Pakan udang merupakan salah satu parameter yang cukup penting dalam suatu usaha budidaya udang, karena merupakan penyumbang biaya produksi yang paling besar dibandingkan parameter lainnya (terutama pada usaha budidaya udang pola intensif). Mengacu pada dasar pemikiran tersebut maka sudah selayaknya para pelaku usaha budidaya memiliki pengetahuan tentang parameter kualitas pakan udang agar tidak salah dalam menentukan pakan udang yang akan digunakan.
Secara garis besar pakan udang yang akan digunakan hendaknya dapat mengakomodasi dua komponen yaitu: (i) tingkat kebutuhan udang, dan (ii) tingkah laku/sifat udang. Tingkat kebutuhan udang terhadap pakan tidak hanya mencakup berapa kuantitas pakan yang mampu dikonsumsinya tapi juga harus mencakup kandungan nilai gizi (nutrient) yang dibutuhkan udang untuk pertumbuhannya. Sedangkan komponen tingkah laku udang mencakup food habit (jenis pakan apa yang biasa dikonsumsi oleh udang) dan feeding habit (bagaimana udang mengkonsumsi pakannya) sehingga komponen ini juga ikut menentukan parameter kualitas pakan udang (pembahasan terkait dengan food habit dan feeding habit telah dijelaskan dalam pembahasan terdahulu).
Berdasarkan pada uraian tersebut di atas, maka parameter yang dapat digunakan secara dalam menentukan kualitas pakan udang antara lain sebagai berikut:
1. Kandungan nutrisi pakan, yaitu kandungan nilai gizi yang ada pada pakan tersebut. Secara garis besar kandungan nutrisi yang ada pada pakan udang harus mencakup : (i) protein, (i) lemak (fat), (iii)serat (fiber), dan (iv)ash selain itu juga factor kelembaban pakan (feed mouisterize). Kandungan nutrisi/nilai gizi pakan biasanya dicantumkan oleh pihak produsen pada kemasannya, termasuk kode produksi dan tanggal kadaluarsanya. (Pembahasan ini tidak akan menjelaskan tentang pengertian dan fungsi dari masing-masing unsure nutrisi tersebut, karena lebih mengarah pada pengetahuan tentang ilmu nutrisi dan gizi).
2. Tingkat kelarutan pakan udang di dalam air, yaitu waktu yang dibutuhkan suatu pakan untuk dapat larut di dalam air. Parameter ini dapat juga dikatakan sebagai tingkat kekenyalan (keras atau lunaknya) tekstur sebuah pakan, atau dengan kata lain semakin keras tekstur sebuah pakan udang, maka waktu larut pakan tersebut akan semakin lama juga.
Parameter tingkat kelarutan pakan di dalam air erat kaitannya dengan kemampuan udang dalam mentoleransi tingkat kekenyalan tekstur sebuah pakan untuk dikonsumsinya. Jika tekstur sebuah pakan terlalu keras, biasanya udang tidak akan mengkonsumsi pakan tersebut dan akan berusaha mencari sumber pakan lainnya. Sebaliknya jika tekstur pakan terlalu lunak, maka pakan tersebut akan segera larut di dalam air tanpa sempat dikonsumsi oleh udang.
3. Aroma pakan. Parameter ini terkait dengan sifat udang dalam mencari sumber makananan lebih mengandalkan pada indera penciumannya. Aroma pakan haruslah mampu memberikan rangsang bau yang dapat menarik udang untuk mengkonsumsinya. Jika pakan tersebut tidak memiliki aroma yang dapat menarik udang maka dikhawatirkan pakan tersebut akan terbuang dengan percuma di dalam perairan dan kondisi ini dapat menimbulkan akumulasi sisa pakan di dasar tambak.
Ketiga parameter tersebut di atas merupakan parameter dasar yang sebaiknya dipahami oleh para pelaku usaha budidaya udang, sehingga tidak bingung dalam menentukan produk/merk pakan yang akan digunakan dalam proses budidaya udang.
sumber: http://marindro-ina.blogspot.com