Rembang-Buruh PT Maju Lancar, salah perusahaan di Rembang, Selasa pagi melakukan demo menuntut upah yang memadai. Pasalnya mereka menganggap Upah Minimum Regional (UMR) tidak sesuai dengan kondisi hidup sekarang ini.
Satu peleton pasukan pengendali
Demo yang semula berlangsung damai tiba-tiba berubah anarkis karena ulah beberapa orang provokator yang melakukan pelemparan dan perusakan fasilitas umum. Unit Satwa Polres Rembang diperintahkan membubarkan
Kejadian di atas bukan peristiwa sebenarnya, melainkan simulasi pengendalian
Kapolres Rembang AKBP Adhy Fandy Ariyanto usai menyaksikan simulasi mengatakan, jajarannya disiapkan untuk menangani bentuk-bentuk demo yang mungkin terjadi dan cara-cara penanganannya.
Disebutkan Kapolres, Dua regulasi tersebut harus dimegerti, dipahami dan diimplementasikan dilapangan secara prosedural oleh anggota kepolisian dimanapun berada dalam menanggulangi dan menangani demo anarkis.
Ditambahkan, dalam penanganan demo tidak semata menjadi tugas Satuan Shabara saja tetapi melibatkan satuan lain, seperti halnya setelah ditangkapnya provokator maka Satreskrim segera melakukan penyidikan dan Satintelkam memantau perkembangan situasi. Namun ujung tombak memang berada di pundak Satuan Shabara karena setelah situasi berangsur pulih dan kondusif maka masih melaksanakan tugas membuat laporan lengkap kejadian dan mengidentisir kerugian materiil dari adanya demo anarkis.
Simulasi penanganan demo anarkis berlangsung di perempatan galonan utara Mapolres Rembang dan mengibaratkan kantor Mapolres sebagai kantor PT Maju Lancar. Warga semula tak mengetahui jika peristiwa tersebut hanya simulasi namun sempat dibuat panik karena mengira ada kejadian yang sesungguhnya. ( heru)