RI-AS Kerja Sama Bidang Kelautan
Indonesia dan Amerika Serikat (AS) menandatangani nota kesepahaman bersama (MoU) dalam bidang eksplorasi dan penelitian laut di wilayah Nusantara. Kemitraan strategis dalam bidang bahari ini bertujuan memaksimalkan kesejahteraan masyarakat di bidang perikanan, kelautan, dan kekayaan taman laut Indonesia.
"Ini kerja sama antara dua bangsa besar di tepian Samudra Pasifik untuk meneliti lebih Jauh kekayaan laut demi kesejahteraan rakyat," kata Menteri Koordinator Bidang Kesejahte-raan Rakyat, Agung Laksono, usai menyaksikan penandatanganan kerja sama eksplorasi laut yang pertama antara AS dan Indonesia di pelabuhan nelayan komersial, Muara Baru. Jakarta Utara. Rabu (26/5).
Dalam penandatanganan Itu, hadir pula Menteri Perdagangan AS Gary Locke, Menteri Riset dan Teknologi Suharaa Suryapranata, dan Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan GeUwynn Jusuf. Menko Kesra menjelaskan, kemitraan kedua negara meliputi pengelolaan perikanan berkelanjutan, peles-tarian lingkungan laut, dan kerentanan terumbu karang, serta pemahaman yang lebih baik tentang laut. "Ini untuk pertama kalinya bagi AS dan Indonesia mengadakan ekspedisi yang didedikasikan untuk eksplorasi laut, termasuk upaya bersama mencegah penangkapan ikan secara ilegal dan tidak memiliki regulasi," katanya menjelaskan. Badan Riset Kelautan dan Perikanan (BRKP) di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan RI bersama Badan Administrasi Nasional Kelautan Atmosferik AS (NOAA) yang merupakan bagian dari Departemen Perdagangan AS, akan melakukan kerja sama yang mengarah pada peningkatan pemahaman mulai dari pantai Indonesia ke samudra.
Bahkan, dalam waktu dekat, kapal penelitian AS, Okeanos Explorer-kata Agung-akan bergabung dengan kapal laut utama di Indonesia, Baruna Jaya IV. Dengan tujuan melakukan ekspedisi ilmiah di perairan indonesia yang selama ini belum pernah dieksplorasi.
"lni akan menjadi pelayaran perdana Okeanos Explorer, juga satu-satunya di AS yang didedikasikan untuk mengarakteris-tikkan wilayah besar samudra yang belum diketahui," katanya.
Sementara Itu, Menteri Perdagangan AS Gary Locke mengatakan, sumber daya alam yang luar biasa di perairan Asia Tenggara menopang hidup di kawasan ini dan memberikan manfaat bagi jutaan orang lain di seluruh dunia. "Maka itu, perjanjian ini menjadi langkah penting dalam kerja sama AS-ln-donesia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi."
Sumber: Jurnal Nasional 27 Mei 2010 Hal.5