Penyakit Akibat Lingkungan : Suhu tinggi atau suhu rendah

Suhu tinggi atau suhu rendah

Ikan merupakan binatang berdarah dingin (poikilothermal) sehingga metabolisms yang berlangsung di dalam tubuh tergantung pada suhu lingkungannya, termasuk kekebalan tubuh. Suhu rendah akan mengurangi imunitas atau kekebalan tubuh, sedangkan suhu tinggi dapat mempercepat terjadinya infeksi bakteri.


Pengaruh aklimatisasi atau adaptasi dapat ditoleransi oleh jenis ikan tertentu. Penurunan atau kenaikan suhu yang berlangsung secara perlahan mungkin tidak terlalu berbahaya bagi ikan. Namun, perubahan yang terlalu cepat atau drastis akan membahayakan ikan.

Suhu optimal bagi kehidupan ikan hias tropis antara 24-27° C, tergantung jenis ikan. Batas toleransi ke suhu tinggi bisa mencapai 35° C dan ke suhu rendah 18° C. Untuk koi dan ikan mas, suhu optimalnya lebih rendah, sekitar 20-22° C. Namun, saat ini ikan-ikan tersebut sudah mulai beradaptasi dengan suhu lebih tinggi, terutama maskoki.

Suhu terlalu rendah dapat menyebabkan ikan tidak aktif, sering berkumpul atau bergerombol dan tidak mau berenang, serta mudah terserang penyakit jamur atau penyakit parasit. Sementara suhu terlalu tinggi akan memudahkan ikan terserang infeksi bakteri.
Tindakan pcncegahan terhadap penyakit ini harus disesuaikan dengan kondisi suhu.

Kalau suhu rendah, sebagian kolam dapat ditutup dengan seng atau papan dan kedalaman air dikurangi. Pada akuarium yang ditempatkan di ruangan, pencegahannya dengan pemberian lampu atau heater (pemanas) agar menjadi pands. Sementara kalau kondisi suhu tinggi, kedalaman air kolam dapat ditambah.

sumber : Dart S.L, Iwan D. Penebar swadaya 2006