Pesta Laut 2010 Digelar di Jakarta Utara
Nyadran XI atau Pesta Laut 2010 sebagai agenda wisata Pemkot Jakarta Utara akan digelar akhir pekan ini. Kegiatan pada Sabtu (31/7 )-Minggu (1/8) tersebut akan melibatkan nelayan Cilincing di Kampung Nelayan, Cilincing, Jakarta Utara.
Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono menjelaskan, kegiatan ini merupakan salah satu wujud pelestarian budaya tradisional masyarakat pesisir Jakarta Utara. "Selain wujud rasa syukur, pesta laut ini dapat memupuk semangat cinta bahari yang berdampak pada persatuan dan kesatuan bangsa," kata Bambang Sugiyono, kemarin.
Nadran, menurut Bambang, merupakan tradisi yang lahir dari masyarakat pesisir. Pelaksanaannya diharapkan mampu memperkaya konsepsi dan tujuan pembangunan berbasis kelautan. "Sekaligus juga sebagai kalender pariwisata Jakarta Utara dalam rangka mempromosikan program wisata pesisir," ungkapnya.
Saat ini, Jakarta Utara tengah menggencarkan kegiatan pariwisata dan pembangunan sektor demi mendongkrak semua sektor. Pengembangan pariwisata diyakini dapat memberikan dampak multiefek sisi ekonomi sosial yang berujung kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan yang rencananya dibuka Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto ini akan dilaksanakan dekat tempat pelelangan ikan (TPI) Cilincing. Lokasi pantai dengan pemandangannya yang khas semakin lengkap dengan kegiatan masyarakat nelayannya.
Seperti diketahui,selain Pantai Cilincing banyak terdapat lokasi wisata lainnya di pesisir utara Jakarta. Salah satunya Masjid Al Alam Marunda, dibangun abad 18 dan konon pernah menjadi markas pasukan Fatahillah menghadapi penjajah. Cerita yang melegenda di baliknya adalah masjid ini dibuat hanya satu malam saja.
Terdapat juga Vihara La Lita Vistara serta rumah abu Cilincing. Termasuk Rumah si Pitung, tokoh legenda masyarakat Betawi yang terletak di Kampung Marunda, Jakarta Utara. Si Pitung dikenal sebagai Jawara Betawi yang sakti mandraguna. Makam TeteYongker, tokoh pahlawan masyarakat Maluku juga terdapat di Marunda Pulo,Marunda,Cilincing.
Untuk memeriahkan acara, panitia akan merangkai kegiatan dari wilayah pesisir lainnya, yakni Cirebonan,Bugis,Banten,danJawa Timuran. Sekaligus juga pagelaran wayang kuht, pemotongan kepala kerbau, kuda lumping, barongsai kudaDepok,marawis,ondel-ondel, pawai kapal dari 14 kelompok nelayan, rebutan jamas atau air darah kerbau.air berkah, dan air gunungan untuk dilarung. "Peringatan Nadran ke-11 memang dibuatkan untuk menghadirkan bentuk kegiatan budaya multietnis," ujar Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Utara Nanny Ophiryani.
Sebab, masyarakat pesisir memang memiliki keberagaman budaya dan hidup saling berdampingan. Panitia berharap dengan menggelar kegiatan seperti ini, generasi muda dapat mengenal budaya pesisir yang mulai di tinggalkan.
Sumber: Harian Seputar Indonesia, 30 Juli 2010 Hal.27