PUMP Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa
Guna meningkatkan kesejahteraan para pelaku usaha di sektor kelautan dan perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tidak hanya memiliki Program Minapolitan saja. Namun demkian, pada 2011 ini mulai mengimplementasikan Program Usaha Mina Pedesaan (PUMP).
TIDAK tanggung-tanggung, orang nomor satu di KKP, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad memastikan total anggaran yang dikucurkan untuk program ini mencapai Rp400 miliar, dengan bentuk penyaluran bantuan langsung masyarakat. "Sedap usaha kecil bisa mendapatkan paket yang nilainya antara Rp9 Juta hingga Rp 14 juta," ujarnya.
Anggaran sebesar Rp400 miliar ini antara lain, pertama dana sebesar Rpl05 miliar untuk pengadaan peralatan dan operasional penangkapan, contohnya antara lain berupa biaya bahan bakar minyak, es, logistik, air bersih. Kedua, dana sebesar Rp27O miliar yang dialokasikan untuk antara lain pengadaan paket sarana produksi budidaya, berupa benih, pakan, perawatan saluran dan kolam, mesin pendukung budidaya, serta obat-obatan. Ketiga, dana sebesar Rp25 miliar yang dialokasikan untuk pengadaan paket sarana pengolahan ikan seperti untuk para-para, pengering ikan, pemindangan, pembuatan abon, pembuatan bakso ikan, dan kotak pendingin.
Fadel menyatakan dana PUMP ini akan disalurkan oleh pemerintah dalam bentuk tunai melalui rekening kelompok. Penentuan lokasi PUMP akan difokuskan di kabupatan atau kota yang memiliki potensi kelautan dan perikanan, dan sumberdaya manusia yang mumpuni untuk mengelola program ini Penyaluran PUMP dilakukan dengan tujuan mendorong bertumbuhnya wirausaha skala kecil, sehingga membuka kesempatan kerja masyarakat.
Keberhasilan PUMP tidak lepas dari usaha pendampingan dari seluruh penyuluh. Tidak tanggung-tanggung, pemerintah menyiapkan 461 orang penyuluh untuk menyukseskan PUMP.
Para penyuluh ini nantinya akan mulai melakukan proses pendampingan yang meliputi kegiatan penentuan calon penerima program ini, sekaligus menentukan lokasi atau kawasan penerima program. Setelah itu, penerima PUMP akan mendapatkan bimbingan bagaimana cara dan prosedur pencairan uang di bank, sekaligus petunjuk pengelolaan keuangan yang benar, pemilihan jenis komoditas yang akan dikembangkan sehingga cocok dengan loaksi di satu kawasan, sekaligus cara membuka usaha pengelolaan dan pemasaran hasil perikanan dan kelautan.
Secara luas, sasaran PUMP ini dapat menjangkau 20.000 orang di 300 kabupatan dan kota. Hingga saat ini pemerintah telah menyosialisasikan PUMP di 12 provinsi yakni Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Jakarta, Yogyakarta, Bali, dan Sumatera Barat.
Dari data Ditjen Perikanan Budidaya, saat ini dari 33 provinsi yang mendapatkanprogram PUMP, sejulah 2.000 paket dengan total bantuan yang disalurkan mencapai 200 miliar. Beberapa daerah yang telah mendapatkan adalah Jakarta sebanyak 6 paket seni-lai Rp600 juta, Yogyakarta 76 paket senilai Rp7,6 miliar, Jawa Barat sebanyak 106 paket senilai RplO,6 miliar, Banten sebanyak 60 paket senilai Rp6 miliar, Bangka Belitung sebenyak 12 paket senilai 1,2 miliar, dan Papua sebanyak 40 paket senilai Rp 40 miliar. Dirjen Perikanan Budidaya Ketut Sugama menyatakan penyaluran program ini dilakukah dari keunggulan daerah, potensi areal budidaya, dan komitmen daerah untuk meningkatkan produksi perikanan budi daya.
Sementara itu, untuk penyaluran PUMP yang dilakukan oleh Ditjen Perikanan Tangkap, telah dialokasikan anggaran lebih kurang Rp 100 miliar, yang akan disalurkan kepada 1.000 kelompok nelayan di seluruh Indonesia. (*)
sumber : http://www.kkp.go.id