Danau Toba Jadi Ikon Wisata Dunia



MEDAN - Danau Toba diusulkan menjadi satu ikon pariwisata Global Geopark Network (GGN), yang ditetapkan UNESCO. Usulan itu dilakukan karena Danau Toba dianggap sebagai satu keajaiban geologi di dunia yang memiliki ragam cerita.

Hal tersebut terungkap dalam sosialisasi Geopark Danau Toba yang diselenggarakan Kementeria Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Rabu (21/3) di Ruang Beringin Lt VIII, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Medan. “Danau Toba sudah sangat luar biasa,” kata Prof Ibrahim Komoo, anggota tim asesor UNESCO.

Dia menyebutkan, terakhir kali kunjungannya ke Danau Toba sekitar 10 tahun lalu. Saat itu, bukan hanya keindahan alam yang dikagumi, melainkan misteri yang terkandung di dalamnya sangat luar biasa. Sejak itu banyak tulisan dan cerita yang dikumpulkannya terkait awal mula terbentuknya Danau Toba.

Hanya saja menurutnya kelemahan yang biasa dimiliki orang-orang Timur, kurang memiliki komitmen kuat dalam meyakinkan dan mendokumentasikan penelitian dan tulisan-tulisan terkait potensi geopark yang ada. Sehingga untuk tingkat Asia Tenggara, baru pada 2007 geopark pertama yang berhasil ditetapkan UNESCO yaitu Langkawi, Malaysia.

Berbeda dengan Eropa yang sudah memiliki puluhan geopark. Padahal umumnya hanya satu atau dua batu saja yang ada di sana. Tapi para ahlinya dapat menceritakan dan lihai dalam meyakinkan potensi batuan tersebut dalam berbagai informasi sehingga seolah-olah bantuan tersebut merupakan yang pertama di dunia. “Kini sudah ada 87 geopark yang tergabung dalam GGN. Setiap tahunnya ada 5 sampai 10 geopark diperkenalkan,” ujarnya.

Dia menyarankan ke depannya usulan Geopark Danau Toba berhasil ditetapkan oleh UNESCO. Sementara itu, Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Firmansyah Rahim mengatakan usulan Geopark Danau Toba dimasukkan ke UNESCO pada September mendatang. Sehingga, pada 2013
diharapkan danau vulkanik tersebut sudah bisa ditetapkan sebagai GGN. “Kami berharap sekarang sudah ada 87 GGN, Danau Toba tidak lebih dari yang ke-100,” ujarnya.

Kegiatan sosialisasi itu dihadiri, Plt Gubernur Sumut H Gatot Pujo Nugroho ST, Pakar Geologi dari Malaysia Prof Ibrahim Komoo, Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Firmansyah Rahim, Sekretaris Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Achyaruddin, Bupati Samosir Mangindar Simbolon, Asisten Ekonomi Pembangunan Dzaili Azwar, dan Kepala Dinas Pariwisata Sumut Nuruddin Dalimunthe, serta para ahli geologi dari Sumut.

Adapun syarat Danau Toba bisa ditetapkan menjadi GGN-UNESCO antara lain menyediakan program pendidikan formal dalam membangun kesadaran akan warisan geologi dan kaitanhya dengan aspek lain seperti budaya dan alam. Memiliki sarana dalam menumbuhkan industri kreatif lokal serta membuka lapangan kerja baru agar
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Hal lainnya yang perlu dilengkapi yakni memiliki pusta informasi terpadu, museum, restoran dengan menu khas daerah, fasilitas kebersihan serta toilet yang memadai, kios cenderamata, dan lahan parkir yang berada di luar kawasan, serta memiliki pemandu di lapangan yang kreatif dan inovatif.