Tren warga Lamongan yang mau mendonorkan darahnya terus naik. Namun kebutuhan kantong darah juga mengalami peningkatan. Hal ini karena semakin banyaknya operasi yang bisa dilakukan di Lamongan baik oleh RSUD dr Soegiri maupun sejumlah klinik kesehatan. Sementara Unit Donor Darah (UDD) PMI Lamongan sampai saat ini baru bisa memenuhi separo dari sekitar kebutuhan 700 kantong setiap bulannya.
Disebutkan oleh Teknisi Transfusi Darah (TTD) pada UDD PMI Lamongan, Eko Hariyono, jumlah pendonor naik pesat selama tahun 2011 lalu. Jika di tahun 2010 ada sebanyak 4.458 orang, tahun 2011 lalu jumlahnya naik signifikan menjadi 6.150 orang.
“Upaya inovasi terus kami lakukan agar ada semakin banyak pendonor di Lamongan. Terutama di tengah semakin naiknya kebutuhan kantong darah. Upaya kami diantaranya dengan melakukan jemput bola pendonor hingga keluar kota dengan menggunakan satu unit mobil unit donor darah yang dimiliki UDD PMI Lamongan, “ ungkap Eko.
Sejumlah lokasi luar kota yang didatangi adalah kampus ITS di Surabaya dan UMM Gresik. Sementara di Lamongan sendiri, UDD PMI Lamongan bekerjasama dengan sejumlah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) serta beberapa pondok pesantren.
“Suka duka juga dialami personil dalam mobil unit doroh ini saat jemput bola pendonor. Sempat juga dalam lokasi yang didatangi, jumlah pendonor tidak banyak, Bahkan pernah hanya satu orang saat di di wilayah Kecamatan Sukodadi. Namun ini sudah menjadi tugas yang harus dilaksanakan, “ ujarnya.
Sementara warga miskin di Lamongan kini memiliki alternatif berobat murah yang berkualitas. Dengan diresmikannya Praktek Dokter di Markas PMI Jl. Kusuma Bangsa No. 9 Lamongan oleh Bupati Fadeli Selasa (28/2). Hadir pula dalam acara itu Wakil Bupati Amar Saifudin dan Sekkab Yuhronur Efendi.
Fasilitas kesehatan yang merupakan inofasi PMI tersebut, dikelola oleh enam orang dokter. Diantaranya: dr. Nurhuda, mantan Kepala Dinas Kesehatan dr. Shokib dan dr. Murad. Menurut Ketua PMI Lamongan Sudjiman, praktek dalam membuka Praktek Dokter PMI ini bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan. “Sasarannya adalah masyarakat, dengan tarif yang sangat murah,” kata dia.
Fasilitas kesehatan PMI ini diharapkan bisa menjadi percontohan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan di Kabupaten Lamongan. “Kami berterimakasih kepada PMI yang terus berjuang melakukan inovasi-inovasi. PMI selama ini juga telah berperan dalam membantu penanggulangan bencana di Lamongan.