Jambal siam
Jambal siam (Pangasius hypothalmus) atau dengan nama dagang Siammese Shark berasal dari perairan Indonesia bagian barat seperti Sumatera dan Kalimantan serta Asia Tenggara seperti Thailand dan Malaysia. Ikan yang bersifat omnivora agak karnivora ini menyenangi suhu perairan 27-30° C dengan pH 6,5-7,0 dan kekerasan 8° dH.
Ukurannya dapat mencapai 75 cm atau dengan berat sekitar 8 kg. Tubuhnya hitam dan perutnya keputihan. Ada juga jenis yang berwarna albino- Bentuknya seperti ikan hiu dan gerakan tubuhnya sangat lincah. Jambal siam ini ada banyak spesies dengan perbedaan yang tidak terlalu mencolok.
Induknya mulai dapat dipijahkan secelah berumur 2,5 tahun dengan berat sekitar 2,5 kg. Biasanya produksi telur dari induk sebesar 2,5 kg cukup banyak, sekitar 70.000 butir. Makin besar induk maka makin banyak jumlah telurnya. Pemijahannya dilakukan dengan Cara suntikan hormon hipofisa maupun buatan. Kadar hormon buatan cukup tinggi, sekitar 0,9 ml/kg induk yang diberikan dua kali, pertama 0,3 ml dan kedua 0,6 ml. Sementara kadar hipofisa untuk betina sebanyak 4 dosis yang diberikan dua kali, pertama 1,5 dosis dan kedua 2,5 dosis.
Penyuntikan pada jantan cukup sekali saja sebanyak 2 dosis.
Perlakuan penyuntikan, pengambilan telur, penetasan, dan perawatan larva ikan ini hampir sama dengan pemijahan jelawat. Hanya perbedaannya terletak pada pakan induknya yang berupa daging keong cincang atau ikan rucah karena sifatnya karnivora.
Pakan tersebut untuk menjaga agar kualitas telurnya bagus. Sementara larva jambal siam sudah bisa diberi tetasan artemia saat mulai berenang karena ukurannya lebih besar.
Wadah pembesaran benih dapat berupa kolam atau empang. Pakan benih berupa pelet. Benih yang ditebarkan untuk pembesaran ini berukuran sekitar 5 cm. Namun, ukuran jual jambal siam sebagai ikan hias sekitar 2-5 cm.
sumber: Darti S.L dan Iwan D. Penebar Swadaya, 2006