Hutan Mangrove Lindungi Lahan Petani

Langkat - Petani yang berada di pesisir pantai Tanjungpura Kabupaten Langkat Sumatera Utara berharap hutan mangrove atau bakau yang ada tidak dirambah lagi agar produksi padi dapat meningkat.

“Kami berharap para pengusaha tidak lagi merambah hutan mangrove yang ada di Tanjungpura ini,” kata Ketua Gabungan Kelompok Tani Tri Murni Desa Pematang Cengal Barat Tanjungpura, Darmawan di Tanjungpura, Selasa 21 Maret 2012. Akibat penebangan hutan mangrove yang dilakukan secara besar-besaran di kawasan Tanjungpura, air yang masuk ke persawahan petani semakin meningkat. “Padi petani banyak yang terendam bila pasang pasang datang karena hutan mangrovenya punah,” kata Darmawan.

Akibatnya petani terpaksa membangun tanggul sepanjang empat kilometer untuk melingkup areal persawahan petani. Namun demikian, walaupun sudah dilingkup atas swadaya petani, air terus masuk bila pasan datang. Padahal ada sekitar 520 hektare areal persawahan petani dengan produksi rata-rata 7 ton per hektare yang harus menjadi perhatian untuk kelangsungan hidup mereka. Hal yang sama juga disampaikan Ketua Kelompok Tani Serba Maju Desa Pematang Cengal Timur Tarno. “Sekitar 500 hektare areal persawahan petani kini terancam, apabila pasang naik, akibat perambahan hutan mangrove,” katanya. Padahal petani di sana sudah membangun tanggul sembilan kilometre secara swadaya agar air tidak masuk ke areal persawahan petani. “Namun areal hutan mangrove terus dirambah secara besar-besaran yang kini menanti korbannya adalah petani,” tegas Tarno. Untuk itu, kedua kelompok tani berharap Pemkab Langkat segera menghentikan alih fungsi lahan mangrove tersebut dan menindak para pelakunya. Hal itu, kata dia, agar ratusan petani yang ada tidak menjadi korban, apabila terjadi pasang karena punahnya hutan mangrove. “Kami juga siap untuk melakukan penanaman kembali mangrove yang ada, asal di dukung pemerintah,” ujar Tarno. Hal itu untuk mewujudkan komitmen para petani dalam rangka meningkatkan produksi padi Langkat, sebagai salah satu peyangga padi di Sumatera Utara.[Metrosiantar]