa pengeluaran dicek kekuatannya dan pastikan berfungsi dengan baik. Pipa pengeluaran ini sebaiknya terbuat dari bahan paralon berdiameter 2 inci dengan panjang sekitar 15 cm.
. Usai pengeringan dan penjemuran, usahakan kondisi dasar kolam bebas dari bebatuan dan benda-benda keras lainnya.
Hendaknya konstruksi tanah dasar kolam relatif datar atau tidak bergelombang.
. Dasar kolam diisi dengan lumpur halus yang berasal dari saluran atau kolam yang dianggap banyak mengandung bahan organik hingga ketebalan dasar lumpur mencapai 10 cm.
. Tanah dasar yang sudah ditambahi lumpur diratakan, sehingga benar-benar terlihat rata dan tidak terdapat lumpur yang keras.
. Untuk memastikannya, gunakan aliran air sebagai pengukur kedataran permukaan lumpur tersebut. Jika kondisinya benar-benar rata, berarti kedalaman air akan terlihat sama di semua bagian.
. Masukkan kotoran ayam kering sebanyak tiga karung ukuran kemasan pakan ikan, kemudian sebar secara merata dan selanjutnya bisa diaduk-aduk dengan kaki.
. Setelah dianggap datar, genangi kolam tersebut hingga kedalaman air maksimum 5 cm, sesuai panjang pipa pembuangan.
. Pasang atap peneduh untuk mencegah tumbuhnya lumut di kolam.
. Kolam yang sudah tergenang air tersebut dibiarkan selama satu minggu agar gas yang dihasilkan dari kotoran ayam hilang. Cirinya, media sudah tidak beraroma busuk lagi.
. Tebarkan 0,5 liter gumpalan cacing sutra dengan cara menyiramnya terlebih dahulu di dalam baskom agar gumpalannya buyar.
. Cacing sutra yang sudah terurai ini kemudian ditebarkan di kolam budi daya ke seluruh permukaan kolam secara merata.
. Seterusnya atur aliran air dengan pipa paralon berukuran 2/3 inci.
7. Panen
Cacing Bisa dipanen setelah 8-10 hari.
sumber : Bambang Sunarno, IN AzNA Books, 2010
informasi lainnya .........Click Here!
Worm Farming Secrets - Best Selling Guide To Worm Composting
Bentuk tubuh cacing ini menyerupai rambut dengan panjang badan antara 1-3cm dengan tubuh berwarna merah kecoklatan dengan ruas-ruas. Cacing ini hidup dengan membentuk koloni di perairan jernih yang kaya bahan organik. Cacing ini meiliki 57% protein dan 13% lemak dalam tubuhnya.
Cacing sutra merupakan hewan hermaprodit yang berkembang biak
lewat telur secara eksternal. Telur yang dibuahi oleh jantan akan membelah
menjadi dua sebelum menetas.
Bahan organik yang baik untuk digunakan oleh cacing sutra adalah
campuran antara kotoran ayam, dedak (bekatul) dan lumpur. Berikut teknik budidaya cacing sutra:
1. Persiapan Bibit
Bibit bisa dibeli dari toko ikan hias atau diambil dari alam
Note: Sebaiknya bibit cacing di karantina dahulu karena ditakutkan
membawa bakteri patogen.
2. Persiapan Media
Media perkembangan dibuat sebagai kubangan lumpur dengan ukuran 1 x 2 meter yang dilengkapi saluran pemasukan dan pengeluaran air. Tiap tiap kubangan dibuat petakan petakan kecil ukuran 20 x 20 cm dengan tinggi bedengan atau tanggul 10 cm, antar bedengan diberi lubang dengan diameter 1 cm.
3. Pemupukan
Lahan di pupuk dengan dedak halus atau ampas tahu sebanyak 200 – 250 gr/M2 atau dengan pupuk kandang sebanyak 300 gr/ M2.
4. Fermentasi
Lahan direndam dengan air setinggi 5 cm selama 3-4 hari.
5. Penebaran Bibit
Selama Proses Budidaya lahan dialiri air dengan debit 2-5 Liter / detik
6. Tahapan Kerja Budidaya Cacing Sutra
Cacing sutra atau cacing rambut memang telah sejak lama dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif pakan ikan. Harga jual yang relatif tinggi, membuat bisnis cacing sutra cukup banyak dilirik orang.
Namun sayangnya, tidak banyak orang yang memahami teknis pembudidayaan cacing sutra ini. Berikut tahapan kerja yang harus dilakukan dalam pembudidayaan cacing sutra.
• Lahan uji coba berupa kolam tanah berukuran 8 x 1,5 m dengan kedalaman 30 cm. Dasar kolam uji coba ini hanya diisi dengan sedikit lumpur.
• Apabila matahari cukup terik, jemur kolam minimum sehari. Bersamaan dengan itu, kolam dibersihkan dari rumput atau hewan lain yang berpotensi menjadi hama bagi cacing sutra, seperti keong mas atau kijing.
. Pipa air keluar atau pipa pengeluaran dicek kekuatannya dan pastikan berfungsi dengan baik. Pipa pengeluaran ini sebaiknya terbuat dari bahan paralon berdiameter 2 inci dengan panjang sekitar 15 cm.
. Usai pengeringan dan penjemuran, usahakan kondisi dasar kolam bebas dari bebatuan dan benda-benda keras lainnya.
Hendaknya konstruksi tanah dasar kolam relatif datar atau tidak bergelombang.
. Dasar kolam diisi dengan lumpur halus yang berasal dari saluran atau kolam yang dianggap banyak mengandung bahan organik hingga ketebalan dasar lumpur mencapai 10 cm.
. Tanah dasar yang sudah ditambahi lumpur diratakan, sehingga benar-benar terlihat rata dan tidak terdapat lumpur yang keras.
. Untuk memastikannya, gunakan aliran air sebagai pengukur kedataran permukaan lumpur tersebut. Jika kondisinya benar-benar rata, berarti kedalaman air akan terlihat sama di semua bagian.
. Masukkan kotoran ayam kering sebanyak tiga karung ukuran kemasan pakan ikan, kemudian sebar secara merata dan selanjutnya bisa diaduk-aduk dengan kaki.
. Setelah dianggap datar, genangi kolam tersebut hingga kedalaman air maksimum 5 cm, sesuai panjang pipa pembuangan.
. Pasang atap peneduh untuk mencegah tumbuhnya lumut di kolam.
. Kolam yang sudah tergenang air tersebut dibiarkan selama satu minggu agar gas yang dihasilkan dari kotoran ayam hilang. Cirinya, media sudah tidak beraroma busuk lagi.
. Tebarkan 0,5 liter gumpalan cacing sutra dengan cara menyiramnya terlebih dahulu di dalam baskom agar gumpalannya buyar.
. Cacing sutra yang sudah terurai ini kemudian ditebarkan di kolam budi daya ke seluruh permukaan kolam secara merata.
. Seterusnya atur aliran air dengan pipa paralon berukuran 2/3 inci.
7. Panen
Cacing Bisa dipanen setelah 8-10 hari.
sumber : Bambang Sunarno, IN AzNA Books, 2010
informasi lainnya .........Click Here!
Betta Care: Points to Remember
Betta Care: Points to Remember
by: Michael Hickmon
Once you have chosen the living space for your betta fish, then you are almost ready to add your fish to their new environment but there are some important points that you should take into account for optimum betta care to keep your fish free from danger and disease and to keep them healthy.
When decorating your betta’s home you should:
1. Take care to avoid jagged rocks and decorations because the betta fish could tear their fins on these. Stick to smooth surfaces when thinking about optimum betta care.
2. Make sure that you avoid any hard plastic plants as they can damage the betta’s fins because they can be quite rough. If you are not sure about the roughness of the plants, then why not try the ‘pantyhose test.’ Rub the plastic plant over a pair of pantyhose and if they snag or rip them then this means that the plants might damage the betta’s fins. To be safe, by silk plants to increase betta care and happiness.
3. You don’t have to use live plants but they can be a great addition to the betta fish tanks. Betta’s enjoy hiding in the leaves to sleep and they can be much prettier than silk plants- and gentler on the betta’s fins.
Another important point to consider when it comes to betta care is the water preparation. You should always use a water conditioner for any fish when putting tap water into a tank, and it is important to note that chlorine in the water can be harmful to betta fish. You can also let the water stand for a few days to remove the chlorine, but it is still very important to use a conditioner to remove chloramines.
When you fill your tank, you should fill it to about 80% of its capacity if it is an open top tank because when motivated, betta fish can jump over 3 inches! And you don’t want your fish to leap out all over the place. you can use a mesh cloth which sits over the top of the tank so that the fish are not encouraged to jump and your can add extra water which will make the betta fish happier and can access the surface air easier. Before you add the fish to the tank, be sure to test the temperature of the water, it must be maintained at 78-82 degrees so a small heater will make this easier to do because the water temperature is often cooler than room temperature. You are now ready to add your betta fish to the tank!
About The Author
The author has created a review site that provides you with the most in-depth and complete analysis of the best betta care guide called Caring for Betta Fish.
Visit the author's web site at:
http://pet-whisperer.com
by: Michael Hickmon
Once you have chosen the living space for your betta fish, then you are almost ready to add your fish to their new environment but there are some important points that you should take into account for optimum betta care to keep your fish free from danger and disease and to keep them healthy.
When decorating your betta’s home you should:
1. Take care to avoid jagged rocks and decorations because the betta fish could tear their fins on these. Stick to smooth surfaces when thinking about optimum betta care.
2. Make sure that you avoid any hard plastic plants as they can damage the betta’s fins because they can be quite rough. If you are not sure about the roughness of the plants, then why not try the ‘pantyhose test.’ Rub the plastic plant over a pair of pantyhose and if they snag or rip them then this means that the plants might damage the betta’s fins. To be safe, by silk plants to increase betta care and happiness.
3. You don’t have to use live plants but they can be a great addition to the betta fish tanks. Betta’s enjoy hiding in the leaves to sleep and they can be much prettier than silk plants- and gentler on the betta’s fins.
Another important point to consider when it comes to betta care is the water preparation. You should always use a water conditioner for any fish when putting tap water into a tank, and it is important to note that chlorine in the water can be harmful to betta fish. You can also let the water stand for a few days to remove the chlorine, but it is still very important to use a conditioner to remove chloramines.
When you fill your tank, you should fill it to about 80% of its capacity if it is an open top tank because when motivated, betta fish can jump over 3 inches! And you don’t want your fish to leap out all over the place. you can use a mesh cloth which sits over the top of the tank so that the fish are not encouraged to jump and your can add extra water which will make the betta fish happier and can access the surface air easier. Before you add the fish to the tank, be sure to test the temperature of the water, it must be maintained at 78-82 degrees so a small heater will make this easier to do because the water temperature is often cooler than room temperature. You are now ready to add your betta fish to the tank!
About The Author
The author has created a review site that provides you with the most in-depth and complete analysis of the best betta care guide called Caring for Betta Fish.
Visit the author's web site at:
http://pet-whisperer.com
Used Cars For Sale On eBay
Used Cars For Sale On eBay
by: Sydney Johnston
There are thousands of used cars for sale on eBay every
single day. In fact, eBay Motors is the most profitable
sales division on eBay and naturally there are many
entrepreneurs who are interested in jumping into this
market. For instance, eBay claims it sells an SUV every nine
seconds and is the biggest online car dealer in America,
exceeding the traditional car companies. In fact, there are
15 million cars sold over the Internet each year - and
growing.
The recent rapid growth of the consignment business model
has made the used car market even more enticing. Many
sellers are able to sell cars they have never even seen and
with no more risk than the cost of the auction listing. Some
negotiators even persuade the car owner to pay for the ad,
thereby risking no more than their time.
The biggest single issue for this business model is the
trust of prospective buyers. After all, paying thousands or
tens of thousands of dollars for a car sight unseen is an
awesome leap of faith. Even buying for a plane ticket to go
see a car before paying causes buyers to be uncomfortable.
The best way sellers can overcome this fear is to use an
escrow service. The one chosen by eBay is Escrow.com, which
handles eBay auctions in the US and Canada.
An escrow service acts as a neutral third party. In an
exchange of merchandise, the buyer sends his money to
Escrow.com and the seller ships the product to the buyer.
The buyer usually has two days to inspect his purchase, and
if he is happy, he notifies the excrow company who releases
the money to the seller, minus its fee. If the buyer is
dissatisfied, he returns the undamaged merchandise to the
seller, and after the seller receives his merchandise back
(in satisfactory condition), the escrow company returns the
buyer's money. Thus both sides in the transaction are
protected. The buyer almost always pays the fees for this,
although sometimes buyer and seller split the cost.
Escrow.com has created its "Vehicle Services Division"
specifically for dealing with the used cars, trucks, SUVs
and almost anything else with wheels and a motor. The buyer
can have a 160 point inspection performed before agreeing to
the purchase. This is an inexpensive service and certainly
will save the buyer any headaches.
* The buyer pays a $125 fee that is non-refundable
* The seller is contacted and the inspection is carried out
* The buyer receives a report
* The buyer chooses to go ahead with the purchase - or not
Another choice for the buyer is to deposit his payment with
Escrow.com and then take delivery of the vehicle. The
seller ships the car after he knows the money is secure with
the escrow company. The seller must provide tracking
information, which is verified by Escrow.com.
The buyer has between one and 30 days to thoroughly inspect
his new purchase (the period is negotiated between the two
parties ahead of time). If this time expires and the escrow
company has not heard from the buyer, it assumes he is happy
and gives the purchase price to the seller.
The buyer may return his vehicle if he isn't happy and
sometimes buyers and sellers work out partial payment
agreements, the buyer being satisfied with some parts of the
transaction, but not with others. If a dispute arises, it is
settled by the American Arbitration Association.
The fee for this service is:
* $0 - $7,500 = value of vehicle: $125
* $7,500.01 to $15,000: $170
* $15,000.01 to $30,000: $200
* $30,000.01 to $50,000: $275
* $50,000+ = 6% of the value
Once both parties have agreed, the title transfer process
begins and Escrow.com will guarantee this too, for a fee of
$95. Title transfers are handled by Centerpoint Diversified
Services which works in all 50 states. The fee, naturally,
doesn't include any transfer costs - it is only insurance
that the title will be expedited to the satisfaction of both
parties.
Escrow.com also offers a service that will ship cars almost
anywhere in the world and will gather an auto history report
to inform sellers if their new chariot has been salvaged or
stolen, suffered flood or hail damage, been in a fire or
accident, has had an odometer rollback or has been used as a
police car, a rental or a taxi.
Anyone considering offering used cars for sale on eBay would
be well advised to thoroughly learn the services available
through Escrow.com and offer those to prospective buyers.
The trust factor will skyrocket and your chances of
completing sales will dramatically increase.
About the author:
Learn how to sell on eBay with 16 hours of online instruction taught by a 10 year eBay veteran. Own an eBay business instead of an eBay hobby.
http://www.auction-genius-course.com
Circulated by Article Emporium
by: Sydney Johnston
There are thousands of used cars for sale on eBay every
single day. In fact, eBay Motors is the most profitable
sales division on eBay and naturally there are many
entrepreneurs who are interested in jumping into this
market. For instance, eBay claims it sells an SUV every nine
seconds and is the biggest online car dealer in America,
exceeding the traditional car companies. In fact, there are
15 million cars sold over the Internet each year - and
growing.
The recent rapid growth of the consignment business model
has made the used car market even more enticing. Many
sellers are able to sell cars they have never even seen and
with no more risk than the cost of the auction listing. Some
negotiators even persuade the car owner to pay for the ad,
thereby risking no more than their time.
The biggest single issue for this business model is the
trust of prospective buyers. After all, paying thousands or
tens of thousands of dollars for a car sight unseen is an
awesome leap of faith. Even buying for a plane ticket to go
see a car before paying causes buyers to be uncomfortable.
The best way sellers can overcome this fear is to use an
escrow service. The one chosen by eBay is Escrow.com, which
handles eBay auctions in the US and Canada.
An escrow service acts as a neutral third party. In an
exchange of merchandise, the buyer sends his money to
Escrow.com and the seller ships the product to the buyer.
The buyer usually has two days to inspect his purchase, and
if he is happy, he notifies the excrow company who releases
the money to the seller, minus its fee. If the buyer is
dissatisfied, he returns the undamaged merchandise to the
seller, and after the seller receives his merchandise back
(in satisfactory condition), the escrow company returns the
buyer's money. Thus both sides in the transaction are
protected. The buyer almost always pays the fees for this,
although sometimes buyer and seller split the cost.
Escrow.com has created its "Vehicle Services Division"
specifically for dealing with the used cars, trucks, SUVs
and almost anything else with wheels and a motor. The buyer
can have a 160 point inspection performed before agreeing to
the purchase. This is an inexpensive service and certainly
will save the buyer any headaches.
* The buyer pays a $125 fee that is non-refundable
* The seller is contacted and the inspection is carried out
* The buyer receives a report
* The buyer chooses to go ahead with the purchase - or not
Another choice for the buyer is to deposit his payment with
Escrow.com and then take delivery of the vehicle. The
seller ships the car after he knows the money is secure with
the escrow company. The seller must provide tracking
information, which is verified by Escrow.com.
The buyer has between one and 30 days to thoroughly inspect
his new purchase (the period is negotiated between the two
parties ahead of time). If this time expires and the escrow
company has not heard from the buyer, it assumes he is happy
and gives the purchase price to the seller.
The buyer may return his vehicle if he isn't happy and
sometimes buyers and sellers work out partial payment
agreements, the buyer being satisfied with some parts of the
transaction, but not with others. If a dispute arises, it is
settled by the American Arbitration Association.
The fee for this service is:
* $0 - $7,500 = value of vehicle: $125
* $7,500.01 to $15,000: $170
* $15,000.01 to $30,000: $200
* $30,000.01 to $50,000: $275
* $50,000+ = 6% of the value
Once both parties have agreed, the title transfer process
begins and Escrow.com will guarantee this too, for a fee of
$95. Title transfers are handled by Centerpoint Diversified
Services which works in all 50 states. The fee, naturally,
doesn't include any transfer costs - it is only insurance
that the title will be expedited to the satisfaction of both
parties.
Escrow.com also offers a service that will ship cars almost
anywhere in the world and will gather an auto history report
to inform sellers if their new chariot has been salvaged or
stolen, suffered flood or hail damage, been in a fire or
accident, has had an odometer rollback or has been used as a
police car, a rental or a taxi.
Anyone considering offering used cars for sale on eBay would
be well advised to thoroughly learn the services available
through Escrow.com and offer those to prospective buyers.
The trust factor will skyrocket and your chances of
completing sales will dramatically increase.
About the author:
Learn how to sell on eBay with 16 hours of online instruction taught by a 10 year eBay veteran. Own an eBay business instead of an eBay hobby.
http://www.auction-genius-course.com
Circulated by Article Emporium
USP on eBay
USP on eBay
by: Greg Hayes
If you have dabbled at all in the world of Internet marketing, you may have heard the term "unique selling proposition" or USP. USP is a technique that Internet marketers use to set themselves apart from the competition. Internet marketing is highly competitive and highly saturated. In order to be successful, it is vital that the Internet marketer present himself as being unique and different from his competitors especially when many of them are selling the same products.
It is also just as vital to have a unique selling proposition on Ebay. I am amazed at the number of Ebay sellers that are either unaware or just don't care about the importance of having a unique selling proposition. A case in point: A while back, I was researching some products on Ebay from a wholesale company called B&F System. B&F System is a wholesale only company that carries a variety of brand name products. One of the brands they carry is called Maxam. I came across several Maxam leather jackets on Ebay while searching ended auctions. Now here's the kicker. About a dozen or so of these leather jacket auctions were exactly the same. They all used the same image of a guy modeling the jacket that was captured from the B&F website. They even used the exact ad copy used by B&F!
What was the result? Only one of the sellers was able sell any jackets. The top bid was only $26. And since he purchased the jackets from B&F for $20, he made about $5.00 profit after Ebay fees. That's a slim profit for an item that normally retails for $95.
Always keep in mind that the amount of effort you put fourth on you auctions will be in direct proportion to the amount of return you get from your auctions. The sellers who put up the jacket auctions put fourth little effort by using stock photos and ad copy from the B&F website, and therefore received little or no sales from their auctions. The sellers in this case might think that using stock photos makes their auctions look more professional. It's just the opposite. These auctions look very amateurish. Using a picture of someone modeling a garment will not entice people to bid on your auction. Using three or four high quality pictures of the actual item along with a detailed description will entice people to bid. Remember that buying apparel off the internet is not like buying music CD's or software. You don't need to worry if a CD will fit. You don't need to see multiple pictures of a box of software to know what you'll be getting. However, when selling apparel, good quality pictures and a detailed description are vital. You should use a good quality digital camera to take pictures of the item from different angles. If you're selling jackets or coats, include a picture of the lining as well. In your description, don't just say it's a large size. Give measurements of the garment including overall length, sleeve length and chest size. If you're going to specialize in apparel, it would be a good idea to purchase a form or clothing dummy to model your apparel. Doing these things will go a long way in setting you apart from the competition and establishing a "unique selling proposition."
What ever you're thinking about selling, always look at your competition and think about how to set yourself apart. Remember that unless you're selling antiques on Ebay, there's always someone else who's trying to sell the same thing you're selling. Establishing your USP will put you on the road to Ebay success.
About the author:
Are You Tired of the scams and the get-rich-quick schemes?
Greg Hayes is founding editor of http://www.mammothprofits.com/
Mammothprofits is the website devoted to helping others filter out the scams and become successful in a home based business.
Circulated by Article Emporium
by: Greg Hayes
If you have dabbled at all in the world of Internet marketing, you may have heard the term "unique selling proposition" or USP. USP is a technique that Internet marketers use to set themselves apart from the competition. Internet marketing is highly competitive and highly saturated. In order to be successful, it is vital that the Internet marketer present himself as being unique and different from his competitors especially when many of them are selling the same products.
It is also just as vital to have a unique selling proposition on Ebay. I am amazed at the number of Ebay sellers that are either unaware or just don't care about the importance of having a unique selling proposition. A case in point: A while back, I was researching some products on Ebay from a wholesale company called B&F System. B&F System is a wholesale only company that carries a variety of brand name products. One of the brands they carry is called Maxam. I came across several Maxam leather jackets on Ebay while searching ended auctions. Now here's the kicker. About a dozen or so of these leather jacket auctions were exactly the same. They all used the same image of a guy modeling the jacket that was captured from the B&F website. They even used the exact ad copy used by B&F!
What was the result? Only one of the sellers was able sell any jackets. The top bid was only $26. And since he purchased the jackets from B&F for $20, he made about $5.00 profit after Ebay fees. That's a slim profit for an item that normally retails for $95.
Always keep in mind that the amount of effort you put fourth on you auctions will be in direct proportion to the amount of return you get from your auctions. The sellers who put up the jacket auctions put fourth little effort by using stock photos and ad copy from the B&F website, and therefore received little or no sales from their auctions. The sellers in this case might think that using stock photos makes their auctions look more professional. It's just the opposite. These auctions look very amateurish. Using a picture of someone modeling a garment will not entice people to bid on your auction. Using three or four high quality pictures of the actual item along with a detailed description will entice people to bid. Remember that buying apparel off the internet is not like buying music CD's or software. You don't need to worry if a CD will fit. You don't need to see multiple pictures of a box of software to know what you'll be getting. However, when selling apparel, good quality pictures and a detailed description are vital. You should use a good quality digital camera to take pictures of the item from different angles. If you're selling jackets or coats, include a picture of the lining as well. In your description, don't just say it's a large size. Give measurements of the garment including overall length, sleeve length and chest size. If you're going to specialize in apparel, it would be a good idea to purchase a form or clothing dummy to model your apparel. Doing these things will go a long way in setting you apart from the competition and establishing a "unique selling proposition."
What ever you're thinking about selling, always look at your competition and think about how to set yourself apart. Remember that unless you're selling antiques on Ebay, there's always someone else who's trying to sell the same thing you're selling. Establishing your USP will put you on the road to Ebay success.
About the author:
Are You Tired of the scams and the get-rich-quick schemes?
Greg Hayes is founding editor of http://www.mammothprofits.com/
Mammothprofits is the website devoted to helping others filter out the scams and become successful in a home based business.
Circulated by Article Emporium
Produksi Ikan Ditargetkan 10 Juta Ton pada 2011
Produksi Ikan Ditargetkan 10 Juta Ton pada 2011
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan 147 lokasi minapolitan di seluruh kabupaten/ kota di Indonesia bisa mendongkrak target produksi perikanan hingga 10 juta ton pada 2011.
"Yang sudah ditetapkan Menteri ada 147 lokasi, untuk budi daya mendapat alokasi di 100 lokasi, sedangkan perikanan tangkap sebanyak 47 lokasi," kata Dirjen Budidaya Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Made L Nurdjana saat dihubungi, Kamis (24/6).
Namun, Made mengakui, untuk merealisasikan target tersebut, dibutuhkan tambahan anggaran, Jika tahun ini, di APBN, perikanan budi daya mendapatkan alokasi 500 miliar rupiah, pihaknya mengusulkan naik menjadi 850 miliar rupiah. "Tetapi kita tidak hanya bergantung ke APBN karena kontribusinya selama ini hanya 18-20 persen. Kita menggandeng swasta dan memanfaatkan kredit program," ungkap dia.
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mengatakan pihaknya mengajukan anggaran lima triliun rupiah untuk mendukung pencapaian target produksi perikanan 10 juta ton pada 2011.Anggaran itu relatif bisa dipenuhi. Pasalnya, saat ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan sudah mendapat pagu indikatif 4,7 triliun rupiah untuk 2011. "Misalkan untuk budi daya perikanan, akan kita tingkatkan dari 500 miliar - 600 miliar menjadi 1,5 triliun rupiah," tandas Fadel. aan/E-2
Sumber : Koran Jakarta 25 Juni 2010, hal.15
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan 147 lokasi minapolitan di seluruh kabupaten/ kota di Indonesia bisa mendongkrak target produksi perikanan hingga 10 juta ton pada 2011.
"Yang sudah ditetapkan Menteri ada 147 lokasi, untuk budi daya mendapat alokasi di 100 lokasi, sedangkan perikanan tangkap sebanyak 47 lokasi," kata Dirjen Budidaya Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Made L Nurdjana saat dihubungi, Kamis (24/6).
Namun, Made mengakui, untuk merealisasikan target tersebut, dibutuhkan tambahan anggaran, Jika tahun ini, di APBN, perikanan budi daya mendapatkan alokasi 500 miliar rupiah, pihaknya mengusulkan naik menjadi 850 miliar rupiah. "Tetapi kita tidak hanya bergantung ke APBN karena kontribusinya selama ini hanya 18-20 persen. Kita menggandeng swasta dan memanfaatkan kredit program," ungkap dia.
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mengatakan pihaknya mengajukan anggaran lima triliun rupiah untuk mendukung pencapaian target produksi perikanan 10 juta ton pada 2011.Anggaran itu relatif bisa dipenuhi. Pasalnya, saat ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan sudah mendapat pagu indikatif 4,7 triliun rupiah untuk 2011. "Misalkan untuk budi daya perikanan, akan kita tingkatkan dari 500 miliar - 600 miliar menjadi 1,5 triliun rupiah," tandas Fadel. aan/E-2
Sumber : Koran Jakarta 25 Juni 2010, hal.15
SUCCESS TIPS catfish breeding
SUCCESS TIPS catfish breeding
A. TIPS breeding
To start a catfish farming is not really a difficult thing if we already know the method to obtain the method of course we should ask people who are already successful breeding of catfish, but we must remember people are rarely willing to give his knowledge to others let alone all the knowledge possessed here I gave way and raising catfish in your methods.
For the first you create a pond, the pond should be excavated because of soil with a good pool for swimming catfish is farm land if there is no what may create a permanent pool, but please with seeds in seed size index to use, different land with a pond can be started with seed finely aged two weeks.
After the pond is finished, let stand in water for one week and then enter the pool of seeds depending on the size if the size of 5 x 10 x 0.70 meters can be in the content of seedlings 10 000 tail certainly remember the time you remove the seeds using plastic bags or so fish do not strees gerigen plastic bag containing the fish who in the maintenance of pool water contents little by little until the fish adjust to the new pond water and then release the fish, let the fish came out by itself from a plastic bag / gerigen.
After a two week old fish in a separate pool of small fish and large fish because catfish catfish should be cannibals, to looking for easy sorting in fish Wareng make two sizes of fish nets Wareng or 2 x 6th place in two spaces for fish ponds until harvest contents of the first 10 000 Wareng tail then two weeks at the age of the big move to Wareng other one because in a Wareng size 2 x 6 x 0.7 m able to load the 5000 piglets until harvest fish other than that it can also facilitate the harvesting of fish.
source: Bambang Sunarno, In AzNa Books, 2010
A. TIPS breeding
To start a catfish farming is not really a difficult thing if we already know the method to obtain the method of course we should ask people who are already successful breeding of catfish, but we must remember people are rarely willing to give his knowledge to others let alone all the knowledge possessed here I gave way and raising catfish in your methods.
For the first you create a pond, the pond should be excavated because of soil with a good pool for swimming catfish is farm land if there is no what may create a permanent pool, but please with seeds in seed size index to use, different land with a pond can be started with seed finely aged two weeks.
After the pond is finished, let stand in water for one week and then enter the pool of seeds depending on the size if the size of 5 x 10 x 0.70 meters can be in the content of seedlings 10 000 tail certainly remember the time you remove the seeds using plastic bags or so fish do not strees gerigen plastic bag containing the fish who in the maintenance of pool water contents little by little until the fish adjust to the new pond water and then release the fish, let the fish came out by itself from a plastic bag / gerigen.
After a two week old fish in a separate pool of small fish and large fish because catfish catfish should be cannibals, to looking for easy sorting in fish Wareng make two sizes of fish nets Wareng or 2 x 6th place in two spaces for fish ponds until harvest contents of the first 10 000 Wareng tail then two weeks at the age of the big move to Wareng other one because in a Wareng size 2 x 6 x 0.7 m able to load the 5000 piglets until harvest fish other than that it can also facilitate the harvesting of fish.
source: Bambang Sunarno, In AzNa Books, 2010
MENDONGKRAK PEMASARAN IKAN DARI ACEH
No. B.74 /PDSI/HM.310/VI/2010
MENDONGKRAK PEMASARAN IKAN DARI ACEH
“Produksi perikanan dari Tempat Pendaratan Ikan di Idi, Aceh Timur, setiap hari adalah 30-35 ton. Sebagian untuk konsumsi lokal, lainnya untuk diekspor ke Malaysia melalui Medan. Mengapa tidak langsung dari Aceh?” demikian pertanyaan yang dilontarkan oleh Dr. Miasuddin, dari Universitas Syah Kuala, Banda Aceh, dalam Workshop yang diselenggarakan oleh FAO, Kementerian Kelautan dan Perikanan, INFOFISH Kuala Lumpur, dan Dinas Kelautan dan Perikanan provinsi NAD, di Banda Aceh (22/6).
Ikan dari Belawan, Medan, memasuki Malaysia, kebanyakan lewat pelabuhan Lumut, negara bagian Perak. Ekspor ikan dari Medan ke Malaysia sekitar 30 ton per hari. Dibanding Belawan, Idi memang memiliki beberapa kelemahan. Prasarana dermaga, pabrik es, cold storage belum ada, stasiun bahan bakar belum memadai, alur pelabuhan sering dangkal. Dan yang lebih penting lagi, pengusaha lokal yang cukup besar untuk melakukan ekspor belum ada.
Sangat jauh dibanding dengan pelabuhan perikanan Belawan, Medan, yang memiliki 4 pabrik es, 7 unit cold storage, 8 unit galangan kapal dan aktif berbisnis 20 pedagang besar bidang perikanan.
Perjalanan laut dari Idi ke Lumut, Malaysia, selama 16 jam, memang lebih lambat 4 jam, dibanding dari Belawan ke Lumut. Akan tetapi, pengangkutan lewat darat dari Idi ke Belawan juga memakan waktu lama.
Sebetulnya saat ini hubungan dagang produk perikanan antar wirausaha Aceh dengan Malaysia telah terjalin baik. Apalagi setelah FAO memfasilitasi sistem pemasaran dan informasi hanya menggunakan SMS handphone telah menjangkau 19 kabupaten di wilayah Aceh dan mitranya di Malaysia. Oleh karenanya, penguatan Pelabuhan Perikanan Idi di Aceh Timur, dan Lampulo di dekat Banda Aceh merupakan langkah strategis yang di dukung oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Soen’an H. Poernomo, Kepala Pusdatin, KKP, yang memandu Workshop, menyampaikan bahwa titik kuncinya adalah tiga faktor, yakni ketersediaan prasarana, keberadaan pengusaha lokal, dan penguatan sistem pemasaran. Dalam aspek prasarana, pemerintah provinsi telah membebaskan lahan, dan KKP telah mensuplai anggaran untuk dermaga. Apabila prasarana memadai, eksportir dari Medan tentunya akan tertarik juga ke Idi, dan pengusaha lokal juga diharapkan dapat tumbuh. Alternatif lain BUMN perikanan juga dapat berperan.
Sistem informasi harga yang ada di Aceh menurut Soen’an telah menjadi model, dan KKP akan memperluas secara bertahap ke tingkat nasional, dimulai dengan provinsi yang sudah siap, yaitu Jawa Timur, Yogyakarta dan Gorontalo. Erik Hempel, salah satu pembicara yang aktif membantu FAO dan INFOFISH, sepakat dengan rencana pemantapan pemasaran oleh KKP tersebut. Konsultan dari Norwegia ini menyatakan bahwa hanya dengan pemasaran yang baik maka tujuan mewujudkan Indonesia sebagai produsen terbesar hasil perikanan pada tahun 2015 akan tercapai.
Soen’an menambahkan, pengembangan ikan dari Aceh ini memiliki arti yang strategis dalam menanggulangi kemiskinan di wilayah tersebut. Jumlah penduduk miskin di Aceh sekitar 36%, dan lebih dari 80% nelayan tergolong miskin. Padahal, Aceh memiliki potensi yang cukup besar, dengan panjang pantai 2.467 km, luas areal budidaya 43.173,5 ha, serta potensi lestari laut sekitar 493,93 ribu ton per tahun.
Benih udang dan bandeng telah terkenal berasal dari Aceh. Pengembangan akuakultur di daerah ini juga termasuk yang terbesar setelah Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Dalam sejarah perikanan samudera, pelabuhan Sabang juga pernah menjadi alternatif pelabuhan perikanan Benoa, Bali dan Jakarta. ***
Jakarta, 24 Juni 2010
Kepala Pusat Data, Statistik dan Informasi
sumber : http://www.dkp.go.id
MENDONGKRAK PEMASARAN IKAN DARI ACEH
“Produksi perikanan dari Tempat Pendaratan Ikan di Idi, Aceh Timur, setiap hari adalah 30-35 ton. Sebagian untuk konsumsi lokal, lainnya untuk diekspor ke Malaysia melalui Medan. Mengapa tidak langsung dari Aceh?” demikian pertanyaan yang dilontarkan oleh Dr. Miasuddin, dari Universitas Syah Kuala, Banda Aceh, dalam Workshop yang diselenggarakan oleh FAO, Kementerian Kelautan dan Perikanan, INFOFISH Kuala Lumpur, dan Dinas Kelautan dan Perikanan provinsi NAD, di Banda Aceh (22/6).
Ikan dari Belawan, Medan, memasuki Malaysia, kebanyakan lewat pelabuhan Lumut, negara bagian Perak. Ekspor ikan dari Medan ke Malaysia sekitar 30 ton per hari. Dibanding Belawan, Idi memang memiliki beberapa kelemahan. Prasarana dermaga, pabrik es, cold storage belum ada, stasiun bahan bakar belum memadai, alur pelabuhan sering dangkal. Dan yang lebih penting lagi, pengusaha lokal yang cukup besar untuk melakukan ekspor belum ada.
Sangat jauh dibanding dengan pelabuhan perikanan Belawan, Medan, yang memiliki 4 pabrik es, 7 unit cold storage, 8 unit galangan kapal dan aktif berbisnis 20 pedagang besar bidang perikanan.
Perjalanan laut dari Idi ke Lumut, Malaysia, selama 16 jam, memang lebih lambat 4 jam, dibanding dari Belawan ke Lumut. Akan tetapi, pengangkutan lewat darat dari Idi ke Belawan juga memakan waktu lama.
Sebetulnya saat ini hubungan dagang produk perikanan antar wirausaha Aceh dengan Malaysia telah terjalin baik. Apalagi setelah FAO memfasilitasi sistem pemasaran dan informasi hanya menggunakan SMS handphone telah menjangkau 19 kabupaten di wilayah Aceh dan mitranya di Malaysia. Oleh karenanya, penguatan Pelabuhan Perikanan Idi di Aceh Timur, dan Lampulo di dekat Banda Aceh merupakan langkah strategis yang di dukung oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Soen’an H. Poernomo, Kepala Pusdatin, KKP, yang memandu Workshop, menyampaikan bahwa titik kuncinya adalah tiga faktor, yakni ketersediaan prasarana, keberadaan pengusaha lokal, dan penguatan sistem pemasaran. Dalam aspek prasarana, pemerintah provinsi telah membebaskan lahan, dan KKP telah mensuplai anggaran untuk dermaga. Apabila prasarana memadai, eksportir dari Medan tentunya akan tertarik juga ke Idi, dan pengusaha lokal juga diharapkan dapat tumbuh. Alternatif lain BUMN perikanan juga dapat berperan.
Sistem informasi harga yang ada di Aceh menurut Soen’an telah menjadi model, dan KKP akan memperluas secara bertahap ke tingkat nasional, dimulai dengan provinsi yang sudah siap, yaitu Jawa Timur, Yogyakarta dan Gorontalo. Erik Hempel, salah satu pembicara yang aktif membantu FAO dan INFOFISH, sepakat dengan rencana pemantapan pemasaran oleh KKP tersebut. Konsultan dari Norwegia ini menyatakan bahwa hanya dengan pemasaran yang baik maka tujuan mewujudkan Indonesia sebagai produsen terbesar hasil perikanan pada tahun 2015 akan tercapai.
Soen’an menambahkan, pengembangan ikan dari Aceh ini memiliki arti yang strategis dalam menanggulangi kemiskinan di wilayah tersebut. Jumlah penduduk miskin di Aceh sekitar 36%, dan lebih dari 80% nelayan tergolong miskin. Padahal, Aceh memiliki potensi yang cukup besar, dengan panjang pantai 2.467 km, luas areal budidaya 43.173,5 ha, serta potensi lestari laut sekitar 493,93 ribu ton per tahun.
Benih udang dan bandeng telah terkenal berasal dari Aceh. Pengembangan akuakultur di daerah ini juga termasuk yang terbesar setelah Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Dalam sejarah perikanan samudera, pelabuhan Sabang juga pernah menjadi alternatif pelabuhan perikanan Benoa, Bali dan Jakarta. ***
Jakarta, 24 Juni 2010
Kepala Pusat Data, Statistik dan Informasi
sumber : http://www.dkp.go.id
We Are Right In The Middle Of A Pay Per Click Baby Boom
We Are Right In The Middle Of A Pay Per Click Baby Boom
by: Kirk Bannerman
No, this baby boom will certainly not swamp the Social Security
system (sort of a bad joke for those that live in the United
States, but many other countries...most notably Japan...have an
even more acute problem), but this baby boom is revolutionizing
the way that pay per click advertising is being spread across the
Internet.
One of the early participants in this pay per click baby boom was
Google, with its AdSense program. With this program, Google
shares pay per click revenue with a huge number of individual
partner websites that carry a few pay per click ads that are
distributed by Google. In essence, this creates a whole bunch of
little pay per click locations (websites) throughout the Internet
and hence the term "pay per click baby boom".
Conceptually, programs like AdSense are similar to what the
computer hardware folks refer to a distributed processing.
Instead of trying to draw everyone to a large pay per click
search engine site, little groups of pay per click ads are spread
widely across thousands of locations (websites) all over the
Internet.
Actually, this distributed processing or propagation technique is
not limited to pay per click advertising. For example, Amazon
uses a similar arrangement (called Amazon Associates) to sell the
products it carries on amazon.com and ClickBank has a sales
program called CBAdwords which operates in a similar fashion.
According my trusty Ouija board, it seems likely that most
commercial hubs on the Internet will be shifting to this
propagation concept as time progresses...all of those individual
partner websites that carry the message/proposition will
constitute the vast army of worker ants that keep the queen ant
alive and healthy.
From a pay per click marketing perspective, these programs make
brilliant use of leverage while providing highly targeted
prospects for the paying advertiser.
There are, of course, some interesting things that occur as a
result of all of this stuff. For example, consider what I call
the "cross fertilization effect": Suppose a person goes to
yahoo.com and performs a search that leads them to one of my
websites that happens carry Google AdSense ads and that visitor
then clicks on one of those ads...the net result is that Yahoo
natural search provided Google pay per click with some revenue!
Aren't these fun times that we're living in?
As these programs continue to proliferate, the individual
webmaster needs to exercise a little restraint and avoid the
temptation to go overboard by plastering these ads all over your
website and thereby diluting your own primary message/proposition
and confusing your hard earned visitor. When properly used,
these ads are just ancillary or complementary content that you
are providing to enhance the information and opportunities that
you are providing to your visitor...if something happens to
strike a responsive chord with your visitor, you might make a
little pay per click money.
If properly used, these propagation programs can result in the
classical "win-win" situation. However, if you over do it, this
can quickly turn into a loss for you (the individual webmaster)
and a win for your pay per click partners that are distributing
the ads. As in many things, moderation is important.
It's a constant sea of change, but the good things just keep on
getting better! Stay alert, and light on your feet, and the
opportunities will just keep on coming your way.
The above are just some observations from "the peanut gallery",
but I don't think I'm far off the mark about where things are
heading. With that, I'm off the soapbox and wishing you
success in whatever you do online!
About the author:
Kirk Bannerman operates a successful home based business and
coaches others seeking to start their own home based business.
Visit his website at http://www.business-at-home.us
for more details.
Circulated by Article Emporium
by: Kirk Bannerman
No, this baby boom will certainly not swamp the Social Security
system (sort of a bad joke for those that live in the United
States, but many other countries...most notably Japan...have an
even more acute problem), but this baby boom is revolutionizing
the way that pay per click advertising is being spread across the
Internet.
One of the early participants in this pay per click baby boom was
Google, with its AdSense program. With this program, Google
shares pay per click revenue with a huge number of individual
partner websites that carry a few pay per click ads that are
distributed by Google. In essence, this creates a whole bunch of
little pay per click locations (websites) throughout the Internet
and hence the term "pay per click baby boom".
Conceptually, programs like AdSense are similar to what the
computer hardware folks refer to a distributed processing.
Instead of trying to draw everyone to a large pay per click
search engine site, little groups of pay per click ads are spread
widely across thousands of locations (websites) all over the
Internet.
Actually, this distributed processing or propagation technique is
not limited to pay per click advertising. For example, Amazon
uses a similar arrangement (called Amazon Associates) to sell the
products it carries on amazon.com and ClickBank has a sales
program called CBAdwords which operates in a similar fashion.
According my trusty Ouija board, it seems likely that most
commercial hubs on the Internet will be shifting to this
propagation concept as time progresses...all of those individual
partner websites that carry the message/proposition will
constitute the vast army of worker ants that keep the queen ant
alive and healthy.
From a pay per click marketing perspective, these programs make
brilliant use of leverage while providing highly targeted
prospects for the paying advertiser.
There are, of course, some interesting things that occur as a
result of all of this stuff. For example, consider what I call
the "cross fertilization effect": Suppose a person goes to
yahoo.com and performs a search that leads them to one of my
websites that happens carry Google AdSense ads and that visitor
then clicks on one of those ads...the net result is that Yahoo
natural search provided Google pay per click with some revenue!
Aren't these fun times that we're living in?
As these programs continue to proliferate, the individual
webmaster needs to exercise a little restraint and avoid the
temptation to go overboard by plastering these ads all over your
website and thereby diluting your own primary message/proposition
and confusing your hard earned visitor. When properly used,
these ads are just ancillary or complementary content that you
are providing to enhance the information and opportunities that
you are providing to your visitor...if something happens to
strike a responsive chord with your visitor, you might make a
little pay per click money.
If properly used, these propagation programs can result in the
classical "win-win" situation. However, if you over do it, this
can quickly turn into a loss for you (the individual webmaster)
and a win for your pay per click partners that are distributing
the ads. As in many things, moderation is important.
It's a constant sea of change, but the good things just keep on
getting better! Stay alert, and light on your feet, and the
opportunities will just keep on coming your way.
The above are just some observations from "the peanut gallery",
but I don't think I'm far off the mark about where things are
heading. With that, I'm off the soapbox and wishing you
success in whatever you do online!
About the author:
Kirk Bannerman operates a successful home based business and
coaches others seeking to start their own home based business.
Visit his website at http://www.business-at-home.us
for more details.
Circulated by Article Emporium
TIPS SUKSES BERTERNAK IKAN HIAS
TIPS SUKSES BERTERNAK IKAN HIAS
Kelalaian adalah sumber malapetaka bagi penggemar. Sekali saja lalai tidak mengontrol aerator akuarium, bisa-bisa arwana mati. Apalagi ceroboh, tentu lebih fatal akibatnya. Maka bagi penggemar yang sungguh-sungguh mencintai Ikan Arwana, pastilah memperhatikan seluk-beluk di sekitar perawatan. Lantas apa yang harus dilakukan?
I. Perhatikan peralatan akuarium
Berhasil tidaknya akuarium menjadi tempat yang nyaman bagi Ikan Arwana, sungguh dipengaruhi oleh kelengkapan sarana pendukungnya.
- Aerator
Fungsi aerator atau pompa udara adalah menyuplai udara ke dalam air akuarium, dan sekaligus menguapkan atau mendorong hasil sisa-sisa pembakaran ke luar dari akuarium atau kolam Budidaya Arwana & Budidaya Ikan Arwana. Aerator dikatakan baik, jika arus listrik yang menggerakkannya kecil, tetapi udara yang ditiupkannya relatif banyak.
- Heater & Thermometer
Alat pemanas (heater) ini diperlukan terutama pada waktu suhu air akuarium ikan Arwana Red turun drastis. Sedangkan alat pengontrol suhu air atau termometer juga dipasang dalam akuarium. Di daerah dingin, heater dan termometer ini sangat dibutuhkan.
- Filter
Fungsi filter atau penyaring untuk menyaring air dalam akuarium. Kerja filter mencakup ini untuk menyedot air akuarium, menyaring, dan mengembalikannya lagi ke dalam akuarium dalam kondisi bersih.
- Lampu TL
Keberadaan lampu TL, selain menyinarkan cahaya, juga sanggup mempercantik penampilan akuarium. Tapi, jangan sampai sinar lampu TL justru menimbulkan panas yang melebihi kebutuhan. IdeaInya untuk akuarium seluas 80x40 cm memerlukan lampu TL berdaya 20 watt.
2. Rajin melakukan perawatan akuarium
Mau tak mau jika Anda terlanjur mencintai ikan arwana dalam akuarium, cukuplah rajin melakukan perawatan. Sebab dengan demikian itu, penampilan arwana dalam akuarium tampak sehat, segar, dan menyenangkan.
- Pemberian makanan
Menu utama Red Arwana & Ikan Arowana dalam akuarium adalah kelabang. Tapi jangan terus- menerus diberi kelabang, sebaiknya divariasi dengan makanan lain. Contohnya: udang, kecoa, katak, lipan, kadal, maupun jangkrik.
- Pengontrolan & pergantian air
Dan jangan lupa, air akuarium dari Red Arwana & Ikan Arowana juga diganti. Namun pergantian air dipilahkan menjadi dua, yakni:
a) Pergantian air secara reguler setiap 2 hari sekali dengan volume 10% dari seluruh volume air akuarium.
b) Total pergantian air dilakukan setiap, 3 bulan sekali. Jika Anda menggunakan air PAM, sebaiknya dibiarkan 24 jam terlebih dahulu agar kandungan khlor mengendap, dan setelah itu bisa dimasukkan ke dalam akuarium.
3. Penataan interior akuarium
Kehidupan di dalam akuarium adalah replika lingkungan hidup di alam bebas. Oleh karena itu, perlu penataan interior dalam akuarium Ikan Arwana Red. Ini berarti menuntut apresiasi estetika, sehingga perpaduan antara keindahan akuarium dengan anggunnya ikan Arwana Red sanggup menampilkan nuansa kesejukan yang harmonis.
- Tanaman air
Mengingat asal-muasal Ikan Arwana Red yang suka bersembunyi di bawah tanaman air, maka kita pun siap menyediakan tanaman dimaksud. Ada beberapa jenis tanaman air yang dapat dipilih antara lain: Vallisneria spiralis, Hidrilla verticillata, Riccia fluiutana, Higrophila polisperma, Pistia stratiotes, Najas indica, dan sebagainya.
sumber : Bambang Sunarno, IN AzNa Books, 2010
Kelalaian adalah sumber malapetaka bagi penggemar. Sekali saja lalai tidak mengontrol aerator akuarium, bisa-bisa arwana mati. Apalagi ceroboh, tentu lebih fatal akibatnya. Maka bagi penggemar yang sungguh-sungguh mencintai Ikan Arwana, pastilah memperhatikan seluk-beluk di sekitar perawatan. Lantas apa yang harus dilakukan?
I. Perhatikan peralatan akuarium
Berhasil tidaknya akuarium menjadi tempat yang nyaman bagi Ikan Arwana, sungguh dipengaruhi oleh kelengkapan sarana pendukungnya.
- Aerator
Fungsi aerator atau pompa udara adalah menyuplai udara ke dalam air akuarium, dan sekaligus menguapkan atau mendorong hasil sisa-sisa pembakaran ke luar dari akuarium atau kolam Budidaya Arwana & Budidaya Ikan Arwana. Aerator dikatakan baik, jika arus listrik yang menggerakkannya kecil, tetapi udara yang ditiupkannya relatif banyak.
- Heater & Thermometer
Alat pemanas (heater) ini diperlukan terutama pada waktu suhu air akuarium ikan Arwana Red turun drastis. Sedangkan alat pengontrol suhu air atau termometer juga dipasang dalam akuarium. Di daerah dingin, heater dan termometer ini sangat dibutuhkan.
- Filter
Fungsi filter atau penyaring untuk menyaring air dalam akuarium. Kerja filter mencakup ini untuk menyedot air akuarium, menyaring, dan mengembalikannya lagi ke dalam akuarium dalam kondisi bersih.
- Lampu TL
Keberadaan lampu TL, selain menyinarkan cahaya, juga sanggup mempercantik penampilan akuarium. Tapi, jangan sampai sinar lampu TL justru menimbulkan panas yang melebihi kebutuhan. IdeaInya untuk akuarium seluas 80x40 cm memerlukan lampu TL berdaya 20 watt.
2. Rajin melakukan perawatan akuarium
Mau tak mau jika Anda terlanjur mencintai ikan arwana dalam akuarium, cukuplah rajin melakukan perawatan. Sebab dengan demikian itu, penampilan arwana dalam akuarium tampak sehat, segar, dan menyenangkan.
- Pemberian makanan
Menu utama Red Arwana & Ikan Arowana dalam akuarium adalah kelabang. Tapi jangan terus- menerus diberi kelabang, sebaiknya divariasi dengan makanan lain. Contohnya: udang, kecoa, katak, lipan, kadal, maupun jangkrik.
- Pengontrolan & pergantian air
Dan jangan lupa, air akuarium dari Red Arwana & Ikan Arowana juga diganti. Namun pergantian air dipilahkan menjadi dua, yakni:
a) Pergantian air secara reguler setiap 2 hari sekali dengan volume 10% dari seluruh volume air akuarium.
b) Total pergantian air dilakukan setiap, 3 bulan sekali. Jika Anda menggunakan air PAM, sebaiknya dibiarkan 24 jam terlebih dahulu agar kandungan khlor mengendap, dan setelah itu bisa dimasukkan ke dalam akuarium.
3. Penataan interior akuarium
Kehidupan di dalam akuarium adalah replika lingkungan hidup di alam bebas. Oleh karena itu, perlu penataan interior dalam akuarium Ikan Arwana Red. Ini berarti menuntut apresiasi estetika, sehingga perpaduan antara keindahan akuarium dengan anggunnya ikan Arwana Red sanggup menampilkan nuansa kesejukan yang harmonis.
- Tanaman air
Mengingat asal-muasal Ikan Arwana Red yang suka bersembunyi di bawah tanaman air, maka kita pun siap menyediakan tanaman dimaksud. Ada beberapa jenis tanaman air yang dapat dipilih antara lain: Vallisneria spiralis, Hidrilla verticillata, Riccia fluiutana, Higrophila polisperma, Pistia stratiotes, Najas indica, dan sebagainya.
sumber : Bambang Sunarno, IN AzNa Books, 2010
Koi Care: How to Take Care of Your Aquatic Pet
Koi Care: How to Take Care of Your Aquatic Pet
by: Andy Fletcher
When you decide to keep Koi fish as pets, you must learn a few very basic and vital things about Koi care. Proper nutrition and water quality are the two deciding factors that you have to look at while thinking about Koi care.
Koi fishes are hardy specimens of fish and they can live for long periods of time, sometimes for more than 200 years though the average life span is around 25 to 35 years. These Koi fishes are easy going hassle free kinds of pets and don̢۪t give much trouble to their keepers and you will find it easy to take care of them.
Koi Care – Pond Water Quality
One of the most critical conditions of Koi care is perhaps the quality of the water in the pond. You would be surprised to know that Koi needs fresh and good quality water for their habitat more than food. A Koi will not starve to death if it doesn̢۪t receive food for several weeks, however, it can die in one night if the water quality turns out to be very poor.
You always have to pay attention to how you will sustain your pond water quality through proper filtration and supplies and you also have to chalk out or fix a budget for your pond water quality maintenance expenses.
Nutrition
Another thing to keep in mind is Koi nutrition and proper nutrition will ensure that the kois can protect themselves from diseases, they will grow up to the right proportion and size and you don̢۪t have to worry about good body conformation.
Nursing
One more thing that you should remember about Koi care is that you need to react promptly and take necessary precautionary steps or measures of redressal to combat Koi health problems and accidents. That means if the need arises, you have to even apply first aid to a sick or injured Koi or administer the correct medication.
You also have to take into account the seasonal care pattern for Koi fish. For e.g. in the spring months, Koi fishes feel their worst while summer happens to be their best season for grow out. The Koi fish usually spends the fall months preparing for the harsh cold weather of winter by generating enzymes.
And during winter months, the Koi fishes go deep into sleep or hibernation. Thus it is clear that Koi fishes require separate types of care and maintenance during the various seasons of the year.
Predators
While on the topic of Koi care, I must inform you about potential predators that can feast on your pet Koi. You have to guard your fish from raccoons for these masked and dark circled bandits have been observed to be the most common predators, if you are really serious about Koi care.
About The Author
Learn everything you ever wanted to know about Koi Care
Visit the author's web site at:
http://www.koicareandsupplies.com
by: Andy Fletcher
When you decide to keep Koi fish as pets, you must learn a few very basic and vital things about Koi care. Proper nutrition and water quality are the two deciding factors that you have to look at while thinking about Koi care.
Koi fishes are hardy specimens of fish and they can live for long periods of time, sometimes for more than 200 years though the average life span is around 25 to 35 years. These Koi fishes are easy going hassle free kinds of pets and don̢۪t give much trouble to their keepers and you will find it easy to take care of them.
Koi Care – Pond Water Quality
One of the most critical conditions of Koi care is perhaps the quality of the water in the pond. You would be surprised to know that Koi needs fresh and good quality water for their habitat more than food. A Koi will not starve to death if it doesn̢۪t receive food for several weeks, however, it can die in one night if the water quality turns out to be very poor.
You always have to pay attention to how you will sustain your pond water quality through proper filtration and supplies and you also have to chalk out or fix a budget for your pond water quality maintenance expenses.
Nutrition
Another thing to keep in mind is Koi nutrition and proper nutrition will ensure that the kois can protect themselves from diseases, they will grow up to the right proportion and size and you don̢۪t have to worry about good body conformation.
Nursing
One more thing that you should remember about Koi care is that you need to react promptly and take necessary precautionary steps or measures of redressal to combat Koi health problems and accidents. That means if the need arises, you have to even apply first aid to a sick or injured Koi or administer the correct medication.
You also have to take into account the seasonal care pattern for Koi fish. For e.g. in the spring months, Koi fishes feel their worst while summer happens to be their best season for grow out. The Koi fish usually spends the fall months preparing for the harsh cold weather of winter by generating enzymes.
And during winter months, the Koi fishes go deep into sleep or hibernation. Thus it is clear that Koi fishes require separate types of care and maintenance during the various seasons of the year.
Predators
While on the topic of Koi care, I must inform you about potential predators that can feast on your pet Koi. You have to guard your fish from raccoons for these masked and dark circled bandits have been observed to be the most common predators, if you are really serious about Koi care.
About The Author
Learn everything you ever wanted to know about Koi Care
Visit the author's web site at:
http://www.koicareandsupplies.com
Perketat Pengawasan Ekspor dan Impor Produk Perikanan
Perketat Pengawasan Ekspor dan Impor
Pemerintah berniat memperketat pengawasan ekspor-impor produk perikanan menyusul kian meningkatnya arus perdagangan dalam dan luar negeri. Demi pengetatan pengawasan tersebut pemerintah segera menerbitkan aturan Menteri Kelautan dan Perikanan dan pembentukan Badan Karantina Ikan.
"Enam bulan terakhir arus perdagangan hasil perikanan terus meningkat. Ekspor lebih besar dibanding impor, tetapi pemerintah dalam hal ini KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) tetap mengawas demi pengendalian mutu dan kesehatan," kata Direktur Pemasaran Luar Negeri KKP Saut Parulian Hutagalung di Jakarta, Senin (21/6).
Sementara itu, Dirut PT Fishindo Lintas Samudera Nanang Soengkono menegaskan pengetatan pengawasan merupakan langkah positif, namun tidak boleh menghambat proses ekspor-impor. Pengawasan, kata Nanang, terutama terkait kualitas produk impor yang masuk ke dalam negeri karena selama ini kurang diper-hatikan."Rencana pemerintah memperketat pengawasan sangat bagus agar perlakuan terhadap eksportir dan importir sama. Selama ini pengetatan lebih diutamakan bagi eksportir," kata Nanang, yang mengaku sering mengekspor tuna ke kawasan Timur Tengah dan AS tersebut
Menurut Saut Parulian, kian meningkatnya impor produk perikanan untuk konsumsi maka pengendalian mutu menjadi keharusan. Regulasi impor ini mengatur dari sisi perlindungan kesehatan dan kelayakan konsumsi (sanitary and phytosanitary). Pada dasarnya aturan ini diperlakukan sama antara produk yang masuk dan keluar."Prinsipnya resiprokal, kalau produk kita keluar harus memenuhi standar negera tujuan, demikian juga produk mereka yang masuk ke sini. Semua urusan pengawasan ada di bawah Badan Karantina Ikan," kata Saut Parulian.
Saut menjelaskan, Peraturan Presiden tentang Pembentukan Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu sudah keluar dan akan dioperasikan dalam waktu dekat Fungsi dan pengendalian mutu serta keamanan pangan selama ini sudah berjalan di KKP, walaupun ditangani dua unit kerja terpisah yakni Direktorat Standarisasi dan Akreditasi di Ditjen Pengolahan dan Pemasaran serta Pusat Karantina Ikan di Setjen KKP "Peraturan Menteri KP tentang pengendalian mutu nanti merupakan regulasi pertama selama 30 tahun. Selama ini itu, kita memang tak punya aturan tentang mutu, terutama produk impor," jelas Saut
Impor Lebih Kecil
Saut mengakui, volume impor produk perikanan selama ini lebih kecil dibanding ekspor. Impor tepung ikan untuk pakan perikanan budidaya misalnya, hanya berkisar 5% hingga 7% dibanding ekspor yang mencapai 60% hingga 70%.
Data KKP pada periode Januari hingga Maret 2010 menunjukkanekspor naik 8% dibandingkan Januari - Maret 2009 yakni dari US$ 577 juta menjadi US$ 622 juta. Sedangkan data impor 2008 menunjukkan, volume tercatat 280 ribu ton dengan nilai sebesar US$ 268 juta. Tahun 2009 volume impot tercatat 332 ribu ton se-nilai US$ 300 juta, dan pada periode Januari - Maret 2009 volume impor sebesar 67 ribu ton dengan nilai US$ 58 juta. Pada Januari-Maret 2010 tercatat volume impor sebanyak 77 ribu ton dengan nilai US$ 77 juta.
Sedangkan volume ekspor 2008 tercatat 911 ribu ton senilai US$ 2,6 miliar, tahun 2009 volume impor 881 ribu ton senilai US$ 2,4 miliar, dan pada Januari -Maret 2009 volume impor 203 ribu ton dengan nilai US$ 577 juta, dan Januari Maret 2010 tercatat volume impor 235 ribu ton senilai nilai US$ 622 juta.Saut menjelaskan, meningkatnya permintaan produk perikanan ke Eropa menyusul diterbitkannya aturan Komisi Eropa No 219 Tahun 2010 yang mencabut Waji Uji Logam Berat atas produk tuna dari Indonesia.
Sedangkan meningkatnya impor, kata Saut dipicu berlakunya perjanjian perdagangan bebas antara Asean-Tingkok, serta antarnegara anggota Asean. Impor hasil perikanan Januari hingga Maret 2010 naik 32% dibandingkan Januari-Maret 2009 yakni dari US$ 58 juta menjadi US$ 77 juta, atau naik 13% dari total ekspor.Sejumlah produk perikanan seperti udang, kakap merah, tuna, cattle tish (octopus, cumi-cumi masih menjadi primadona."Khusus udang produksi kita masih terbatas meski permintaan Eropa tinggi. Produksi patin kita tinggi, tapi harga kalah bersaing dengan Vietnam," kata Saut.
Syarat API
Saut Parulian menjelaskan, pengetatan pengawasan juga mengatur persyaratan bagi importir. Persyaratan itu meliputi, Angka Pengenal Impor (API) yang dikeluarkan Kementerian Perdagangan (Kemen-dag). Jika impor untuk keperluan ba-han baku industri, maka importir ha-rus memiliki API-P (produsen). Importir merupakan unit pengolahan ikan (UPI) yang menerapkan sistem jaminan mutu (HACCP).
Jika impor untuk keperluan distribusi harus memiliki API-U (umum). Selain itu, produk impor harus memenuhi standar mutu yang ditetapkan SNI, disertai sertifikat kesehatan, surat keterangan asal (certificate of origin) dari negara penghasil, memenuhi aturan pelabelan (proper labeling) dan maksimal penggelasan (glazing/soaking) produk 20%, dan harus masuk melalui pelabuhan yang ditentukan pemerintah.
"Penguatan pengawasan ekspor impor perikanan agar misi Indonesia mengembangkan industri pengolahan bisa terwujud," kata Saut Nanang menambahkan, kondisi yang membaik memacu pelaku industri meningkatkan produksi guna memenuhi kebutuhan pasar ekspor."Permintaan produk perikanan di luar negeri nyaris tanpa batas, seperti Iran dan Tingkok," kata Dirut PT Fishindo Lintas Samudera itu. Qjr)
Sumber : Investor Daily 22 Juni 2010,hal. 21
Pemerintah berniat memperketat pengawasan ekspor-impor produk perikanan menyusul kian meningkatnya arus perdagangan dalam dan luar negeri. Demi pengetatan pengawasan tersebut pemerintah segera menerbitkan aturan Menteri Kelautan dan Perikanan dan pembentukan Badan Karantina Ikan.
"Enam bulan terakhir arus perdagangan hasil perikanan terus meningkat. Ekspor lebih besar dibanding impor, tetapi pemerintah dalam hal ini KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) tetap mengawas demi pengendalian mutu dan kesehatan," kata Direktur Pemasaran Luar Negeri KKP Saut Parulian Hutagalung di Jakarta, Senin (21/6).
Sementara itu, Dirut PT Fishindo Lintas Samudera Nanang Soengkono menegaskan pengetatan pengawasan merupakan langkah positif, namun tidak boleh menghambat proses ekspor-impor. Pengawasan, kata Nanang, terutama terkait kualitas produk impor yang masuk ke dalam negeri karena selama ini kurang diper-hatikan."Rencana pemerintah memperketat pengawasan sangat bagus agar perlakuan terhadap eksportir dan importir sama. Selama ini pengetatan lebih diutamakan bagi eksportir," kata Nanang, yang mengaku sering mengekspor tuna ke kawasan Timur Tengah dan AS tersebut
Menurut Saut Parulian, kian meningkatnya impor produk perikanan untuk konsumsi maka pengendalian mutu menjadi keharusan. Regulasi impor ini mengatur dari sisi perlindungan kesehatan dan kelayakan konsumsi (sanitary and phytosanitary). Pada dasarnya aturan ini diperlakukan sama antara produk yang masuk dan keluar."Prinsipnya resiprokal, kalau produk kita keluar harus memenuhi standar negera tujuan, demikian juga produk mereka yang masuk ke sini. Semua urusan pengawasan ada di bawah Badan Karantina Ikan," kata Saut Parulian.
Saut menjelaskan, Peraturan Presiden tentang Pembentukan Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu sudah keluar dan akan dioperasikan dalam waktu dekat Fungsi dan pengendalian mutu serta keamanan pangan selama ini sudah berjalan di KKP, walaupun ditangani dua unit kerja terpisah yakni Direktorat Standarisasi dan Akreditasi di Ditjen Pengolahan dan Pemasaran serta Pusat Karantina Ikan di Setjen KKP "Peraturan Menteri KP tentang pengendalian mutu nanti merupakan regulasi pertama selama 30 tahun. Selama ini itu, kita memang tak punya aturan tentang mutu, terutama produk impor," jelas Saut
Impor Lebih Kecil
Saut mengakui, volume impor produk perikanan selama ini lebih kecil dibanding ekspor. Impor tepung ikan untuk pakan perikanan budidaya misalnya, hanya berkisar 5% hingga 7% dibanding ekspor yang mencapai 60% hingga 70%.
Data KKP pada periode Januari hingga Maret 2010 menunjukkanekspor naik 8% dibandingkan Januari - Maret 2009 yakni dari US$ 577 juta menjadi US$ 622 juta. Sedangkan data impor 2008 menunjukkan, volume tercatat 280 ribu ton dengan nilai sebesar US$ 268 juta. Tahun 2009 volume impot tercatat 332 ribu ton se-nilai US$ 300 juta, dan pada periode Januari - Maret 2009 volume impor sebesar 67 ribu ton dengan nilai US$ 58 juta. Pada Januari-Maret 2010 tercatat volume impor sebanyak 77 ribu ton dengan nilai US$ 77 juta.
Sedangkan volume ekspor 2008 tercatat 911 ribu ton senilai US$ 2,6 miliar, tahun 2009 volume impor 881 ribu ton senilai US$ 2,4 miliar, dan pada Januari -Maret 2009 volume impor 203 ribu ton dengan nilai US$ 577 juta, dan Januari Maret 2010 tercatat volume impor 235 ribu ton senilai nilai US$ 622 juta.Saut menjelaskan, meningkatnya permintaan produk perikanan ke Eropa menyusul diterbitkannya aturan Komisi Eropa No 219 Tahun 2010 yang mencabut Waji Uji Logam Berat atas produk tuna dari Indonesia.
Sedangkan meningkatnya impor, kata Saut dipicu berlakunya perjanjian perdagangan bebas antara Asean-Tingkok, serta antarnegara anggota Asean. Impor hasil perikanan Januari hingga Maret 2010 naik 32% dibandingkan Januari-Maret 2009 yakni dari US$ 58 juta menjadi US$ 77 juta, atau naik 13% dari total ekspor.Sejumlah produk perikanan seperti udang, kakap merah, tuna, cattle tish (octopus, cumi-cumi masih menjadi primadona."Khusus udang produksi kita masih terbatas meski permintaan Eropa tinggi. Produksi patin kita tinggi, tapi harga kalah bersaing dengan Vietnam," kata Saut.
Syarat API
Saut Parulian menjelaskan, pengetatan pengawasan juga mengatur persyaratan bagi importir. Persyaratan itu meliputi, Angka Pengenal Impor (API) yang dikeluarkan Kementerian Perdagangan (Kemen-dag). Jika impor untuk keperluan ba-han baku industri, maka importir ha-rus memiliki API-P (produsen). Importir merupakan unit pengolahan ikan (UPI) yang menerapkan sistem jaminan mutu (HACCP).
Jika impor untuk keperluan distribusi harus memiliki API-U (umum). Selain itu, produk impor harus memenuhi standar mutu yang ditetapkan SNI, disertai sertifikat kesehatan, surat keterangan asal (certificate of origin) dari negara penghasil, memenuhi aturan pelabelan (proper labeling) dan maksimal penggelasan (glazing/soaking) produk 20%, dan harus masuk melalui pelabuhan yang ditentukan pemerintah.
"Penguatan pengawasan ekspor impor perikanan agar misi Indonesia mengembangkan industri pengolahan bisa terwujud," kata Saut Nanang menambahkan, kondisi yang membaik memacu pelaku industri meningkatkan produksi guna memenuhi kebutuhan pasar ekspor."Permintaan produk perikanan di luar negeri nyaris tanpa batas, seperti Iran dan Tingkok," kata Dirut PT Fishindo Lintas Samudera itu. Qjr)
Sumber : Investor Daily 22 Juni 2010,hal. 21
Betta Fish Care
Betta Fish Care
by: Ong Hui Woo
Betta is a popular tank fish and its maintenance is least painful. However, it does need care and you must be observant about its heath. A sick Betta is easy to spot since naturally the fish is very active and vibrant. If you have had the fish for a while you will be able to spot immediately when they are unwell.
Following tips can help you keep the Betta ecosystem healthy and vibrant:
1. A bowl large enough to allow ample swimming space is a prerequisite. The fish shouldn’t bump and tear its fins or scales. A large enough tank also ensures that the water has adequate oxygen level.
2. These fish do not require filtration but need the cleanest water you can provide them. Change the water every three days to keep it clean and avoid infection in your fish. The water you add to the tank should have set out for 24 hours (aged water).
3. Bettas are also called Siamese fighting fish because the male of the species will fight each other to death! Never put two males in the same tank. Females can stay together and so can one male with many females. You can also keep your Betta with algae eaters, guppies and corydorus catfish.
4. Ensure that the bottom of the bowl or tank is debris free. You can use something as simple as a turkey baster to do this cleaning. Debris sitting at the bottom will make the water cloudy and unhygienic for the fish. They will also cause the water to smell.
5. Maintain the tank pH at 7.
6. When cleaning the tank accessories, avoid using soap because traces of soap will change the water pH.
7. Betta can jump out of tanks and bowls, so keep them covered.
8. Betta is not a fussy fish and will happily eat the Betta pellets and frozen bloodworms. However, Bettas are fond of live food such as brine shrimp, and you must serve it as a treat now and then.
About The Author
Ong Hui Woo
Betta Fish Owner
http://www.tothefish.com
by: Ong Hui Woo
Betta is a popular tank fish and its maintenance is least painful. However, it does need care and you must be observant about its heath. A sick Betta is easy to spot since naturally the fish is very active and vibrant. If you have had the fish for a while you will be able to spot immediately when they are unwell.
Following tips can help you keep the Betta ecosystem healthy and vibrant:
1. A bowl large enough to allow ample swimming space is a prerequisite. The fish shouldn’t bump and tear its fins or scales. A large enough tank also ensures that the water has adequate oxygen level.
2. These fish do not require filtration but need the cleanest water you can provide them. Change the water every three days to keep it clean and avoid infection in your fish. The water you add to the tank should have set out for 24 hours (aged water).
3. Bettas are also called Siamese fighting fish because the male of the species will fight each other to death! Never put two males in the same tank. Females can stay together and so can one male with many females. You can also keep your Betta with algae eaters, guppies and corydorus catfish.
4. Ensure that the bottom of the bowl or tank is debris free. You can use something as simple as a turkey baster to do this cleaning. Debris sitting at the bottom will make the water cloudy and unhygienic for the fish. They will also cause the water to smell.
5. Maintain the tank pH at 7.
6. When cleaning the tank accessories, avoid using soap because traces of soap will change the water pH.
7. Betta can jump out of tanks and bowls, so keep them covered.
8. Betta is not a fussy fish and will happily eat the Betta pellets and frozen bloodworms. However, Bettas are fond of live food such as brine shrimp, and you must serve it as a treat now and then.
About The Author
Ong Hui Woo
Betta Fish Owner
http://www.tothefish.com
SUCCESS TIPS CULTURE tiger shrimp
SUCCESS TIPS CULTURE tiger shrimp
1. The choice of location cultivation
Coast is the lowest area of a watershed. As a result, the quality of fresh water in downstream areas or at the location of ponds to be vulnerable to negative influences from upstream areas, such as sediment deposition, shifting pesticides, and industrial pollutants or pollutant household. In other words, no good water management in upstream areas may have a negative impact on downstream areas. This issue shows that the management of coastal areas can not be divorced from management of upstream areas. Therefore, cultivation of tiger shrimp pond development should be supported by the following requirements:
- Embankment constructed outside densely populated and industrial areas.
- Location of ponds rather than nature reserve forest area, forest tours, and production forests.
- Pond has adequate water resources, both quantitatively and qualitatively.
- Pond has qualified irrigation channels so that water is available on a regular basis, adequate, and secure.
- Sources of fresh water are not derived from ground water (drilled wells) due to the use of ground water in the long term can result in losses, namely the occurrence instrusi sea water (sea water infiltration into the fresh waters) that cause a decrease in surface soil.
2. Holding elections
Selected female parent must have the conditions as
follows:
- Weighing more than 50 grams.
- High content of eggs.
- It's cooked eggs (see the gray on the back).
- In a normal body, not disabled.
- Clean from dirt and parasites.
While the male parent requirements are as follows:
- Weighing more than 40 grams.
- Legs second road terlau not large.
- Not aggressive.
- In a normal body, not disabled.
- Clean from dirt and parasites.
3. Main feed
Tiger prawns are nocturnal, meaning active and active foraging at night or in dark atmosphere. Conversely, decreases in daytime activity and more immersed himself in the mud or sand. Shrimps food varies, both in types and composition, depending on age. However, most shrimp are carnivores (animal eaters). Diet includes small animals, such as invertebrate (no vertebrate animals) of water, small shrimp, clams (bivalvae), and small fish.
Shrimp are farmed in ponds can be given a pellet. Parent shrimp require natural foods that have a high cholesterol content derived from shellfish and other crustaceans (crabs). This type of food needed to accelerate the process of egg maturation.
4. Spawning techniques
In nature, young shrimps are found in brackish waters with low salinity, such as in the estuary of the river where a meeting between seawater and freshwater. After sexual maturity, large shrimp would go deep-sea waters clear and calm water conditions and makes the place to breed.
Such conditions are also necessary if the tiger prawns cultivated outside their natural habitat, eg in the hatchery (hatchery) tiger prawns. Tiger prawn spawning actually not much different from the spawning fish.
Sex tiger prawns will be cooked at the age of 1.5 years and are ready to do his duty to reproduce. At that time, his weight reached 90-120 g / fish.
Mating tiger prawns are generally held at night. There is a tendency, when the full moon occurs on a mass spawning tiger prawns which have matured genitals.
Spawning occurs when males release sperm shrimp from the male genitalia (petasma) and then enter them into the genitals (telichum) female shrimps. After the occurrence of direct contact, the female parent will nengeluarkan egg so that fertilization occurs. This fertilized egg will float in the bottom of the deep ocean waters. Furthermore, eggs that have hatched into larvae that will be planktonic (drifting) and will rise to the surface water.
In a single spawning season, a female produces as many eggs 200000-500000 grains. After the eggs hatch, the larvae of tiger shrimp changing its form several times like these:
- Period or the period of the first nauplius larvae shrimp. It lived during the period 46-50 hours and the larvae suffered six times the turnover of skin.
- Zoea period or second period. This period takes about 96-120 hours at which time the larvae have three times the replacement skin.
- Period Mysis or third period. This period takes 96-120 hours and the larvae suffered as much as three times the turnover of skin.
- The period of post larvae (PL) or the fourth period. Tiger prawns reached sub-post larvae stage until 20 levels. When we reach this period, shrimp prefers brackish waters with salinity of 25-35 ppt.
- Period of juvenile or fifth period. Juvenil is the youth who love the shrimp waters with salinity 20-25 ppt. Period of adult shrimp. This period lasted after the juvenile period until the shrimp are ready to breed. Once matured genitals and mature gonads, adult prawns will be back into the sea to spawning. Adult shrimp like brackish waters with salinity 15-20 ppt.
source: Bambang Sunarno, IN AzNa Books, 2010
1. The choice of location cultivation
Coast is the lowest area of a watershed. As a result, the quality of fresh water in downstream areas or at the location of ponds to be vulnerable to negative influences from upstream areas, such as sediment deposition, shifting pesticides, and industrial pollutants or pollutant household. In other words, no good water management in upstream areas may have a negative impact on downstream areas. This issue shows that the management of coastal areas can not be divorced from management of upstream areas. Therefore, cultivation of tiger shrimp pond development should be supported by the following requirements:
- Embankment constructed outside densely populated and industrial areas.
- Location of ponds rather than nature reserve forest area, forest tours, and production forests.
- Pond has adequate water resources, both quantitatively and qualitatively.
- Pond has qualified irrigation channels so that water is available on a regular basis, adequate, and secure.
- Sources of fresh water are not derived from ground water (drilled wells) due to the use of ground water in the long term can result in losses, namely the occurrence instrusi sea water (sea water infiltration into the fresh waters) that cause a decrease in surface soil.
2. Holding elections
Selected female parent must have the conditions as
follows:
- Weighing more than 50 grams.
- High content of eggs.
- It's cooked eggs (see the gray on the back).
- In a normal body, not disabled.
- Clean from dirt and parasites.
While the male parent requirements are as follows:
- Weighing more than 40 grams.
- Legs second road terlau not large.
- Not aggressive.
- In a normal body, not disabled.
- Clean from dirt and parasites.
3. Main feed
Tiger prawns are nocturnal, meaning active and active foraging at night or in dark atmosphere. Conversely, decreases in daytime activity and more immersed himself in the mud or sand. Shrimps food varies, both in types and composition, depending on age. However, most shrimp are carnivores (animal eaters). Diet includes small animals, such as invertebrate (no vertebrate animals) of water, small shrimp, clams (bivalvae), and small fish.
Shrimp are farmed in ponds can be given a pellet. Parent shrimp require natural foods that have a high cholesterol content derived from shellfish and other crustaceans (crabs). This type of food needed to accelerate the process of egg maturation.
4. Spawning techniques
In nature, young shrimps are found in brackish waters with low salinity, such as in the estuary of the river where a meeting between seawater and freshwater. After sexual maturity, large shrimp would go deep-sea waters clear and calm water conditions and makes the place to breed.
Such conditions are also necessary if the tiger prawns cultivated outside their natural habitat, eg in the hatchery (hatchery) tiger prawns. Tiger prawn spawning actually not much different from the spawning fish.
Sex tiger prawns will be cooked at the age of 1.5 years and are ready to do his duty to reproduce. At that time, his weight reached 90-120 g / fish.
Mating tiger prawns are generally held at night. There is a tendency, when the full moon occurs on a mass spawning tiger prawns which have matured genitals.
Spawning occurs when males release sperm shrimp from the male genitalia (petasma) and then enter them into the genitals (telichum) female shrimps. After the occurrence of direct contact, the female parent will nengeluarkan egg so that fertilization occurs. This fertilized egg will float in the bottom of the deep ocean waters. Furthermore, eggs that have hatched into larvae that will be planktonic (drifting) and will rise to the surface water.
In a single spawning season, a female produces as many eggs 200000-500000 grains. After the eggs hatch, the larvae of tiger shrimp changing its form several times like these:
- Period or the period of the first nauplius larvae shrimp. It lived during the period 46-50 hours and the larvae suffered six times the turnover of skin.
- Zoea period or second period. This period takes about 96-120 hours at which time the larvae have three times the replacement skin.
- Period Mysis or third period. This period takes 96-120 hours and the larvae suffered as much as three times the turnover of skin.
- The period of post larvae (PL) or the fourth period. Tiger prawns reached sub-post larvae stage until 20 levels. When we reach this period, shrimp prefers brackish waters with salinity of 25-35 ppt.
- Period of juvenile or fifth period. Juvenil is the youth who love the shrimp waters with salinity 20-25 ppt. Period of adult shrimp. This period lasted after the juvenile period until the shrimp are ready to breed. Once matured genitals and mature gonads, adult prawns will be back into the sea to spawning. Adult shrimp like brackish waters with salinity 15-20 ppt.
source: Bambang Sunarno, IN AzNa Books, 2010
TIPS SUKSES BUDIDAYA VANAMEI
TIPS SUKSES BUDIDAYA VANAMEI
I Persiapan Matang
"Kuncinya, persiapan lahan harus matang dan sterilisasi harus berani," kata Yaskun berbagi kiat sukses. Dalam hal ini. dia tidak mau ambil risiko. Karenanya, Yaskun melebihkan hitungan ketinggian air dan luas area dari hitungan yang dilakukan teknisi. Dan jika menangani tambak yang pernah terjangkit penyakit, sterilisasi bisa dua kali lipat dari hitungan sebenarnya, "Biar aman." Cara ini juga diyakini Mardiono sangat ampuh untuk mengantisipasi penyakit.
Memang akan menambah pengeluaran sedikit. Tapi kalau aman untungnya lebih besar." katanva. Disamping itu. Mardiono menekankan. SOP (Standard Operational Procedure) harus benar-benar ditaati. Yaitu meliputi sterilisasi, probiotik. Benur SPF (Spesific Pathogen Free), pagar keliling serta senar penghalang burung.
Marketing Manager PT Central Proteinaprima. Nonot Tri Waluyo yang juga ada pada saat panen tersebut menyatakan hal serupa. SOP harus diterapkan sejak persiapan lahan. "Random potensiainya harus +50," kata Nonot. Random antar tambak ini, imbuh Nonot, biasanya bervariasi. Namun setelah diisi air harus +50. sehingga diketahui jumlah kapur yang harus ditabur di lahan tambak. Lahan tambak kemudian diukur lagi.
jika kurang dikapur yang kedua. diukur lagi baru masuk air. Kalau lahan kena penyakit dianjurkan memakai kaporit untuk meminimalkan bibit-bibit penyakit. Kalau tidak, maka kepiting dan
udang-udangan harus dihilangkan. jika plankton sudah jadi, baru benur ditebar.
2. Tambah Kincir
Untuk memperoleh ukuran udang yang besar saat panen. Mardiono juga mempunyai cara khusus. Yaitu dengan menambah kincir. jika kincir cukup maka akan berdampak positif bagi pertumbuhan dan produksi yang dihasilkan.
Pada awal-awal melakukan budidaya udang, ukuran udang yang dihasilkan Mardiono adalah 70. Size tersebut kemudian terus ditingkatkan dengan cara menambah dan memodifikasi kincir airnya. Pada siklus pertama misalnya. Mardiono mencoba tebar satu petak seluas 1,2 Ha dengan kepadatan 30 ekor/m, tebaran 350 ribu ekor, kincir angin 3 lengan (30 daun kipas). Umur 93 hari dipanen dengan size 70, hasil panen 4.3 ton.
Lalu siklus kedua kepadatan tetap tetapi ia tambahkan kincir jadi 4 lengan (40 daun kipas). "Berdasar pengalaman, kalau dulu dengan 3 lengan hasil panen 4,3 ton. Ternyata dengan 4 lengan kepadatan sama. Luas dan umur yang sama hasilnya meningkat jadi 5,7 ton dengan size 65," kata Mardiono.
Berikutnya siklus ke-3 kepadatan ditingkatkan lagi jadi 40 ekor/m. Modifikasi mesin penggerak dilakukan. Satu mesin dengan dua lengan (20 daun kipas). Ada 4 mesin penggerak sehingga terbentuk 80 daun kipas. Hasil yang didapat cukup membanggakan, 10 ton dengan size 45. siklus ke-5 tambak satu lengan jadi 90 daun dengan kepadatan 50 ekor/m hasil panen 13,5 ton dengan size 37 dan SR 85-90%. Hingga pada panen kali ini. udang Mardiono berhasil mencapai size 34 dan 36.
Dalam hal pengaturan kincir. Mardiono menjalankan seluruh kincirnya ketika malam hari. "Kincir kalau malam jalan semua. kalau siang kita rolling minimal 2 set. Daripada kekurangan oksigen saat
molting masal lebih baik kincir dilebihkan." Sementara kalau siang, keberadaan sinar matahari cukup membantu pasokan oksigen. Setelah umur di atas 100 hari dilakukan pengecekan oksigen seminggu sekali. Ini untuk mengantisipasi molting massal karena size bestir dan kepadatan tinggi.
Dalam pemberian pakan. Mardiono mengikuti standar baku dari inti yang diikutinya selama 1 bulan. Konsumsi pakan disesuaikan dengan benur yang ditebar. Target pertumbuhan Mardiono pada umur 60 hari adalah size maksimal 100. lebih rendah dibanding standar baku 120-125. Setelah tahu cepat atau lambatnya pertumbuhan, pakan disesuaikan dengan kondisi lapangan.
"Jika pada umur itu size di atas standar berarti dimungkinkan benur lebih. Kita ambil sikap menambah pakan,"jelas Mardiono panjang
lebar.
Menurut Nonot, tindakan ini diambil agar pakan tidak berlebih. Jika berlebih, risikonya FCR akan tinggi, keuntungan berkurang, disamping itu tambak jadi tercemar bahan racun. "SOP yang gagal harus dievaluasi," kata Nonot. Dia menambahkan, masa-masa genting adalah ketika umur di bawah satu bulan. Karena itu persiapan maksimal, harus ditekankan dari awal.
3. Penvakit
Soal penanganan penyakit, Mardiono menekankan pentingnya sterilisasi. la pernah mencoba lahan yang sering gagal dalam budidaya vanamei sehingga lahan tersebut disingkiri orang. "Saya coba terapkan SOP standar. masih gagal. Akhirnya saya berpikir untuk sterilisasi 2 x lipat, akhirnya berhasil dan bisa panen 16 ton." Menurut Nonot, petambak yang gagal rata-rata karena tidak mau menerapkan SOP. "Padahal, SOP ini hal mutlak. Selain itu bagi yang gagal juga harus berbenah dan melakukan persiapan maksimal," kata Nonot. Dengan SOP yang intensif, penyakit seperti vibrio, white spot, dan mio dapat terminimalisir.
Untuk persiapan antara lain dengan memakai pagar pembatas dan senar penghalang burung. Di Kandang Semangkon, pagar pembatas menggunakan plastik/ terpal yang ditanam sekitar 50 cm dan 1-1.5 meter di atas tanah. Senar penghalau burung idealnya menurut Nonot berjarak 40-60 cm. Di Kandang Semangkon, penghalau burung ini dimodifikasi dengan dengan kertas/plastik yang mirip layang-layang, sehingga jarak antar senar lebih lebar. Kedua hal ini difungsikan untuk mencegah terjadinya penularan penyakit dari tambak lain. "Alat ini fungsinya untuk mencegah hewan liar masuk ke tambak. Seperti kepiting dan burung yang makan udang dari tambak yang terkena penyakit lalu jatuh ke tambak yang sehat," kata Nonot.
Hal penting lainnya adalah pengecekan air dan warna air. Pada musim kemarau air diupayakan mendekati warna hijau kecoklatan sedang untuk musim hujan warna air harus coklat kehijauan. "Pada musim kemarau air cenderung ke arah kecoklatan, untuk mempertahankannya gunakan bahan aktif yang bisa menyeimbangkan nitrogen/nitrifikasi bakteri. Sedang pada musim hujan biasanya menggunakan fotosintesa bakteri seperti rodococcus, rodobacter. Pencegahan penyakit vibrio menggunakan
Bacillus substillis:'
Selain itu, para petambak juga menerapkan penggunaan probiotik, vitamin C dan multivitamin dalam budidayanya. "Probiotik memberikan dampak positif bagi pertumbuhan dan hasil panen juga lebih tinggi. Kami juga tidak khawatir soal pagar," tandas Mardiono.
sumber : Bambang Sunarno, IN AzNa Books, 2010
I Persiapan Matang
"Kuncinya, persiapan lahan harus matang dan sterilisasi harus berani," kata Yaskun berbagi kiat sukses. Dalam hal ini. dia tidak mau ambil risiko. Karenanya, Yaskun melebihkan hitungan ketinggian air dan luas area dari hitungan yang dilakukan teknisi. Dan jika menangani tambak yang pernah terjangkit penyakit, sterilisasi bisa dua kali lipat dari hitungan sebenarnya, "Biar aman." Cara ini juga diyakini Mardiono sangat ampuh untuk mengantisipasi penyakit.
Memang akan menambah pengeluaran sedikit. Tapi kalau aman untungnya lebih besar." katanva. Disamping itu. Mardiono menekankan. SOP (Standard Operational Procedure) harus benar-benar ditaati. Yaitu meliputi sterilisasi, probiotik. Benur SPF (Spesific Pathogen Free), pagar keliling serta senar penghalang burung.
Marketing Manager PT Central Proteinaprima. Nonot Tri Waluyo yang juga ada pada saat panen tersebut menyatakan hal serupa. SOP harus diterapkan sejak persiapan lahan. "Random potensiainya harus +50," kata Nonot. Random antar tambak ini, imbuh Nonot, biasanya bervariasi. Namun setelah diisi air harus +50. sehingga diketahui jumlah kapur yang harus ditabur di lahan tambak. Lahan tambak kemudian diukur lagi.
jika kurang dikapur yang kedua. diukur lagi baru masuk air. Kalau lahan kena penyakit dianjurkan memakai kaporit untuk meminimalkan bibit-bibit penyakit. Kalau tidak, maka kepiting dan
udang-udangan harus dihilangkan. jika plankton sudah jadi, baru benur ditebar.
2. Tambah Kincir
Untuk memperoleh ukuran udang yang besar saat panen. Mardiono juga mempunyai cara khusus. Yaitu dengan menambah kincir. jika kincir cukup maka akan berdampak positif bagi pertumbuhan dan produksi yang dihasilkan.
Pada awal-awal melakukan budidaya udang, ukuran udang yang dihasilkan Mardiono adalah 70. Size tersebut kemudian terus ditingkatkan dengan cara menambah dan memodifikasi kincir airnya. Pada siklus pertama misalnya. Mardiono mencoba tebar satu petak seluas 1,2 Ha dengan kepadatan 30 ekor/m, tebaran 350 ribu ekor, kincir angin 3 lengan (30 daun kipas). Umur 93 hari dipanen dengan size 70, hasil panen 4.3 ton.
Lalu siklus kedua kepadatan tetap tetapi ia tambahkan kincir jadi 4 lengan (40 daun kipas). "Berdasar pengalaman, kalau dulu dengan 3 lengan hasil panen 4,3 ton. Ternyata dengan 4 lengan kepadatan sama. Luas dan umur yang sama hasilnya meningkat jadi 5,7 ton dengan size 65," kata Mardiono.
Berikutnya siklus ke-3 kepadatan ditingkatkan lagi jadi 40 ekor/m. Modifikasi mesin penggerak dilakukan. Satu mesin dengan dua lengan (20 daun kipas). Ada 4 mesin penggerak sehingga terbentuk 80 daun kipas. Hasil yang didapat cukup membanggakan, 10 ton dengan size 45. siklus ke-5 tambak satu lengan jadi 90 daun dengan kepadatan 50 ekor/m hasil panen 13,5 ton dengan size 37 dan SR 85-90%. Hingga pada panen kali ini. udang Mardiono berhasil mencapai size 34 dan 36.
Dalam hal pengaturan kincir. Mardiono menjalankan seluruh kincirnya ketika malam hari. "Kincir kalau malam jalan semua. kalau siang kita rolling minimal 2 set. Daripada kekurangan oksigen saat
molting masal lebih baik kincir dilebihkan." Sementara kalau siang, keberadaan sinar matahari cukup membantu pasokan oksigen. Setelah umur di atas 100 hari dilakukan pengecekan oksigen seminggu sekali. Ini untuk mengantisipasi molting massal karena size bestir dan kepadatan tinggi.
Dalam pemberian pakan. Mardiono mengikuti standar baku dari inti yang diikutinya selama 1 bulan. Konsumsi pakan disesuaikan dengan benur yang ditebar. Target pertumbuhan Mardiono pada umur 60 hari adalah size maksimal 100. lebih rendah dibanding standar baku 120-125. Setelah tahu cepat atau lambatnya pertumbuhan, pakan disesuaikan dengan kondisi lapangan.
"Jika pada umur itu size di atas standar berarti dimungkinkan benur lebih. Kita ambil sikap menambah pakan,"jelas Mardiono panjang
lebar.
Menurut Nonot, tindakan ini diambil agar pakan tidak berlebih. Jika berlebih, risikonya FCR akan tinggi, keuntungan berkurang, disamping itu tambak jadi tercemar bahan racun. "SOP yang gagal harus dievaluasi," kata Nonot. Dia menambahkan, masa-masa genting adalah ketika umur di bawah satu bulan. Karena itu persiapan maksimal, harus ditekankan dari awal.
3. Penvakit
Soal penanganan penyakit, Mardiono menekankan pentingnya sterilisasi. la pernah mencoba lahan yang sering gagal dalam budidaya vanamei sehingga lahan tersebut disingkiri orang. "Saya coba terapkan SOP standar. masih gagal. Akhirnya saya berpikir untuk sterilisasi 2 x lipat, akhirnya berhasil dan bisa panen 16 ton." Menurut Nonot, petambak yang gagal rata-rata karena tidak mau menerapkan SOP. "Padahal, SOP ini hal mutlak. Selain itu bagi yang gagal juga harus berbenah dan melakukan persiapan maksimal," kata Nonot. Dengan SOP yang intensif, penyakit seperti vibrio, white spot, dan mio dapat terminimalisir.
Untuk persiapan antara lain dengan memakai pagar pembatas dan senar penghalang burung. Di Kandang Semangkon, pagar pembatas menggunakan plastik/ terpal yang ditanam sekitar 50 cm dan 1-1.5 meter di atas tanah. Senar penghalau burung idealnya menurut Nonot berjarak 40-60 cm. Di Kandang Semangkon, penghalau burung ini dimodifikasi dengan dengan kertas/plastik yang mirip layang-layang, sehingga jarak antar senar lebih lebar. Kedua hal ini difungsikan untuk mencegah terjadinya penularan penyakit dari tambak lain. "Alat ini fungsinya untuk mencegah hewan liar masuk ke tambak. Seperti kepiting dan burung yang makan udang dari tambak yang terkena penyakit lalu jatuh ke tambak yang sehat," kata Nonot.
Hal penting lainnya adalah pengecekan air dan warna air. Pada musim kemarau air diupayakan mendekati warna hijau kecoklatan sedang untuk musim hujan warna air harus coklat kehijauan. "Pada musim kemarau air cenderung ke arah kecoklatan, untuk mempertahankannya gunakan bahan aktif yang bisa menyeimbangkan nitrogen/nitrifikasi bakteri. Sedang pada musim hujan biasanya menggunakan fotosintesa bakteri seperti rodococcus, rodobacter. Pencegahan penyakit vibrio menggunakan
Bacillus substillis:'
Selain itu, para petambak juga menerapkan penggunaan probiotik, vitamin C dan multivitamin dalam budidayanya. "Probiotik memberikan dampak positif bagi pertumbuhan dan hasil panen juga lebih tinggi. Kami juga tidak khawatir soal pagar," tandas Mardiono.
sumber : Bambang Sunarno, IN AzNa Books, 2010
TIPS SUKSES BUDIDAYA UDANG WINDU
TIPS SUKSES BUDIDAYA UDANG WINDU
1. Pemilihan lokasi budidaya
Pantai merupakan daerah terendah dari suatu aliran sungai. Akibatnya, kualitas air tawar di daerah hilir atau di lokasi tambak menjadi rawan terhadap pengaruh negatif dari daerah hulu, seperti endapan sedimen, hanyutan pestisida, dan polutan industri atau polutan rumah tangga. Dengan kata lain, pengelolaan air yang tidak baik di daerah hulu dapat berakibat buruk pada daerah hilir. Persoalan ini menunjukkan bahwa pengelolaan daerah pantai tidak dapat dipisahkan dari pengelolaan daerah hulu. Karena itu pembangunan tambak budidaya udang windu hendaknya didukung oleh persyaratan seperti berikut ini:
- Tambak dibangun di luar wilayah padat penduduk dan industri.
- Lokasi tambak bukan kawasan hutan suaka alam, hutan wisata, dan hutan produksi.
- Tambak memiliki sumber air yang memadai, baik kuantitas maupun kualitasnya.
- Tambak memiliki saluran irigasi yang memenuhi syarat agar air tersedia secara teratur, memadai, dan terjamin.
- Sumber air tawar tidak berasal dari air tanah (sumur bor) karena penggunaan air tanah dalam jangka panjang dapat menimbulkan kerugian, yakni terjadinya instrusi air laut (peresapan air laut ke perairan tawar) yang menyebabkan terjadinya penurunan permukaan tanah.
2. Pemilihan induk
Induk betina yang dipilih harus memiliki syarat-syarat sebagai
berikut:
- Berat lebih dari 50 gram.
- Kandungan telur tinggi.
- Sudah matang telur (terlihat dari warna abu-abu di punggung).
- Bentuk tubuh normal, tidak cacat.
- Bersih dari kotoran dan parasit.
Sedangkan persyaratan induk jantan adalah sebagai berikut:
- Berat lebih dari 40 gram.
- Kaki jalan kedua tidak terlau besar.
- Tidak agresif.
- Bentuk tubuh normal, tidak cacat.
- Bersih dari kotoran dan parasit.
3. Pakan induk
Udang windu bersifat nocturnal, artinya aktif mencari makan dan beraktivitas pada malam hari atau pada suasana gelap. Sebaliknya, pada slang hari aktivitasnya menurun dan lebih banyak membenamkan dirinya di dalam lumpur atau pasir. Makanan udang windu bervariasi, baik jenis maupun komposisinya, tergantung dari umurnya. Namun, umumnya udang bersifat karnivora (pemakan hewan). Makanannya berupa hewan-hewan kecil, seperti invertebrate (hewan tidak bertulang belakang) air, udang kecil, kerang (bivalvae), dan ikan kecil.
Udang yang dibudidayakan di tambak bisa diberi pelet. Induk udang memerlukan makanan alami yang mempunyai kandungan kolesterol tinggi yang berasal dari kerang-kerangan dan krustase lain (kepiting). Jenis makanan ini diperlukan untuk mempercepat proses pematangan telur.
4. Teknik pemijahan
Di alam, udang windu muda banyak ditemukan di perairan payau dengan salinitas rendah, seperti di muara sungai tempat pertemuan antara air laut dan air tawar. Setelah dewasa kelamin, udang windu akan menuju perairan laut dalam yang kondisi airnya jernih dan tenang dan menjadikan tempat tersebut untuk berkembang biak.
Kondisi yang demikian juga diperlukan jika udang windu dipijahkan di luar habitat aslinya, misainya di tempat pembenihan (hatchery) udang windu. Pemijahan udang windu sebenarnya tidak jauh berbeda dengan pemijahan ikan.
Udang windu akan matang kelamin pada umur 1,5 tahun dan siap melakukan tugasnya untuk berkembangbiak. Pada saat itu, berat tubuhnya mencapai 90-120 gram/ekor.
Perkawinan udang windu umumnya berlangsung pada malam hari. Ada kecenderungan, pada saat bulan purnama terjadi pemijahan massal udang windu yang sudah matang kelamin.
Pemijahan terjadi tatkala udang jantan mengeluarkan spermatozoa dari alat kelamin jantan (petasma) kemudian memasukannya ke dalam alat kelamin (telichum) udang betina. Setelah terjadi kontak langsung, induk betina akan nengeluarkan sel telur sehingga terjadilah pembuahan. Telur hasil pembuahan ini akan melayang di dasar perairan laut dalam. Selanjutnya, telur yang sudah menetas akan menjadi larva yang bersifat planktonik (melayang) dan akan naik ke permukaan air.
Dalam satu kali musim pemijahan, seekor induk betina menghasilkan telur sebanyak 200.000-500.000 butir. Setelah telur menetas, larva udang windu mengalami perubahan bentuk beberapa kali seperti berikut ini:
- Periode nauplius atau periode pertama larva udang. Periode ini dijalani selama 46-50 jam dan larva mengalami enam kali pergantian kulit.
- Periode Zoea atau periode kedua. Periode ini memerlukan waktu sekitar 96-120 jam dan pada saat itu larva mengalami tiga kali pergantian kulit.
- Periode mysis atau periode ketiga. Periode ini memerlukan waktu 96-120 jam dan larva mengalami pergantian kulit sebanyak tiga kali.
- Periode post larva (PL) atau periode keempat. Udang windu mencapai sub-stadium post larva sampai 20 tingkatan. Ketika mencapai periode ini, udang lebih menyukai perairan payau dengan salinitas 25-35 ppt.
- Periode juvenil atau periode kelima. Juvenil merupakan udang muda yang menyukai perairan dengan salinitas 20-25 ppt. Periode udang dewasa. Periode ini berlangsung setelah periode juvenil hingga udang siap berkembang biak. Setelah matang kelamin dan matang gonad, udang dewasa akan kembali ke laut dalam untuk melakukan pemijahan. Udang dewasa menyukai perairan payau dengan salinitas 15-20 ppt.
sumber : Bambang Sunarno, IN AzNa Books, 2010
1. Pemilihan lokasi budidaya
Pantai merupakan daerah terendah dari suatu aliran sungai. Akibatnya, kualitas air tawar di daerah hilir atau di lokasi tambak menjadi rawan terhadap pengaruh negatif dari daerah hulu, seperti endapan sedimen, hanyutan pestisida, dan polutan industri atau polutan rumah tangga. Dengan kata lain, pengelolaan air yang tidak baik di daerah hulu dapat berakibat buruk pada daerah hilir. Persoalan ini menunjukkan bahwa pengelolaan daerah pantai tidak dapat dipisahkan dari pengelolaan daerah hulu. Karena itu pembangunan tambak budidaya udang windu hendaknya didukung oleh persyaratan seperti berikut ini:
- Tambak dibangun di luar wilayah padat penduduk dan industri.
- Lokasi tambak bukan kawasan hutan suaka alam, hutan wisata, dan hutan produksi.
- Tambak memiliki sumber air yang memadai, baik kuantitas maupun kualitasnya.
- Tambak memiliki saluran irigasi yang memenuhi syarat agar air tersedia secara teratur, memadai, dan terjamin.
- Sumber air tawar tidak berasal dari air tanah (sumur bor) karena penggunaan air tanah dalam jangka panjang dapat menimbulkan kerugian, yakni terjadinya instrusi air laut (peresapan air laut ke perairan tawar) yang menyebabkan terjadinya penurunan permukaan tanah.
2. Pemilihan induk
Induk betina yang dipilih harus memiliki syarat-syarat sebagai
berikut:
- Berat lebih dari 50 gram.
- Kandungan telur tinggi.
- Sudah matang telur (terlihat dari warna abu-abu di punggung).
- Bentuk tubuh normal, tidak cacat.
- Bersih dari kotoran dan parasit.
Sedangkan persyaratan induk jantan adalah sebagai berikut:
- Berat lebih dari 40 gram.
- Kaki jalan kedua tidak terlau besar.
- Tidak agresif.
- Bentuk tubuh normal, tidak cacat.
- Bersih dari kotoran dan parasit.
3. Pakan induk
Udang windu bersifat nocturnal, artinya aktif mencari makan dan beraktivitas pada malam hari atau pada suasana gelap. Sebaliknya, pada slang hari aktivitasnya menurun dan lebih banyak membenamkan dirinya di dalam lumpur atau pasir. Makanan udang windu bervariasi, baik jenis maupun komposisinya, tergantung dari umurnya. Namun, umumnya udang bersifat karnivora (pemakan hewan). Makanannya berupa hewan-hewan kecil, seperti invertebrate (hewan tidak bertulang belakang) air, udang kecil, kerang (bivalvae), dan ikan kecil.
Udang yang dibudidayakan di tambak bisa diberi pelet. Induk udang memerlukan makanan alami yang mempunyai kandungan kolesterol tinggi yang berasal dari kerang-kerangan dan krustase lain (kepiting). Jenis makanan ini diperlukan untuk mempercepat proses pematangan telur.
4. Teknik pemijahan
Di alam, udang windu muda banyak ditemukan di perairan payau dengan salinitas rendah, seperti di muara sungai tempat pertemuan antara air laut dan air tawar. Setelah dewasa kelamin, udang windu akan menuju perairan laut dalam yang kondisi airnya jernih dan tenang dan menjadikan tempat tersebut untuk berkembang biak.
Kondisi yang demikian juga diperlukan jika udang windu dipijahkan di luar habitat aslinya, misainya di tempat pembenihan (hatchery) udang windu. Pemijahan udang windu sebenarnya tidak jauh berbeda dengan pemijahan ikan.
Udang windu akan matang kelamin pada umur 1,5 tahun dan siap melakukan tugasnya untuk berkembangbiak. Pada saat itu, berat tubuhnya mencapai 90-120 gram/ekor.
Perkawinan udang windu umumnya berlangsung pada malam hari. Ada kecenderungan, pada saat bulan purnama terjadi pemijahan massal udang windu yang sudah matang kelamin.
Pemijahan terjadi tatkala udang jantan mengeluarkan spermatozoa dari alat kelamin jantan (petasma) kemudian memasukannya ke dalam alat kelamin (telichum) udang betina. Setelah terjadi kontak langsung, induk betina akan nengeluarkan sel telur sehingga terjadilah pembuahan. Telur hasil pembuahan ini akan melayang di dasar perairan laut dalam. Selanjutnya, telur yang sudah menetas akan menjadi larva yang bersifat planktonik (melayang) dan akan naik ke permukaan air.
Dalam satu kali musim pemijahan, seekor induk betina menghasilkan telur sebanyak 200.000-500.000 butir. Setelah telur menetas, larva udang windu mengalami perubahan bentuk beberapa kali seperti berikut ini:
- Periode nauplius atau periode pertama larva udang. Periode ini dijalani selama 46-50 jam dan larva mengalami enam kali pergantian kulit.
- Periode Zoea atau periode kedua. Periode ini memerlukan waktu sekitar 96-120 jam dan pada saat itu larva mengalami tiga kali pergantian kulit.
- Periode mysis atau periode ketiga. Periode ini memerlukan waktu 96-120 jam dan larva mengalami pergantian kulit sebanyak tiga kali.
- Periode post larva (PL) atau periode keempat. Udang windu mencapai sub-stadium post larva sampai 20 tingkatan. Ketika mencapai periode ini, udang lebih menyukai perairan payau dengan salinitas 25-35 ppt.
- Periode juvenil atau periode kelima. Juvenil merupakan udang muda yang menyukai perairan dengan salinitas 20-25 ppt. Periode udang dewasa. Periode ini berlangsung setelah periode juvenil hingga udang siap berkembang biak. Setelah matang kelamin dan matang gonad, udang dewasa akan kembali ke laut dalam untuk melakukan pemijahan. Udang dewasa menyukai perairan payau dengan salinitas 15-20 ppt.
sumber : Bambang Sunarno, IN AzNa Books, 2010
Tata Niaga Garam Harus Dibenahi
Tata Niaga Garam Harus Dibenahi
Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mendesak Kementerian Perdagangan untuk membenahi tata niaga garam guna mendongkrak peningkatan garam rakyat. "Belum ada pembicaraan tata niaga garam dengan Menteri Perdagangan, tetapi sudah dibicarakan dengan Menko Perekonomian. Tanpa tata niaga yang benar, kita tidak bisa mendongkrak harga garam rakyat pada level tertentu," kata Fadel usai menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) Bu-pati Nagekeo dengan Chief Executive Officer (CEO) PT Cheetham Salt Ltd di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis (17/6).
Menurut dia, harga garam saat ini yang berkisar Rp 300 hingga Rp 350 per kilogram (kgi masih belum ekonomis, la mengharapkan harga garam di atas Rp 450 per kg sehingga dapat menguntungkan petani garam. "Saya rasa ini juga perlu dibicarakan di rapat kabinet terbatas. Masalah tata niaga garam ini perlu dimatangkan. Saya rasa tidak bisa kalau harga garam dibiarkan mengikuti pasar bebas. Kita harus intervensf dan membantu petani ga-ram, harga dilepas begitu saja juga industri kita tidak maju." ujar Fadel.
Karena itu, dia mengatakan, mengalokasikan sejumlah anggaran di kementeriannya untuk memberdayakan masyarakat pesisir untuk memproduksi garam rakyat. Selain itu, dia juga meminta Kementerian Perindustrian dapat membantu penyiapan teknologi per-mesinannya. "Kita butuh investasi agar tidak impor garam lagi dan bisa swasembada. Ini soal harga diri bangsa dengan garis pantai terpanjang keempat di dunia, masak kita harus impor," tutur Fadel.
Sementara itu. Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, dengan adanya kerja sama Kabupaten Nagekeo dengan PT Cheetham Salt Ltd yang akan membuka lahan seluas 2.100 hektare di Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), maka produksi garam nasional diperkirakan dapat bertambah 250 ribu ton per tahun.
"Sudah puluhan tahun produksi garam kita menurun. Kenapa kita pilih kerja sama dengan perusahaan ini, karena dia sudah kuat di sini, kita harap mereka bisa memotori perkembangan industri garam di Indonesia," ujarnya. (Byu|
Sumber : Suara Karya 18 Juni 2010,hal.6
Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mendesak Kementerian Perdagangan untuk membenahi tata niaga garam guna mendongkrak peningkatan garam rakyat. "Belum ada pembicaraan tata niaga garam dengan Menteri Perdagangan, tetapi sudah dibicarakan dengan Menko Perekonomian. Tanpa tata niaga yang benar, kita tidak bisa mendongkrak harga garam rakyat pada level tertentu," kata Fadel usai menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) Bu-pati Nagekeo dengan Chief Executive Officer (CEO) PT Cheetham Salt Ltd di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis (17/6).
Menurut dia, harga garam saat ini yang berkisar Rp 300 hingga Rp 350 per kilogram (kgi masih belum ekonomis, la mengharapkan harga garam di atas Rp 450 per kg sehingga dapat menguntungkan petani garam. "Saya rasa ini juga perlu dibicarakan di rapat kabinet terbatas. Masalah tata niaga garam ini perlu dimatangkan. Saya rasa tidak bisa kalau harga garam dibiarkan mengikuti pasar bebas. Kita harus intervensf dan membantu petani ga-ram, harga dilepas begitu saja juga industri kita tidak maju." ujar Fadel.
Karena itu, dia mengatakan, mengalokasikan sejumlah anggaran di kementeriannya untuk memberdayakan masyarakat pesisir untuk memproduksi garam rakyat. Selain itu, dia juga meminta Kementerian Perindustrian dapat membantu penyiapan teknologi per-mesinannya. "Kita butuh investasi agar tidak impor garam lagi dan bisa swasembada. Ini soal harga diri bangsa dengan garis pantai terpanjang keempat di dunia, masak kita harus impor," tutur Fadel.
Sementara itu. Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, dengan adanya kerja sama Kabupaten Nagekeo dengan PT Cheetham Salt Ltd yang akan membuka lahan seluas 2.100 hektare di Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), maka produksi garam nasional diperkirakan dapat bertambah 250 ribu ton per tahun.
"Sudah puluhan tahun produksi garam kita menurun. Kenapa kita pilih kerja sama dengan perusahaan ini, karena dia sudah kuat di sini, kita harap mereka bisa memotori perkembangan industri garam di Indonesia," ujarnya. (Byu|
Sumber : Suara Karya 18 Juni 2010,hal.6
Minat Makan Ikan Meningkat
Minat Makan Ikan Meningkat
Ikan lele dan belut asal Ciseeng. Bogor, Jawa Barat, diekspor ke Thailand dan Vietnam. Komoditas air tawar yang dibudida-yakan secara tradisional oleh masyarakat setempat itu terbukti diminati pasar luar negeri. Selain itu, minat makan ikan air tawar di kawasan Puncak, Bogor, akhir-akhir kian meningkat, seiring dengan gencarnya promosi makan ikan. "Ikan lele yang diekspor adalah ikan lele asap dan belut hidup serta abon belut. Pasar di Vietnam dan Thailand cukup besar," kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor Sutrino di Cisarua, Bogor, Kamis (17/6).
Kemarin, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar pelatihan cara mengolah ikan lele, gurame, dan belut berstandar higienis. Pelatihan melibatkan 50 pengusaha rumah makan, restoran, dan warung makan kaki lima terpilih yang tersebar di sekitar kawasan Puncak, Jawa Barat.
Budi Lastono, food beveragemanager Safari Garden Hotel Restaurant Cisarua, Bogor, mengatakan, standar pengolahan ikan lele dan gurame serta belut di kawasan Puncak sudah memenuhi prinsip kebersihan dan kesehatan (higienis). Namun, pengelola rumah makan, restoran, dan warung tetap membutuhkan pelatihan. "Biar menjadi lebih baik, pengelolah mendapat pelatihan tambahan dari pakar makanan seperti dari IPB (Institut Pertanian Bogor)," kata Budi Lastono yang menyempatkan diri mengikuti pelatihan, kemarin.
Budi mengakui, minat masyarakat makan ikan kian meningkat yang ditandai dengan membanjirnya pengunjung atau wisatawan lokal ke kawasan Puncak untuk berwisata. Kawasan Puncak, lanjut Budi, dikenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata kuliner saat ini. "Akhir pekan banyak masyarakat asal Jakarta dan Bandung yang berwisata ke Puncak. Biasanya, permintaan ikan saat akhir pekan tinggi," kata Budi, (jjr)
Sumber : Investor Daily 18 Juni 2010 hal.30
Ikan lele dan belut asal Ciseeng. Bogor, Jawa Barat, diekspor ke Thailand dan Vietnam. Komoditas air tawar yang dibudida-yakan secara tradisional oleh masyarakat setempat itu terbukti diminati pasar luar negeri. Selain itu, minat makan ikan air tawar di kawasan Puncak, Bogor, akhir-akhir kian meningkat, seiring dengan gencarnya promosi makan ikan. "Ikan lele yang diekspor adalah ikan lele asap dan belut hidup serta abon belut. Pasar di Vietnam dan Thailand cukup besar," kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor Sutrino di Cisarua, Bogor, Kamis (17/6).
Kemarin, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar pelatihan cara mengolah ikan lele, gurame, dan belut berstandar higienis. Pelatihan melibatkan 50 pengusaha rumah makan, restoran, dan warung makan kaki lima terpilih yang tersebar di sekitar kawasan Puncak, Jawa Barat.
Budi Lastono, food beveragemanager Safari Garden Hotel Restaurant Cisarua, Bogor, mengatakan, standar pengolahan ikan lele dan gurame serta belut di kawasan Puncak sudah memenuhi prinsip kebersihan dan kesehatan (higienis). Namun, pengelola rumah makan, restoran, dan warung tetap membutuhkan pelatihan. "Biar menjadi lebih baik, pengelolah mendapat pelatihan tambahan dari pakar makanan seperti dari IPB (Institut Pertanian Bogor)," kata Budi Lastono yang menyempatkan diri mengikuti pelatihan, kemarin.
Budi mengakui, minat masyarakat makan ikan kian meningkat yang ditandai dengan membanjirnya pengunjung atau wisatawan lokal ke kawasan Puncak untuk berwisata. Kawasan Puncak, lanjut Budi, dikenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata kuliner saat ini. "Akhir pekan banyak masyarakat asal Jakarta dan Bandung yang berwisata ke Puncak. Biasanya, permintaan ikan saat akhir pekan tinggi," kata Budi, (jjr)
Sumber : Investor Daily 18 Juni 2010 hal.30
calon induk ikan nila
foto calon induk ikan nila betina
foto calon induk ikan nila jantan
a. Calon Induk Ikan Nila
- Badan berwarna cerah hitam keabu-abuan
- Bentuk tubuh Pipih (compress) dengan sisik penuh dan teratur
- Anggota atau organ tubuh lengkap, sisik teratur , tubuh tidak cacat dan tidak ada kelainan bentuk, tubuh tidak ditempeli oleh parasit, tidak ada benjolan, insang bersih, tutup insang normal (tidak tebal atau tipis) dan berlendir.
- Kekenyalan tubuh : kenyal dan tidak lembek
- Umur :
Jantan 6 – 8 bulan
Betina 6 – 8 bulan
- Panjang total :
Jantan 16 – 25 cm
Betina 14 – 20 cm
- Bobot Badan :
Jantan : 400 – 600 gram
Betina : 300 – 450 gram
iPasar Fasilitasi Transaksi Rumput Laut
iPasar Fasilitasi Transaksi Rumput Laut
Oleh Julius Jera Rema
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kini menggandeng iPasar dalam memfasilitasi transaksi jual-beli komoditas rumput laut. Fasilitas iPasar mengandalkan mekanisme transaksi online yang memastikan penjual maupun pembeli rumput laut tak perlu terlibat secara fisik. PT iPasar yang sekaligus menjadi nama fasilitas transaksi ini, sebelumnya terbukti berhasil memfasilitasi transaksi kayu jati milik PT Perhutani dan jagung di Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Kami menerima penggunaan fasilitas iPasar karena sederhana dan bisa memangkas praktik cornering atau pembentukan harga searah untuk semua komoditas yang ditransaksikan," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad kepada Investor Daily di Jakarta, Rabu (16/6). Direktur Pengembangan iPasar Dean Novel, kemarin, membenarkan pihaknya memperkenalkan fasilitas iPasar ke KKP, terutama untuk rumput laut Fasilitas tersebut, kata Novel, memudahkan pembeli dan penjual melakukan transaksi tanpa perlu terlibat secara fisik. Pada pertemun kemarin, pihak iPasar bersama pemangku kepentingan industri rumput laut menyepakati penggunaan fasilitas tersebut untuk memudahkan para pihak.
"Hari ini (kemarin), kami bersama sejumlah asosiasi rumput laut seperti sepakat menggunakan iPasar dalam transaksi jual-beli rumput laut. Mekanisme jual-beli secara elektronik ini akan menekan biaya," kata Novel.
Novel menjelaskan, transaksi iPasar persis transaksi lelang secara elektronik. Penjual maupun pembeli mengakses sistem elektronik iPasar untuk selanjutnya menguotasi beli atau jual rumput laut sesuai kebu tuhan. Akses ke sistem iPasar bisa dilakukan di mana atau dari mana saja, asalkan tersedia perangkat elektronik, misalnya komputer.
Penjual yang memiliki rumput laut wajib menyimpan komoditas tersebut di gudang yang sudah disepakati PT iPasar dan KKP. Standar kelayakan gudang dan standar mutu rumput laut wajib memenuhi kriteria Standar Nasional Indonesia (SNI). Gudang-gudang penyimpanan akan dibangun iPasar bersama KKP di sejumlah daerah peng-hasil rumput laut
"Standar gudang dan standar mutu rumput laut terkait erat dengan harga. Setiap grade atau tingkatan kualitas rumput laut tentu memiliki harga yang berbeda pula," kata Novel.
Selama ini, iPasar sudah menggelar lelang rutin setiap Senin hingga Jumat dalam sepekan atas dua produk utama yakni kayu jati dan jagung.
Lelang Perdana
Menurut Novel, pihaknya sedang menyiapkan pelaksanaan lelang perdana iPasar untuk rumput laut di Makasar, Sulawesi Selatan, awal Juli tahun ini. Terkait lelang perdana tersebut, PT iPasar terus mendaftar peserta lelang, yakni pengusaha pabrik pengolahan rumput laut dan pemilik rumput laut. Pemilik biasanya terikat dalam lembaga koperasi atau paguyuban pembudidaya rumput laut.
Rumput laut yang akan dilelang perdana tersebut berada di gudang Kawasan Industri Makasar (KIMA). Lelang berikutnya akan digelar Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Fadel menambahkan, pada tahap awal lelang iPasar terbatas untuk rumput laut, namun selanjutnya akan dikembangkan untuk mutiara dan ikan tuna. Dua komoditas laut itu, kata Fadel, memiliki volume produksi yang besar dan melibatkan sekian banyak pemangku kepentingan.
"Sistem ini bisa menjamin terciptanya efisiensi pasar karena rendah biaya. Harga dan pasokan terjamin. Transaksinya bisa transparan dan bisa membentuk indeks harga masing-masing komoditas. Ini bisa menjadi benchmark harga dalam negeri," jelas Fadel.
Fadel menuturkan, KKP tetap fokus mentargetkan produksi rumput laut meningkat setiap tahun, dan mencapai 10 juta ton pada tahun 2014. Karena itu pasar komoditas ini harus terjamin agar produsen dapat terdorong untuk mengembangkan produksi tanpa keraguan.
Tujuan akhirnya, kata Fadel, agar hasil panen pembudidaya dan hasil tangkapan nelayan dapat dijual dengan mudah dan dengan harga yang bersaing. Bagi pengusaha pabrik pengolahan dan pedagang, kualitas serta supplai ba-han baku akan lebih terjamin. Pengusaha tidak perlu berkeliling mencari bahari baku, tetapi bisa langsung membeli di iPasar.
Struktur Pasar
Sementara itu, Direktur Usaha dan Investasi KKP Victor Nikijuluw mengatakan, struktur pasar komoditas rumput laut saat ini cocok untuk dikembangkan secara elektronik. Di seluruh Indonesia terdapat ribuan produsen (pembudidaya), dan tersedia 29 pabrik pengolah serta ratusan pedagang, sangat cocok bagi pengembangan pasar dengan cara elektronik.
Produsen, Koperasi yang ada di daerah-daerah dapat dengan mudah menjual produknya secara on-line. Demikian pula, perusahaan pengolah rumput laut yang umumnya berada di Sulsel, Jatim, dan Jabotabek dapat berpartisipasi dalam membeli bahan baku pabrik tanpa harus sendiri mencari ke daerah-daerah.
Produsen rumput laut, baik pembudidaya perorangan, kelompok, koperasi, atau perusahaan dapat memasarkan hasilnya di iPasar. Produsen menawarkan barang dengan standar kualitas SNI, dan menyatakan harga yang diharapkannya. Harga yang diharapkan ini adalah harga dasar bagi pelaksanaan lelang.
Menurut Victor, dengan harga, kuantitas, dan kualitas rumput laut yang bisa diakses oleh setiap peserta lelang, diharapkan fluktuasi harga yang berlebihan seperti terjadi pada tahun 2007-2008 tidak akan terjadi. Kini harga rumput laut kering jenis euchema cottonii berada di kisaran Rp 10.000. Harga ini sangat baik bagi petani maupun budidaya.
Sumber : Investor Daily 17 Juni 2010,hal. 21
Oleh Julius Jera Rema
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kini menggandeng iPasar dalam memfasilitasi transaksi jual-beli komoditas rumput laut. Fasilitas iPasar mengandalkan mekanisme transaksi online yang memastikan penjual maupun pembeli rumput laut tak perlu terlibat secara fisik. PT iPasar yang sekaligus menjadi nama fasilitas transaksi ini, sebelumnya terbukti berhasil memfasilitasi transaksi kayu jati milik PT Perhutani dan jagung di Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Kami menerima penggunaan fasilitas iPasar karena sederhana dan bisa memangkas praktik cornering atau pembentukan harga searah untuk semua komoditas yang ditransaksikan," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad kepada Investor Daily di Jakarta, Rabu (16/6). Direktur Pengembangan iPasar Dean Novel, kemarin, membenarkan pihaknya memperkenalkan fasilitas iPasar ke KKP, terutama untuk rumput laut Fasilitas tersebut, kata Novel, memudahkan pembeli dan penjual melakukan transaksi tanpa perlu terlibat secara fisik. Pada pertemun kemarin, pihak iPasar bersama pemangku kepentingan industri rumput laut menyepakati penggunaan fasilitas tersebut untuk memudahkan para pihak.
"Hari ini (kemarin), kami bersama sejumlah asosiasi rumput laut seperti sepakat menggunakan iPasar dalam transaksi jual-beli rumput laut. Mekanisme jual-beli secara elektronik ini akan menekan biaya," kata Novel.
Novel menjelaskan, transaksi iPasar persis transaksi lelang secara elektronik. Penjual maupun pembeli mengakses sistem elektronik iPasar untuk selanjutnya menguotasi beli atau jual rumput laut sesuai kebu tuhan. Akses ke sistem iPasar bisa dilakukan di mana atau dari mana saja, asalkan tersedia perangkat elektronik, misalnya komputer.
Penjual yang memiliki rumput laut wajib menyimpan komoditas tersebut di gudang yang sudah disepakati PT iPasar dan KKP. Standar kelayakan gudang dan standar mutu rumput laut wajib memenuhi kriteria Standar Nasional Indonesia (SNI). Gudang-gudang penyimpanan akan dibangun iPasar bersama KKP di sejumlah daerah peng-hasil rumput laut
"Standar gudang dan standar mutu rumput laut terkait erat dengan harga. Setiap grade atau tingkatan kualitas rumput laut tentu memiliki harga yang berbeda pula," kata Novel.
Selama ini, iPasar sudah menggelar lelang rutin setiap Senin hingga Jumat dalam sepekan atas dua produk utama yakni kayu jati dan jagung.
Lelang Perdana
Menurut Novel, pihaknya sedang menyiapkan pelaksanaan lelang perdana iPasar untuk rumput laut di Makasar, Sulawesi Selatan, awal Juli tahun ini. Terkait lelang perdana tersebut, PT iPasar terus mendaftar peserta lelang, yakni pengusaha pabrik pengolahan rumput laut dan pemilik rumput laut. Pemilik biasanya terikat dalam lembaga koperasi atau paguyuban pembudidaya rumput laut.
Rumput laut yang akan dilelang perdana tersebut berada di gudang Kawasan Industri Makasar (KIMA). Lelang berikutnya akan digelar Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Fadel menambahkan, pada tahap awal lelang iPasar terbatas untuk rumput laut, namun selanjutnya akan dikembangkan untuk mutiara dan ikan tuna. Dua komoditas laut itu, kata Fadel, memiliki volume produksi yang besar dan melibatkan sekian banyak pemangku kepentingan.
"Sistem ini bisa menjamin terciptanya efisiensi pasar karena rendah biaya. Harga dan pasokan terjamin. Transaksinya bisa transparan dan bisa membentuk indeks harga masing-masing komoditas. Ini bisa menjadi benchmark harga dalam negeri," jelas Fadel.
Fadel menuturkan, KKP tetap fokus mentargetkan produksi rumput laut meningkat setiap tahun, dan mencapai 10 juta ton pada tahun 2014. Karena itu pasar komoditas ini harus terjamin agar produsen dapat terdorong untuk mengembangkan produksi tanpa keraguan.
Tujuan akhirnya, kata Fadel, agar hasil panen pembudidaya dan hasil tangkapan nelayan dapat dijual dengan mudah dan dengan harga yang bersaing. Bagi pengusaha pabrik pengolahan dan pedagang, kualitas serta supplai ba-han baku akan lebih terjamin. Pengusaha tidak perlu berkeliling mencari bahari baku, tetapi bisa langsung membeli di iPasar.
Struktur Pasar
Sementara itu, Direktur Usaha dan Investasi KKP Victor Nikijuluw mengatakan, struktur pasar komoditas rumput laut saat ini cocok untuk dikembangkan secara elektronik. Di seluruh Indonesia terdapat ribuan produsen (pembudidaya), dan tersedia 29 pabrik pengolah serta ratusan pedagang, sangat cocok bagi pengembangan pasar dengan cara elektronik.
Produsen, Koperasi yang ada di daerah-daerah dapat dengan mudah menjual produknya secara on-line. Demikian pula, perusahaan pengolah rumput laut yang umumnya berada di Sulsel, Jatim, dan Jabotabek dapat berpartisipasi dalam membeli bahan baku pabrik tanpa harus sendiri mencari ke daerah-daerah.
Produsen rumput laut, baik pembudidaya perorangan, kelompok, koperasi, atau perusahaan dapat memasarkan hasilnya di iPasar. Produsen menawarkan barang dengan standar kualitas SNI, dan menyatakan harga yang diharapkannya. Harga yang diharapkan ini adalah harga dasar bagi pelaksanaan lelang.
Menurut Victor, dengan harga, kuantitas, dan kualitas rumput laut yang bisa diakses oleh setiap peserta lelang, diharapkan fluktuasi harga yang berlebihan seperti terjadi pada tahun 2007-2008 tidak akan terjadi. Kini harga rumput laut kering jenis euchema cottonii berada di kisaran Rp 10.000. Harga ini sangat baik bagi petani maupun budidaya.
Sumber : Investor Daily 17 Juni 2010,hal. 21
Kiat Sukses Minapadi
Kiat Sukses Minapadi
Menjalankan usaha minapadi ini tidak terlalu rumit, asalkan kita memiliki kiat yang tepat sehingga dua komoditi ini memberi untuk berlipat. Ada beberapa kunci keberhasilan diantaranya, ketetapan memilih jenis padi yang cocok untuk minapadi, penerapan teknologi budidaya padi dan ikan yang sesuai sehingga mampu memberi untung.
1. Padi yang cocok untuk sistem minapadi adalah yang mempunyai karakteristik sebagai berikut :
* Pengakaran dalam, agar padi yang ditanam tidak mudah roboh sehingga menghambat pergerakan ikan.
* Cepat beranak (bertunas), untuk menghindari keterlambatan pertumbuhan tunas akibat genangan air.
* Batang kuat dan tidak mudah reba, untuk menghindari pertumbuhan batang yang lemah akibat serapan air ketanaman yang cukup tinggi.
* Tahan genangan pada awal pertumbuhan
* Daun tegak untuk memperbanyak sinar matahari yang dapat diterima oleh permukaan daun, sehingga proses fotosintesis lebih baik dan pertumbuhan padi akan meningkat.
* Tahan hama dan penyakit.
2. Perhatikan teknik pembuatan parit (caren)
Pada berfungsi sebagai tempat penampungan air pada saat berlangsung pemeliharaan ikan. Parit dibuat sebelum pengolahan tanah terakhir (perataan tanah) fungsi parit adalah :
* Melindungi ikan dari kekeringan pada saat terjadi kebocoran ;
* Memudahkan panen ikan ;
* Tempat memberi makan ikan ;
* Memudahkan ikan bergerak keseluruh petakan.
3. Pemilihan Benih Ikan
Kondisi perairan pada lahan sawah mengandung resiko ekologis yang tinggi bagi usaha budidaya ikan yaitu fluktuasi pasok dan mutu air. Sehingga pada kegiatan ini perlu dilakukan pemilihan benih yang unggul yaitu tahan terhadap goncangan lingkungan dan penyakit.
4. Sistem Tanam Padi
Padi yang ditanam dengan model mina padi ada dua cara, yaitu : sistem tanam pindah biasa dan sistem tanam pindah legowo.
1. sistem tanam pindah biasa
* Jarak tanam 25 x 25 cm
* Jumlah bibit 2 - 3 batang per rumpun
2. sistem tanam pindah legowo
* Tanam pindah sistem legowo 2 : , artinya dua baris ditanami dan dua baris kosong secara berselang - selang ;
* Ruang terbuka 50% dari total luas pertanaman ;
* Jarak tanam 25 x 25 cm.
5. Penebaran Benih Ikan
Penebaran benih ikan dilakukan 30 hari setelah penanaman padi dengan tujuan untuk menghindari obat-obatan atau pupuk. Padat penebaran yang dilakukan di Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLPUPPB) Karawang pada umumnya 100 ekor/m2.
6. Pemeliharaan
Lama pemeliharaan ikan pada sistem minapadi tergantung pada ukuran benih ddan besarnya ikan yang akan dipanen. Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang melakukan kegiatan budidaya ikan (Pendederan) nila atau ikan mas selama 40 - 60 hari masa pemeliharaan. Selama masa pemeliharaan ikan, ketersediaan pakan alami diupayakan selalu tersedia, oleh karena itu upaya penyuburan sawah dengan pupuk organik dapat dilakukan. Selain mengandalkan pakan alami pada masa pemeliharaan ikan ini juga dilakukan pemberian pakan buatan.
Pemeliharaan padi dilakukan dengan beberapa kegiatan, diantaranya penyiangan, penyulaman tanaman padi yang mati dengan cara menyulam dari bibit yang telah disediakan/dicadangkan, serta pemupukan.
7. Panen Ikan
Panen ikan dilakukan setelah mencapai umur pemeliharaan ikan untuk memudahkan panen, keluarkan air dari pelataran sawah secara berangsur-angsur hingga air tersisa pada parit/caren. Setelah ikan berkumpul di saluran keliling/caren, selanjutnya ikan ditangkap dan dimasukkan kedalam tampungan.
Pemanenan padi pada sistem mina padi sama seperti permanenan pada penanaman monokultur. Permanenan padi dilakukan setelah gabah masak merata dengan menggunakan sabit bergerigi untuk mengurangi rontoknya bulir padi sawah.
Keragaan hasil Padi dan Ikan pada Budidaya Minapadi
No Uraian
Produksi
Harga (Rp)
Jumlah
1 Produksi gabah (kg/Ha)
4400 kg
2800
12.320.000
2 Produksi Ikan
720 kg 15000
10.800.000
Jumlah 23.120.000
Sumber : Majalah Demersal Edisi Mei 2010
Menjalankan usaha minapadi ini tidak terlalu rumit, asalkan kita memiliki kiat yang tepat sehingga dua komoditi ini memberi untuk berlipat. Ada beberapa kunci keberhasilan diantaranya, ketetapan memilih jenis padi yang cocok untuk minapadi, penerapan teknologi budidaya padi dan ikan yang sesuai sehingga mampu memberi untung.
1. Padi yang cocok untuk sistem minapadi adalah yang mempunyai karakteristik sebagai berikut :
* Pengakaran dalam, agar padi yang ditanam tidak mudah roboh sehingga menghambat pergerakan ikan.
* Cepat beranak (bertunas), untuk menghindari keterlambatan pertumbuhan tunas akibat genangan air.
* Batang kuat dan tidak mudah reba, untuk menghindari pertumbuhan batang yang lemah akibat serapan air ketanaman yang cukup tinggi.
* Tahan genangan pada awal pertumbuhan
* Daun tegak untuk memperbanyak sinar matahari yang dapat diterima oleh permukaan daun, sehingga proses fotosintesis lebih baik dan pertumbuhan padi akan meningkat.
* Tahan hama dan penyakit.
2. Perhatikan teknik pembuatan parit (caren)
Pada berfungsi sebagai tempat penampungan air pada saat berlangsung pemeliharaan ikan. Parit dibuat sebelum pengolahan tanah terakhir (perataan tanah) fungsi parit adalah :
* Melindungi ikan dari kekeringan pada saat terjadi kebocoran ;
* Memudahkan panen ikan ;
* Tempat memberi makan ikan ;
* Memudahkan ikan bergerak keseluruh petakan.
3. Pemilihan Benih Ikan
Kondisi perairan pada lahan sawah mengandung resiko ekologis yang tinggi bagi usaha budidaya ikan yaitu fluktuasi pasok dan mutu air. Sehingga pada kegiatan ini perlu dilakukan pemilihan benih yang unggul yaitu tahan terhadap goncangan lingkungan dan penyakit.
4. Sistem Tanam Padi
Padi yang ditanam dengan model mina padi ada dua cara, yaitu : sistem tanam pindah biasa dan sistem tanam pindah legowo.
1. sistem tanam pindah biasa
* Jarak tanam 25 x 25 cm
* Jumlah bibit 2 - 3 batang per rumpun
2. sistem tanam pindah legowo
* Tanam pindah sistem legowo 2 : , artinya dua baris ditanami dan dua baris kosong secara berselang - selang ;
* Ruang terbuka 50% dari total luas pertanaman ;
* Jarak tanam 25 x 25 cm.
5. Penebaran Benih Ikan
Penebaran benih ikan dilakukan 30 hari setelah penanaman padi dengan tujuan untuk menghindari obat-obatan atau pupuk. Padat penebaran yang dilakukan di Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLPUPPB) Karawang pada umumnya 100 ekor/m2.
6. Pemeliharaan
Lama pemeliharaan ikan pada sistem minapadi tergantung pada ukuran benih ddan besarnya ikan yang akan dipanen. Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang melakukan kegiatan budidaya ikan (Pendederan) nila atau ikan mas selama 40 - 60 hari masa pemeliharaan. Selama masa pemeliharaan ikan, ketersediaan pakan alami diupayakan selalu tersedia, oleh karena itu upaya penyuburan sawah dengan pupuk organik dapat dilakukan. Selain mengandalkan pakan alami pada masa pemeliharaan ikan ini juga dilakukan pemberian pakan buatan.
Pemeliharaan padi dilakukan dengan beberapa kegiatan, diantaranya penyiangan, penyulaman tanaman padi yang mati dengan cara menyulam dari bibit yang telah disediakan/dicadangkan, serta pemupukan.
7. Panen Ikan
Panen ikan dilakukan setelah mencapai umur pemeliharaan ikan untuk memudahkan panen, keluarkan air dari pelataran sawah secara berangsur-angsur hingga air tersisa pada parit/caren. Setelah ikan berkumpul di saluran keliling/caren, selanjutnya ikan ditangkap dan dimasukkan kedalam tampungan.
Pemanenan padi pada sistem mina padi sama seperti permanenan pada penanaman monokultur. Permanenan padi dilakukan setelah gabah masak merata dengan menggunakan sabit bergerigi untuk mengurangi rontoknya bulir padi sawah.
Keragaan hasil Padi dan Ikan pada Budidaya Minapadi
No Uraian
Produksi
Harga (Rp)
Jumlah
1 Produksi gabah (kg/Ha)
4400 kg
2800
12.320.000
2 Produksi Ikan
720 kg 15000
10.800.000
Jumlah 23.120.000
Sumber : Majalah Demersal Edisi Mei 2010
Rahasia Rumput Laut
Rahasia Rumput Laut
Unit Kegiatan Kemahasiswaan (UKK) Seaweed satu-satunya unit kegiatan kemahasiswaan yang berkecimpung di bidang rumput laut, khususnya di Jurusan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro. Kelompok studi ini mengkaji segala sesuatu yang berhubungan dengan rumput laut secara luas, baik riset maupun kewirausahaan.
UKK Seaweed tidak hanya bergerak di lingkungan mahasiswa, tetapi juga bergerak di tataran publik. Membantu masyarakat pemerhati rumput laut, baik dalam pembudidayaan maupun pengolahan produk rumput laut, serta pertemuan-pertemuan workshop dari para peneliti rumput laut. UKK Seaweed berlokasi di Jalan Ngesrep Timur V Semarang berhasil berprestasi di bidang program Mahasiswa Wirausaha Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti). Kami mengajukan wirausaha produk rumput laut yaitu seaweed jelly drink.
Produknya tidak kalah bagusnya dari perusahaan besar, rasa dan bahan memiliki keunggulan tersendiri walaupun hanya olahan rumah tangga. UKK Seaweed juga bekerja sama dengan SMK 1 Jepara dalam membuat inovasi produk makanan seperti dodol, es krim, permen, sirup, donat, seaweed crispy, manisan rumput laut, nata de seaweed, kue, kecap, bakso dan lainnya. Semua bahannya dari rumput laut.
Tak sedikit anggota UKK Seaweed juga bergerak memanfaatkan rumput laut sebagai biogas, bioetanol, biodiesel, antibakteri, pulp, dan pupuk. Selain bergerak di Indonesia, UKK Seaweed berharap dapat dikenal dan bekerja sama dengan pihak-pihak di lingkup nasional ataupun internasional karena kami yakin rumput laut memiliki po-tensj besar dalam segala bidang.
Rumput laut mujarab buat menghasilkan produk makanan dengan rasa lebih mantap, kenyal, dan gurih. Sekarang rekan kami mulai berwirausaha jelly drink rumput laut. Setelah penghasilannya terbilang memuaskan, ia pun berhasil membuat rumput laut lebih dikenal. Namun, penjualannya masih di kalangan teman-teman mahasiswa.
Rencana bisnis kami, ingin memasar- kan produk rumput laut hingga tingkat Asia. Laut Indonesia luas dan panen rumput laut hanya 42 hari, jadi produk ini jelas akan membuat Indonesia lebih maju.
Rumput mengandung komponen unik yang kuat berupafncoidan, alginates, dan polifenol. Komposisi tersebut mirip air susu alias bredst milk sehingga kerap disebut brown milk.
Fncoidan adalah polisakarida kompleks pada dinding sel rumput laut. Berbagai penelitian modern membuktikan fucoidan yang merupakan komponen terbesar di dalam tumbuhan taut mampu meningkatkan imunitas dengan merangsang produksi sel-sel imun.
Ia juga membantu melawan virus dan bakteri, melawan alergi, dan menghambat penggumpalan darah sehingga memperkecil risiko stroke dan serangan jantung. Fucoidan mampu menurunkan kadar kolesterol darah, menurunkantekanan darah tinggi, menstabilkan kadar gula atau glukosa darah dengan memperlambat pelepasan glukosa ke dalam darah. Selain itu, fucoidan mampu meredakan gangguan pencernaan dengan mencegah masuknya bakteri Helicobacter pylori, meningkatkan fungsi lever, menjaga kelembapan dan keken-cangan kulit, serta menghambat pertumbuhan sel abnormal.
Penelitian menunjukkan polisakarida dalam rumput laut bisa merusak sel-sel kanker. Itu sebabnya, dahulu di Mesir digunakan untuk terapi kanker payudara. Rumput laut juga merupakan multivitamin alami yang memiliki aktivitas antitumor secara konsisten.
Rumput laut tidak mengandung lemak yang bermakna, tetapi kaya selenium yang bersifat antioksidan.
Ini artinya rumput laut mampu membantu tubuh mencegah penyerapan zat kimia beracun, termasuk sampah radioaktif dan polusi.
Sangat dianjurkan mengonsumsi rumput laut selama menjalani kemoter-api. Nutrisi yang optimal dalam rumput laut membuatnya mampu memberikan fungsi imun terbaik, merevitalisasi tubuh, mendukung kesehatan jantung, memperbaiki pencernaan, menguatkan sistem saraf, dan menyeimbangkan hormon.
Bahan pangan ini juga baik untuk menyehatkan rambut serta memperkuat kuku dan gigi. Selain untuk industri makanan, agar-agar juga digunakan dalam industri farmasi atau bahan baku kapsul pembungkus obat-obatan dan vitamin, campuranobat pencahar dan pasta gigi, industri kosmetika sebagai bahan baku lipstik, sabun, salep, lotion dan krim, serta industri lain. Kandungan gizinya yaitu vitamin, mineral colloidal, iodin, asam lemak esensial, asam amino, dan berbagai enzim.
Rumput laut adalah salah satu makanan tradisional yang populer di Jepang. Salah satunya, wakame. Bagi yang pernah tinggal di Jepang tentunya mengetahuinya. Wakame atau Undariapinnatifida sering disajikan sebagai salad, sup, dan penghias sajian makanan.
Beberapa studi menyebutkan wakame mempunyai beberapa manfaat kesehatan, mencegah hiperlipidemia atau kelebihan lemak, dan mencegah terjadinya kanker berdasarkan percobaan pada tikus, serta sebagai bahan yang dapat menurunkan tekanan darah manusia.
Tanpa kita sadari, sekarang banyak masyarakat Indonesia mulai memanfaatkan rumput laut menjadi bahan atau bumbu campuran dalam aneka makanan tradisional Indonesia. Salah satunya yaitu pecel rumput laut, perpaduan makanan tradisional Indonesia dengan rumput laut.
Pecel rumput laut ini menjadi salah satu makanan favorit di Teluk Awur, Jepara. Tak terlalu beda dengan pecel umumnya, sajian ini lebih komplet, yaitu sayur, bumbu kacang atau bumbu pecel, dan tentunya rumput laut. Rumput lautyang digunakan ialah Gracilaria dan Caulerpa. Rasanya crispy dan lebih kenyal, dijamin ketagihan, deh!
Kandungan vitaminnya, A, C, zat besi, yodium juga kalsium serta kadar serat tinggi. Selain itu, masyarakat juga mulai mengombinasikannya dalam bakso tahu rumput laut serta bakso rumput laut. Rasanya lebih kenyal, halus, dan tidak amis. Mau coba? (M-2)
Sumber : Media Indonesia 13 Juni 2010,hal. 22
Unit Kegiatan Kemahasiswaan (UKK) Seaweed satu-satunya unit kegiatan kemahasiswaan yang berkecimpung di bidang rumput laut, khususnya di Jurusan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro. Kelompok studi ini mengkaji segala sesuatu yang berhubungan dengan rumput laut secara luas, baik riset maupun kewirausahaan.
UKK Seaweed tidak hanya bergerak di lingkungan mahasiswa, tetapi juga bergerak di tataran publik. Membantu masyarakat pemerhati rumput laut, baik dalam pembudidayaan maupun pengolahan produk rumput laut, serta pertemuan-pertemuan workshop dari para peneliti rumput laut. UKK Seaweed berlokasi di Jalan Ngesrep Timur V Semarang berhasil berprestasi di bidang program Mahasiswa Wirausaha Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti). Kami mengajukan wirausaha produk rumput laut yaitu seaweed jelly drink.
Produknya tidak kalah bagusnya dari perusahaan besar, rasa dan bahan memiliki keunggulan tersendiri walaupun hanya olahan rumah tangga. UKK Seaweed juga bekerja sama dengan SMK 1 Jepara dalam membuat inovasi produk makanan seperti dodol, es krim, permen, sirup, donat, seaweed crispy, manisan rumput laut, nata de seaweed, kue, kecap, bakso dan lainnya. Semua bahannya dari rumput laut.
Tak sedikit anggota UKK Seaweed juga bergerak memanfaatkan rumput laut sebagai biogas, bioetanol, biodiesel, antibakteri, pulp, dan pupuk. Selain bergerak di Indonesia, UKK Seaweed berharap dapat dikenal dan bekerja sama dengan pihak-pihak di lingkup nasional ataupun internasional karena kami yakin rumput laut memiliki po-tensj besar dalam segala bidang.
Rumput laut mujarab buat menghasilkan produk makanan dengan rasa lebih mantap, kenyal, dan gurih. Sekarang rekan kami mulai berwirausaha jelly drink rumput laut. Setelah penghasilannya terbilang memuaskan, ia pun berhasil membuat rumput laut lebih dikenal. Namun, penjualannya masih di kalangan teman-teman mahasiswa.
Rencana bisnis kami, ingin memasar- kan produk rumput laut hingga tingkat Asia. Laut Indonesia luas dan panen rumput laut hanya 42 hari, jadi produk ini jelas akan membuat Indonesia lebih maju.
Rumput mengandung komponen unik yang kuat berupafncoidan, alginates, dan polifenol. Komposisi tersebut mirip air susu alias bredst milk sehingga kerap disebut brown milk.
Fncoidan adalah polisakarida kompleks pada dinding sel rumput laut. Berbagai penelitian modern membuktikan fucoidan yang merupakan komponen terbesar di dalam tumbuhan taut mampu meningkatkan imunitas dengan merangsang produksi sel-sel imun.
Ia juga membantu melawan virus dan bakteri, melawan alergi, dan menghambat penggumpalan darah sehingga memperkecil risiko stroke dan serangan jantung. Fucoidan mampu menurunkan kadar kolesterol darah, menurunkantekanan darah tinggi, menstabilkan kadar gula atau glukosa darah dengan memperlambat pelepasan glukosa ke dalam darah. Selain itu, fucoidan mampu meredakan gangguan pencernaan dengan mencegah masuknya bakteri Helicobacter pylori, meningkatkan fungsi lever, menjaga kelembapan dan keken-cangan kulit, serta menghambat pertumbuhan sel abnormal.
Penelitian menunjukkan polisakarida dalam rumput laut bisa merusak sel-sel kanker. Itu sebabnya, dahulu di Mesir digunakan untuk terapi kanker payudara. Rumput laut juga merupakan multivitamin alami yang memiliki aktivitas antitumor secara konsisten.
Rumput laut tidak mengandung lemak yang bermakna, tetapi kaya selenium yang bersifat antioksidan.
Ini artinya rumput laut mampu membantu tubuh mencegah penyerapan zat kimia beracun, termasuk sampah radioaktif dan polusi.
Sangat dianjurkan mengonsumsi rumput laut selama menjalani kemoter-api. Nutrisi yang optimal dalam rumput laut membuatnya mampu memberikan fungsi imun terbaik, merevitalisasi tubuh, mendukung kesehatan jantung, memperbaiki pencernaan, menguatkan sistem saraf, dan menyeimbangkan hormon.
Bahan pangan ini juga baik untuk menyehatkan rambut serta memperkuat kuku dan gigi. Selain untuk industri makanan, agar-agar juga digunakan dalam industri farmasi atau bahan baku kapsul pembungkus obat-obatan dan vitamin, campuranobat pencahar dan pasta gigi, industri kosmetika sebagai bahan baku lipstik, sabun, salep, lotion dan krim, serta industri lain. Kandungan gizinya yaitu vitamin, mineral colloidal, iodin, asam lemak esensial, asam amino, dan berbagai enzim.
Rumput laut adalah salah satu makanan tradisional yang populer di Jepang. Salah satunya, wakame. Bagi yang pernah tinggal di Jepang tentunya mengetahuinya. Wakame atau Undariapinnatifida sering disajikan sebagai salad, sup, dan penghias sajian makanan.
Beberapa studi menyebutkan wakame mempunyai beberapa manfaat kesehatan, mencegah hiperlipidemia atau kelebihan lemak, dan mencegah terjadinya kanker berdasarkan percobaan pada tikus, serta sebagai bahan yang dapat menurunkan tekanan darah manusia.
Tanpa kita sadari, sekarang banyak masyarakat Indonesia mulai memanfaatkan rumput laut menjadi bahan atau bumbu campuran dalam aneka makanan tradisional Indonesia. Salah satunya yaitu pecel rumput laut, perpaduan makanan tradisional Indonesia dengan rumput laut.
Pecel rumput laut ini menjadi salah satu makanan favorit di Teluk Awur, Jepara. Tak terlalu beda dengan pecel umumnya, sajian ini lebih komplet, yaitu sayur, bumbu kacang atau bumbu pecel, dan tentunya rumput laut. Rumput lautyang digunakan ialah Gracilaria dan Caulerpa. Rasanya crispy dan lebih kenyal, dijamin ketagihan, deh!
Kandungan vitaminnya, A, C, zat besi, yodium juga kalsium serta kadar serat tinggi. Selain itu, masyarakat juga mulai mengombinasikannya dalam bakso tahu rumput laut serta bakso rumput laut. Rasanya lebih kenyal, halus, dan tidak amis. Mau coba? (M-2)
Sumber : Media Indonesia 13 Juni 2010,hal. 22
Tips Singkat Beternak Udang
Tips Singkat Beternak Udang
Sebelum kita beternak udang yang pertama kita harus mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan antara lain :
1. Bak beton atau kolam untuk menyimpan air laut
2. Bak beton atau kolam untuk menyimpan air payau
3. Bak beton atau kolam untuk tempat perkawinan induk udang
4. Bak beton atau kolam untuk penetasan larva
5. Genset kecil untuk kebutuhan listrik sepanjang hari
6. Bak tetesan dan pembenihan yang dilengkapi alat penyedot air untuk sirkulasi
7. Alat pengukur suhu untuk di ruangan bak pembenihan dan pengukur kadar air payau
8. Beberapa wadah air laut (drum plasstik)
9. Penyediaan pakan / artemia berikut pakan buatan
10. Laboratorium sederhana dengan perlengkapannya
Setelah itu, kita melakukan proses perkawinan bibit udang, pemberian pakan 2 kali sehari dengan kadar protein dan lemak yang cukup. Setelah induknya bunting dipindahkan ke bak beton yang berisi air payau, sesudah 2 hari telur menetas, induk dipindahkan dari bak penetasan dengan hati-hati menggunakan seser bermata jarang agar larva tidak terbawa
sumber : Bambang Sunarno, In AzNa Books, 2010
Sebelum kita beternak udang yang pertama kita harus mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan antara lain :
1. Bak beton atau kolam untuk menyimpan air laut
2. Bak beton atau kolam untuk menyimpan air payau
3. Bak beton atau kolam untuk tempat perkawinan induk udang
4. Bak beton atau kolam untuk penetasan larva
5. Genset kecil untuk kebutuhan listrik sepanjang hari
6. Bak tetesan dan pembenihan yang dilengkapi alat penyedot air untuk sirkulasi
7. Alat pengukur suhu untuk di ruangan bak pembenihan dan pengukur kadar air payau
8. Beberapa wadah air laut (drum plasstik)
9. Penyediaan pakan / artemia berikut pakan buatan
10. Laboratorium sederhana dengan perlengkapannya
Setelah itu, kita melakukan proses perkawinan bibit udang, pemberian pakan 2 kali sehari dengan kadar protein dan lemak yang cukup. Setelah induknya bunting dipindahkan ke bak beton yang berisi air payau, sesudah 2 hari telur menetas, induk dipindahkan dari bak penetasan dengan hati-hati menggunakan seser bermata jarang agar larva tidak terbawa
sumber : Bambang Sunarno, In AzNa Books, 2010
KKP Bina Pengelola Warung Lele
KKP Bina Pengelola Warung Lele
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus membina pengelola warung lele di sejumlah daerah. Kemarin, di Bandung, Jawa Barat, KKP berhasil membina dan melatih 130 pengelola warung lele. Pelatihan dan pembinaan tersebut mencakup manajemen usaha dan dasar-dasar penyajian menu ikan lele secara higienis.
"Kami memberi pembinaan usaha dan pelatihan mengelola bahan mentah ikan lele sesuai standar kebersihan makanan. Hari ini (kemarin) di Bandung, sebelumnya di Bogor dan tempat lain," kata Direktur Usaha dan Investasi KKP Victor Nikijuluw dalam siaran persyang diterima Investor Daily di Jakarta, Rabu (9/6).
Menurut Victor, total pengelolah warung ikan lele di seluruh Bandung mencapai 400 buah. Dari jumlah itu, baru 130 pengelola warung ikan lele yang diberi pembinaan dan pelatihan, dan sisanya akan segera menyusul. Victor menuturkan, pembinaan dan pelatihan tersebut bertujuan mengangkat citra (imej) lele dari makanan berkategori kaki lima ke makanan berstandar hotel atau ruin, ih makan kelas menengah. Lewat pembinaan dan pelatihan ini penyajian ikan lele di sejumlah warung kaki lima diharapkan mendapat citra baru sebagai produk ma-kanan yang bersih dan sehat
"Dalam membina dan melatih kali ini, KKP melibatkan ahli dari IPB (Institut Pertanian Bogor) dan beberapa pengusaha UKM (usaha kecil dan menengah) yang sudah berhasil," tandas Victor. Seperti diketahui, KKP telah membina dan memberi pelatihan serupa di sejumlah daerah, seperti Bogor, Semarang, dan Yogjakarta. Ini merupakan program KKP untuk mendorong peningkatan konsumsi makan ikan di Jawa. Victor berharap, pascapelatihan masyarakat tidak lagi segan untuk makan di warung pecel lele, karena sudah memenuhi standar kebersihan dan kesehatan. Qjr)
Sumber : Investor Daily 10 Juni 2010,hal. 21
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus membina pengelola warung lele di sejumlah daerah. Kemarin, di Bandung, Jawa Barat, KKP berhasil membina dan melatih 130 pengelola warung lele. Pelatihan dan pembinaan tersebut mencakup manajemen usaha dan dasar-dasar penyajian menu ikan lele secara higienis.
"Kami memberi pembinaan usaha dan pelatihan mengelola bahan mentah ikan lele sesuai standar kebersihan makanan. Hari ini (kemarin) di Bandung, sebelumnya di Bogor dan tempat lain," kata Direktur Usaha dan Investasi KKP Victor Nikijuluw dalam siaran persyang diterima Investor Daily di Jakarta, Rabu (9/6).
Menurut Victor, total pengelolah warung ikan lele di seluruh Bandung mencapai 400 buah. Dari jumlah itu, baru 130 pengelola warung ikan lele yang diberi pembinaan dan pelatihan, dan sisanya akan segera menyusul. Victor menuturkan, pembinaan dan pelatihan tersebut bertujuan mengangkat citra (imej) lele dari makanan berkategori kaki lima ke makanan berstandar hotel atau ruin, ih makan kelas menengah. Lewat pembinaan dan pelatihan ini penyajian ikan lele di sejumlah warung kaki lima diharapkan mendapat citra baru sebagai produk ma-kanan yang bersih dan sehat
"Dalam membina dan melatih kali ini, KKP melibatkan ahli dari IPB (Institut Pertanian Bogor) dan beberapa pengusaha UKM (usaha kecil dan menengah) yang sudah berhasil," tandas Victor. Seperti diketahui, KKP telah membina dan memberi pelatihan serupa di sejumlah daerah, seperti Bogor, Semarang, dan Yogjakarta. Ini merupakan program KKP untuk mendorong peningkatan konsumsi makan ikan di Jawa. Victor berharap, pascapelatihan masyarakat tidak lagi segan untuk makan di warung pecel lele, karena sudah memenuhi standar kebersihan dan kesehatan. Qjr)
Sumber : Investor Daily 10 Juni 2010,hal. 21
TIPS SUKSES BETERNAK LELE
TIPS SUKSES BETERNAK LELE
A. TIPS BETERNAK
Untuk memulai usaha beternak lele sebenarnya bukanlah hal yang sulit kalau kita sudah mengetahui metodenya untuk mendapatkan metodenya tentu kita harus bertanya pada orang yang sudah berhasil beternak lele, tapi yang harus kita ingat jarang sekali orang mau memberikan ilmunya pada orang lain apalagi semua ilmu yang dimilikinya disini saya berikan cara beternak lele dan metodenya pada anda.
Untuk pertama anda buat 1 kolam, sebaiknya kolam tanah dengan digali karena kolam yang bagus untuk lele adalah kolam tanah kalau tidak ada lahan apa boleh buat silahkan dengan kolam permanen tapi bibit yang di pakai bibit ukuran telunjuk, beda dengan kolam tanah dapat di mulai dengan bibit halus umur 2 minggu.
Setelah kolam selesai, diamkan dengan air selama 1 minggu kemudian masukkan bibit tergantung ukuran kolam kalau ukuran 5 x 10 x 0.70 meter dapat di isi bibit 10.000 ekor ingat waktu melepaskan bibit tentunya anda menggunakan kantong plastik atau gerigen supaya ikan jangan strees kantong plastik yg berisi ikan di isi air kolam pemeliharaan sedikit demi sedikit sampai ikan menyesuaikan diri dengan air kolam yang baru kemudian lepaskan ikan ,biarkan ikan keluar dengan sendirinya dari kantong plastik/ gerigen.
Setelah ikan berumur 2 minggu dalam kolam pisahkan antara ikan kecil dan ikan yang besar karena lele bersifat kanibal sebaiknya lele, di pelihara dalam wareng untuk memudahkan menyortir ikan buat 2 wareng atau jala ikan ukuran 2 x 6 dua petak letakkan dalam kolam untuk memelihara ikan sampai panen isi wareng pertama 10.000 ekor kemudian pada umur 2 minggu pindahkan yang besar ke wareng yang satu lagi karena dalam 1 wareng ukuran 2 x 6 x 0.7 meter dapat memuat 5000 ekor bibit ikan sampai panen selain itu dapat juga memudahkan panen ikan.
sumber : Bambang Sunarno, In AzNa Books, 2010
A. TIPS BETERNAK
Untuk memulai usaha beternak lele sebenarnya bukanlah hal yang sulit kalau kita sudah mengetahui metodenya untuk mendapatkan metodenya tentu kita harus bertanya pada orang yang sudah berhasil beternak lele, tapi yang harus kita ingat jarang sekali orang mau memberikan ilmunya pada orang lain apalagi semua ilmu yang dimilikinya disini saya berikan cara beternak lele dan metodenya pada anda.
Untuk pertama anda buat 1 kolam, sebaiknya kolam tanah dengan digali karena kolam yang bagus untuk lele adalah kolam tanah kalau tidak ada lahan apa boleh buat silahkan dengan kolam permanen tapi bibit yang di pakai bibit ukuran telunjuk, beda dengan kolam tanah dapat di mulai dengan bibit halus umur 2 minggu.
Setelah kolam selesai, diamkan dengan air selama 1 minggu kemudian masukkan bibit tergantung ukuran kolam kalau ukuran 5 x 10 x 0.70 meter dapat di isi bibit 10.000 ekor ingat waktu melepaskan bibit tentunya anda menggunakan kantong plastik atau gerigen supaya ikan jangan strees kantong plastik yg berisi ikan di isi air kolam pemeliharaan sedikit demi sedikit sampai ikan menyesuaikan diri dengan air kolam yang baru kemudian lepaskan ikan ,biarkan ikan keluar dengan sendirinya dari kantong plastik/ gerigen.
Setelah ikan berumur 2 minggu dalam kolam pisahkan antara ikan kecil dan ikan yang besar karena lele bersifat kanibal sebaiknya lele, di pelihara dalam wareng untuk memudahkan menyortir ikan buat 2 wareng atau jala ikan ukuran 2 x 6 dua petak letakkan dalam kolam untuk memelihara ikan sampai panen isi wareng pertama 10.000 ekor kemudian pada umur 2 minggu pindahkan yang besar ke wareng yang satu lagi karena dalam 1 wareng ukuran 2 x 6 x 0.7 meter dapat memuat 5000 ekor bibit ikan sampai panen selain itu dapat juga memudahkan panen ikan.
sumber : Bambang Sunarno, In AzNa Books, 2010
KIAT SUKSES BETERNAK IKAN TETRA
KIAT SUKSES BETERNAK IKAN TETRA
A. JENIS IKAN TETRA
Jenis-jenis ikan TETRA terkenal cukup indah. Bermacam-macam jenis ikan hias tetra yang dikenal di Indonesia seperti Green Tetra, Blue Tetra, Silver Tetra, Neon Tetra & banyak lagi yang lain. Pada tulisan ini diketengahkan jenis neon tetra yang berasal dari sungai Amazon Amerika, dan telah berkembang biak di Indonesia.
Neon Tetra (Hyphessobryconnesi), Ikan hias ini termasuk ke dalam kelompok ikan hias yang paling menarik.
Tubuhnya berjalur merah dan biru hijau sepanjang tubuhnya dari insang sampai ekornya. Dalam budidaya ikan hias ini mudah dipelihara, kuat dan tidak gampang sakit/mati.
B. CARA PEMBIAKAN
Cara membiakkan ikan jenis ini masih cukup sulit dan memerlukan ketekunan serta pengalaman yang lama. Adapun untuk membiakan & budidaya ikan hias ini di perlukan syarat-syarat tertentu antara lain:
1. Air harus steril dan bersifat asam (pH lebih kecil dari 6,4).
2. Senang pada tempat yang gelap.
3. Suhu sekitar 20°C.
Cara membedakan jantan dan betina adalah sebagai berikut:
1. Jantan: Garis tubuh pada jenis tetra neon lurus, bentuk agak panjang.
2. Betina: Bulat pendek dan perut membesar, garis tubuh pada neon tetra agak bengkok.
C. TIPS MEMBIAKKANNYA
1. Pisahkan induk-induk neon tetra.
2. Air hujan ditampung dan didiamkan sampai + 2 minggu.
3. Tempat yang dipergunakan untuk membiakkan, ikan tersebut dibersihkan terlebih dahulu dan dicuci dengan tawas.
4. Masukkan air hujan tersebut kedalam tempat pemijahan.
5. Tetesi dengan air rendaman kayu asam.
6. Didiamkan 2 - 3 hari.
7. Masukkan tanaman atau daun-daunan untuk meletakkan telur neon
tetra tersebut.
8. Masukkan induk tetra yang telah dipisahkan terlebih dahulu.
9. Tutuplah tempat tersebut dan berilah lubang cahaya sedikit agar supaya dapat melihat gerak-gerik ikan tersebut.
10. Jika terlihat jantan dan betina saling berkejar-kejaran, maka + 3 hari kemudian sudah terlihat telur-telur yang menempel pada daun atau akar yang telah disediakan.
11. Pindahkan induknya dan ditutup dengan kain hitam hingga tidak ada cahaya yang masuk.
12. Selama + 3 hari telur neon tetra tersebut menetas.
13. Anak ikan ini dapat diberi makanan infusoria yakni bakteri pembusuk pada daun kubis/kol yang dibusukkan setetes demi tetes. Anda bisa membelinya di toko, ikan hias maupun tempat jual ikan hias.
14. Setelah + 2 - 3 minggu penutup sudah boleh dibuka kembali.
15. Kemudian akan terlihat anak-anak ikan tetra.
Di daerah panas seperti Jakarta sebaiknya membiakkan Tetra ini dilakukan di kamar mandi yang hawanya lembab dan dingin.
sumber : Bambang Sunarno, In AzNa Books, 2010
A. JENIS IKAN TETRA
Jenis-jenis ikan TETRA terkenal cukup indah. Bermacam-macam jenis ikan hias tetra yang dikenal di Indonesia seperti Green Tetra, Blue Tetra, Silver Tetra, Neon Tetra & banyak lagi yang lain. Pada tulisan ini diketengahkan jenis neon tetra yang berasal dari sungai Amazon Amerika, dan telah berkembang biak di Indonesia.
Neon Tetra (Hyphessobryconnesi), Ikan hias ini termasuk ke dalam kelompok ikan hias yang paling menarik.
Tubuhnya berjalur merah dan biru hijau sepanjang tubuhnya dari insang sampai ekornya. Dalam budidaya ikan hias ini mudah dipelihara, kuat dan tidak gampang sakit/mati.
B. CARA PEMBIAKAN
Cara membiakkan ikan jenis ini masih cukup sulit dan memerlukan ketekunan serta pengalaman yang lama. Adapun untuk membiakan & budidaya ikan hias ini di perlukan syarat-syarat tertentu antara lain:
1. Air harus steril dan bersifat asam (pH lebih kecil dari 6,4).
2. Senang pada tempat yang gelap.
3. Suhu sekitar 20°C.
Cara membedakan jantan dan betina adalah sebagai berikut:
1. Jantan: Garis tubuh pada jenis tetra neon lurus, bentuk agak panjang.
2. Betina: Bulat pendek dan perut membesar, garis tubuh pada neon tetra agak bengkok.
C. TIPS MEMBIAKKANNYA
1. Pisahkan induk-induk neon tetra.
2. Air hujan ditampung dan didiamkan sampai + 2 minggu.
3. Tempat yang dipergunakan untuk membiakkan, ikan tersebut dibersihkan terlebih dahulu dan dicuci dengan tawas.
4. Masukkan air hujan tersebut kedalam tempat pemijahan.
5. Tetesi dengan air rendaman kayu asam.
6. Didiamkan 2 - 3 hari.
7. Masukkan tanaman atau daun-daunan untuk meletakkan telur neon
tetra tersebut.
8. Masukkan induk tetra yang telah dipisahkan terlebih dahulu.
9. Tutuplah tempat tersebut dan berilah lubang cahaya sedikit agar supaya dapat melihat gerak-gerik ikan tersebut.
10. Jika terlihat jantan dan betina saling berkejar-kejaran, maka + 3 hari kemudian sudah terlihat telur-telur yang menempel pada daun atau akar yang telah disediakan.
11. Pindahkan induknya dan ditutup dengan kain hitam hingga tidak ada cahaya yang masuk.
12. Selama + 3 hari telur neon tetra tersebut menetas.
13. Anak ikan ini dapat diberi makanan infusoria yakni bakteri pembusuk pada daun kubis/kol yang dibusukkan setetes demi tetes. Anda bisa membelinya di toko, ikan hias maupun tempat jual ikan hias.
14. Setelah + 2 - 3 minggu penutup sudah boleh dibuka kembali.
15. Kemudian akan terlihat anak-anak ikan tetra.
Di daerah panas seperti Jakarta sebaiknya membiakkan Tetra ini dilakukan di kamar mandi yang hawanya lembab dan dingin.
sumber : Bambang Sunarno, In AzNa Books, 2010
Langganan:
Postingan (Atom)