RI bidik 3 negara untuk genjot ekspor udang
OLEH APRIKA R. HERNANDA Bisnis Indonesia
JAKARTA Tiga negara, yaitu Rusia, Arab Saudi, dan Kanada berpotensi menjadi tujuan ekspor baru untuk komoditas udang nasional menyusul pertumbuhan permintaan produk ini dari pasar setempat. Direktur Pemasaran Luar Negeri pada Ditjen Pengolahan dan Pemasaran (P2HP) Kementerian Kelautan dan Perikanan Saut P. Hutagalung mengungkapkan peluang di negara-negara tersebut dapat menyubslitusi pelemahan dari pasar tradisional, yaitu AS, Jepang dan Eropa.
"Pasar yang lain mulai tumbuh, yaitu Rusia, Arab Saudi, dan Kanada, karena permintaan pasar AS, Eropa dan Jepang tidak akan tumbuh atau hampir sama dengan impornya pada 2009 sekitar SS0.000 ton," ujarnya kemarin.
Dia menilai saat ini adalah momentum yang tepat untuk menggenjot penjualan ke tiga pangsa pasar baru tersebut menyusul dampak krisis global yang belum pulih sehingga menurunkan permintaan dari importir tradisional.
Di sisi lain, lanjut dia, produsen utama udang dunia diperkirakan mengalami kekurangan pasokan atau penurunan produksi. Negara produsen udang dunia, seperti China, Thailand, Vietnam, dan Indonesia memasok 80% komoditas ini ke pasar internasional.
Produksi udang China diperkirakan mencapai 1,3 juta ton, sedangkan Thailand sekitar 560.000 ton serta Vietnam akan menghasilkan sekitar 370.000 ton sepanjang tahun ini. Sementara itu, lanjut Saut, produksi udang dari Teluk Meksiko yang memasok sekitar 20% udang ke AS juga diperkirakan turun karena pencemaran minyak yang mengganggu budi daya.
"Shortage pasokan dari negara produsen ulama ini bisa merupakan peluang besar bagi Indonesia. Ini menjadi momentum yang tepat untuk membangkitkan usaha budi daya udang sekaligus menggenjot ekspor," kata Saut.
Terkait dengan produksi di dalam negeri, dia mengatakan target produksi pada 2010 sebesar 450.000 ton akan sangat bagus jika dapat tercapai optimal. Apalagi saat ini kendala benur sudah dapat diatasi.
Kinerja naik Di sisi lain, dia mengungkapkan kinerja usaha tambak, khususnya di Jawa, diperkirakan naik 20% sepanjang 2010 dibandingkan dengan semester pertama tahun lalu.
Pertambakan rakyat yang terus berkembang di sejumlah lokasi, seperti Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Lampung, akan mendongkrak pasokan ke unit pengolahan sehingga volume ekspor juga dapat didongkrak.
"Kami menginginkan usaha tambak udang bangkit, berkembang maju dan lebih kuat menyusul adanya Asean China Free Trade Area (ACFTA). Artinya produksi meningkat dan ekspor bisa naik signifikan," tegasnya.
sumber : http://www.dkp.go.id