GP3K KPH Mantingan Menuai Sukses


Rembang-Perum Perhutani sebagai salah satu BUMN yang ditunjukKementriann BUMN sebagai pelaksana gerakan peningkatan produksi pangan berbasiskorporasi (GP3K) ketahanan pangan pada tahun lalu, segera mengimplementasikanprogram tersebut di wilayah kerjanya, termasuk KPH Mantingan. Setelah dilakukanbeberapa sosialisasi, program diwujudkan dan menuai sukses karena komoditi yangdibudidayakan tumbuh sempurna,masuk pada masa panen.

Administratur KPH Mantingan Arief Herlambang melaluiKepala Sub Seksi PHBM Soetrisyanto menerangkan, dari program GP3K, bibitdisediakan oleh pemerintah pusat melalui dinas terkait, meliputi 3 jeniskomoditi yaitu padi, jagung dan kedelai.

Menurut Soetrisyanto, KPH Mantingan mengalokasikanlahan seluas 966,73 hektar pada program GP3K. Terbagi di dua daerah dalamwilayah kerjanya, Blora menerima kuota 301,92 hektar dan di Rembang seluas 659,31hektar. Untuk wilayah Rembang sendiri komposisi lahan untuk budidaya jagungmencakup luasan 368,65 hektar, sedangkan padi ditanam di lahan 290,66 hektar.

Untuk areal tanaman padi lanjut Soetrisyanto,meliputi dua kawasan yaitu di luar hutan seluas 210,65 hektar sedangkan dalamhutan mencapai 80,11 hektar. Saat ini beberapa LMDH yang ditunjuk terlibat GP3Kbaik yang menanam jagung dan padi tengah masuk masa panen. Semua lahan dalamprogram GP3K menuai sukses, dari sampling hasil petik diketahui produktifitaspadi mencapai 2,1 ton per hektar. Adapun jagung sebanyak 1,5 ton per hektar.

Ditambahkan, jumlah LMDH binaan KPH Mantingan diwilayah Rembang yang dilibatkan dalam program GP3K sebanyak 18 dari total 40kelompok. Kelanjutan program GP3K di tahun 2012 ini, manajemen KPH Mantingan menetapkanmenambah luasan lahan budidaya hingga 200 hektar. Semua berada di dalam kawasanhutan pasca dilakukan tebangan produksi. Namun kali berbeda, jika sebelumnyabibit padi dan jagung bersifat bantuan, sekarang sepenuhnya dilakukan swadayaoleh LMDH, karena mereka harus mandiri. ( heru )