Produksi Naik 353% 40% Lahan Tambak Direvitalasi
Pemerintah akan merevitalisasi 180 ribu hektare (ha) atau 40% dari total lahan tambak di Tanah Air, karena sudah tidak aktif lagi. Revitalisasi itu merupakan salah satu strategi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil ikan terbesar di dunia pada 2015 serta mencapai kenaikan produksi ikan 353%.
" Revitalasi akan dilakukan di lahan-lahan pertambakan yang pernah menjadi primadona, namun ditinggalkan akibat penyakit yang sempat melanda beberapa daerah tambak di Indonesia. " ujar Direktur Perbenihan Ditjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (kkp) Ketut Sugama di Jakart, rabu (10/3).
Saat ini, menurut Ketut, sudah ada 1.000 ha lahan tambak di Jawa Timur yang diinvestarisasi dalam jangka waktu satu tahun, inventarisasi lahan tambak itu akan berlanjut ke wilayah potensial lainnya seperti Sulawesi Selatan, pantai utara (pantura) Jawa, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
" Realisasi revitalisasi lahan pertambakan ini direncanakan rampung dalam lima tahun sesuai dengan masa jabatan menteri perikanan dan kelautan. Kami akan merevitalisasi lahan-lahan yang ditinggalkan akibat penyakit," tutr dia.
Ketut menambahkan, untuk merevitalisasikan program tersebut, KKP sudah mendapatkan dana dari APBN. Dan ini kemudian digunakan untuk memberikan bantuan kepada para petani tambak yang gagal memberdayakan tambaknya kembali berupa benih, perbaikan kolam, dan pelatihan wirausaha.
Sementara itu, Direktur Produksi Ditjen Perikanan Buddidaya KKP Iskandar Ismandji mengatakan, untuk meningkatkan produksi selain melalui revitalisasi lahan, pemerintah akan lebih menekankan pada intensifikasi.
"Pertanian tambak tradisional juga akan ditingkatkan dengan polikultur, yaitu membagi satu wilayah tambak, sehingga mampu menghasilkan tiga jensi produksi," tutur dia.
Produsen Terbesar Dunia
Menurut Iskandar, pemerintah menargetkan pada 2015 menjadi negara penghasil ikan sebesar 353% pada 2015 dibandingkan tahun ini.
"Dari produksi ikan di Indonesia, yang masih menjadi primadona dari segi harga adalah udang," papar dia.
Iskandar menambahkan, produksi udang pada 2009 sempat menurun menjadi 350 ribu ton akibat serangan penyakit di beberapa wilayah di Indonesia Tahun ini, pemerintah menargetkan kenaikan produksi sebesar 50 ribu ton menjadi 400 ribu ton. (ml)
Sumber : Investor Daily 11 Maret 2010 hal 21