Pematang Kolam
Pematang yang baik adalah yang bisa menahan massa air yang besar dengan sedikit kebocoran. Bocoran atau rembesan air dalam
kolam ini kebanyakan secara horizontal melalui pematang yang struktur tanahnya tidak kompak.
Karena tekanan air dalam kolam terhadap pematang atas dan bawah memiliki besar yang berlainan maka pematang kolam biasanya berbentuk trapesium dengan bagian lebar berada di bawah dan yang sempit berada di atas. Dengan demikian, diharapkan pematang tersebut kokoh sehingga bisa mencegah adanya kebocoran yang tidak diinginkan.
Sudut kemiringan kaki pematang tidak lebih dari 45 derajat. Sebenarnya lebih stabil dengan kemiringan 30 derajat, namun pada kemiringan tersebut akan mengurangi luas kolam yang terisi air (volume kolam).
Cara menentukan kemiringan pematang kolam, juga bisa dilakukan dengan perbandingan 1 : 1 untuk bagian luar, sedangkan untuk bagian dalam kolam perbandingannya 1 : 1,5 atau 1 : 1,75.
Lebar pematang bagian atas untuk kolam seluas 200 m2 minimal 1 m, sedangkan untuk kolam dengan luas lebih dari 200M2 harus lebih dari 1 m.
Ada juga yang membuat kolam dengan bentuk pematang trapesium sama kaki dengan kemiringan 1 : 1, dengan ukuran sisi atas 1-1,5 m dan tinggi 1-1,5 m. sedangkan dasar pematang 3-4,5 m, tergantung dari keperluan dan situasi tempat. Pematang yang tingginya lebih dari 1 m sebaiknya diberi anak pematang (berm) sebagai penguat.
Sumber : Heru Susanto, Penebar Swadaya, 2009