penyakit ikan Columnaris Disease
Columnaris Disease
Penyebab : Flavobacterium columnare atau Fexibacterium columnare
Bio-Ekologi patogen:
• Bakteri gram negatif, berbentuk batang kecil, bergerak meluncur, dan terdapat di ekosistem air tawar.
• Sifat bakteri ini adalah berkelompok membentuk kumpulan seperti column.
• Serangan sering terjadi pada kelompok ikan pasca transportasi.
• Sifat serangan umumnya sub acut — acut, apabila insang yang dominan sebagai target organ, ikan akan mati lemas dan kematian yang ditimbulkannya bisa mencapai 100%.
Gejala klinis :
• Luka di sekitar mulut, kepala, badan atau sirip. Luka berwarna putih kecoklatan kemudian berkembang menjadi borok.
• Infeksi di sekitar mulut, terlihat seperti diselaputi benang (thread-like) sehingga sering disebut penyakit "jamur mulut".
• Di sekeliling luka tertutup oleh pigmen berwarna kuning cerah.
• Apabila menginfeksi insang, kerusakan dimulai dari ujung filamen insang dan merambat ke bagian pangkal, akhirnya filamen membusuk dan rontok (gill rot).
Diagnosa :
• Pengamanatan preparat tetes gantung secara mikroskopis (400x) untuk melihat adanya kolom bakteri pada organ target infeksi.
• Isolasi dan identifikasi melalui uji bio-kimia.
Pengendalian :
• Menghindari terjadinya stress (fisik, kimia, biologi)
• Mengurangi kadar bahan organik terlarut dan/atau meningkatkan frekuensi penggantian air baru
• Melalui perendaman dengan beberapa bahan kimia seperti
✓ Garam dapur 0,5% atau kalium permanganat 5 ppm selama 1 hari
✓ Acriflavine 5-10 ppm melalui perendaman selama beberapa hari.
✓ Chloramin B atau T 18-20 ppm melalui perendaman selama 2-3 hari.
✓ Benzalkonium chloride pada dosis 18-20 ppm selama 2-3 hari
✓ Oxolinic acid pada dosis 1 ppm selama 24 jam
sumber : Kementerian Kelautan dan Perikanan, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Direktorat Kesehatan ikan dan Lingkungan, 2010