Petunjuk Pembuatan Kompos Trichoderma




Organisme Penganggu Tanaman (OPT) merupakan salah satu ancaman utama dalam sistem usaha tani dapat merusak kualitas maupun kuantitas produk usaha tani. Untuk mengatasi OPT tersebut umumnya petani menggunakan cara kimiawi yaitu dengan pestisida.
Foto : Perbanyakan Trichoderma by Ichsan

Disamping itu dalam usaha peningkatan produksi, petani pada umumnya menggunakan pupuk buatan, seperti Urea, SP 36, ZA, NPK, KCl dan lain-lain dimana pupuk buatan pabrik tersebut harganya semakin mahal dan kadang-kadang sulit didapat (langka).

Pestisida dan pupuk pabrik adalah merupakan bahan kimia yang apabila digunakan terus menerus untuk usaha budidaya tanaman akan terjadi dampak yang tidak kita ingini seperti :



-
-
-
-
Pencemaran lingkungan
Hama dan penyakit tanaman
Tanah menjadi keras
Tanaman mengandung residu pestisida dan residu kimia dari pupuk pabrik



Untuk mengantisipasi keadaan tersebut di atas, maka salah satu jalan yang dapat ditempuh adalah dengan penggunaan Agent Hayati, untuk pengendalian hama dan penyakit dan penggunaan kompos jerami dengan menggunakan agent hayati Trichoderma.


Manfaat Kompos Jerami dengan Trichoderma


1.
Kompos jerami
Sebagai pupuk alami yang dapat menyuburkan tanaman padi.


2.
Trichoderma


-

-
Sebagai media untuk mempercepat proses pelapukan jerami dan pupuk kandang.

Sebagai media/bahan untuk pengendali penyakit tular tanah.







Cara Pembuatan


A.
Bahan-bahan yang diperlukan :
Jerami, pupuk kandang, kapur pertanian, pupuk urea, SP 36, air, cendawan trichoderma dan plastik.


B.
Dosis/ jumlah bahan yang diperlukan setiap 1 meter bujur sangkar (1m3) adalah :


1.
2.
3.
4.
Jerami = 1 m3
Pupuk kandnag = 20 Kg
Pupuk urea = 0,3 Kg
Pupuk SP36 = 0,15 Kg
5.
6.
7.
8.
Trichoderma = 1 Kg (1 bungkus)
Kapur pertanian = 0,5 Kg
Air secukupnya
Plastik hitam = 1,5 m2


Untuk luas 1 ha diperlukan bahan-bahan sebagai berikut :


1.
2.
3..
4.
5.
6.
7.
8.
Jerami = 50-60 m3
Pupuk kandang = 1,2-1,5 ton
Pupuk urea = 18 Kg
Pupuk SP 36 = 9 Kg
Kapur pertanian = 30 Kg
Trichoderma = 50-60 Kg
Air + 60 ember (secukupnya)
Plastik hitam + 65 meter



C.
Langakah kerja dalam pembuatan kompos jerami dengan cendawan trichoderma untuk luas 1 m3 sebagai berikut :
  1. jerami 1 m3 diambil/dijadikan 4 bagian
  2. pupuk kandnag 20 Kg + urea = 0,3 Kg + SP 36 = 0,15 Kg + Kapur = 0,5 Kg diaduk sampai rata dan dibuat 4 bagian
  3. 1 (satu) bagian jerami disusun setinggi 25 cm/sampai rata, kemudian ditaburkan 1 bagian pupuk kandang sampai rata dan ditaburkan 0,25 Kg trichoderma (1/4 bungkus) sampai rata dan disiram dengan air secukupnya sampai rata, di atasnya disusun lagi jerami setinggi 25 cm, ditaburkan lagi 1 bagian pupuk kandang.
Sampai rata dan ditaburkan lagi 0,25 Kg Trichoderma sampai rata dan disiram lagi dengan air secukupnya.

Kemudian disusun lagi dengan perlakuan yang sama sehingga mencapai tinggi jerami.
100 cm dan akhirnya ditutup kembali dengan plastik hitam.
Setiap 2 hari sekali disiram dengan air secukupnya, dan setiap 10 hari jerami harus dibalik agar proses pelapukan merata.
Setelah kompos berumur 21-30 hari sudah dapat untuk pemukukan padi sawah (sebagai pupuk dasar). Penggunaan pupuk kompos dilaksankan pada pengolahan tanah terakhir dan dapat juga digunakan untuk pemukukan ulangan (susulan).

Pembuatan kompos jerami sebaliknya ditempatkan pada tempat yang teduh agar plastik hitam yang dipakai tidak cepat rusak. Plastik hitam yang sudah dipakai, dapat dipakai lagi selama 3 kali pembuatan kompos.