Kesenian kethoprak perlu pembinaan

Rembang-Kesenian kethoprak di Wilayah Kabupaten Rembang pasca reformasi keberadaanya sangat memperihatinkan karena dari tahun ke tahun mulai sepi tanggapan. Kondisi ini dikawatirkan aset budaya bangsa Indonesia akan punah ditelan jaman.


Menurut keterangan salah satu seniman Kethoprak asal desa Turus gede RT 1 RW 1 Dukuh Ngrondo kecamatan rembang Slamet Widodo, Ia yang sudah menggeluti seni kethoprak selama kurun waktu 16 tahun, mengakui dalam perjalanannya tanggapan seni kethoparak dari tahun ke tahun semakin sepi, sebelum reformasi tanggapan pertahun bisa mencapai ratusan, namun kini hanya tinggal sekitar 5 tanggapan pertahunnya kondisi ini menjadikan prihatin para seniman karena kethoprak menjadi sandaran hidup , Namun ia masih beruntung karena punya profesi kerja serabutan lainnya.


Disebutkannya penyebab minimnya minat masyarakat terhadap kesenian kethoprak diantaranya tidak adanya simpati dari masyarakat khususnya pada kethoprak asli Rembang dan minimnya pembinaan dari dinas terkait. Kalaupun ada wadahnya keberadaannya dinilai masih Vakum dan sebatas hanya formalitas saja .


Disamping itu untuk melestarikannya masih terkendala pada biaya dan minimnya dukungan dari pmerintah. Karena kesenian kethoprak membutuhkan banyak pemain, sound sistem, panggung, kelir, pakaian dekorasi dan gamelan.


Sedangkan terkait minat generasi muda terhadap kethoprak sekarang ini dinilai hanya sebatas menikmati hiburan saja, yang sifatnya hura-hura dengan melihat kecantikan dan ketampanan pemainnya, sehingga menjadikan kendala tersendiri. Harapannya untuk melestarikan kethoprak kedepan ada perhatian dan pembinaan dari pemerintah.


Sementara itu Kabid kebudayaan Dinas kebudayan pariwisata pemuda dan olah raga (Dinbudparpora) kabupaten rembang Karsono saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa pembinan kesenian khususnya seni kethoprak masih terbatas pada anggaran, namun pembinaan tetap ada dan kini difokuskan masuk disekolah, dengan pertimbangan ada sarana pendukung alat, sumber dana dan pembinan Mulok dari guru setempat, sehingga nantinya diharapkan dapat lebih mudah menggerakkan generasi muda berminat pada seni kethoprak.


Sebagai bentuk kepedulian pada kesenian, rencananya Dinbudparpora akan menyalurkan bantuan pada 16 group kesenian di rembang apabila mereka dalam mengajukan bantuan layak dan lolos dalam klarifikasi. (fandi )