Pedagang Antre Daftar Pasar Babat

Pedagang Pasar Babat ternyata antusias dengan dibukanya pendaftaran penempatan kembali Pasar Babat yang hampir rampung dibangun itu. Data dari panitia pendaftaran hingga Hari Senin pagi (27/2) menyebutkan, sudah ada sebanyak 507 pedagang yang mendaftarkan diri. Jumlah tersebut sekitar 46,4 persen dari pedagang yang memegang buku kepemilikan hak pakai stan di Pasar Babat yang lama.
            Kabag Perekonomian M Faiz Junaidi melalui Kabag Humas dan Infokom M Zamroni berharap akan ada semakin banyak pedagang yang mendaftar. “Alhamdulillah hingga hari ini pedagang sudah banyak yang mendaftar. Kami berharap agar segera diikuti oleh pedagang lainnya. Sehingga prosesnya akan cepat selesai dan pedagang juga cepat kembali berdagang di Pasar Babat, “ ujarnya.
            Dia juga mengatakan, agar pedagang tidak mendaftar secara kolektif kepada panitia. Dia berharap pedagang untuk datang mendaftar sendiri. Sehingga pedagang akan menerima informasi yang utuh langsung dari sumber yang bisa dipercaya.
“Pedagang tidak perlu risau dengan ribetnya persyaratan. Justru dengan mendaftar secara langsung pedagang akan lebih cepat terlayani. Karena panitia sudah menyiapkan personil yang kompeten dan dengan senang hati membantu pedagang selama proses pendaftaran, “ imbuh dia.
Panitia sendiri sudah membuka pendaftaran sejak 14 Februari lalu dan ditutup pada 14 Maret. Setiap harinya, panitia pendaftaran siap menerima pedagang yang mendaftar sejak pukul 8 pagi hingga jam 3 sore di UPT Pasar Babat yang berada di Pasar Agrobis Babat. Detail pengumuman pendaftaran sudah dipasang panitia di sejumlah lokasi strategis di Babat.
Peletakan batu pertama Pasar Babat sendiri sudah dilakukan pada 4 Oktober 2011 lalu. Kala itu selain Fadeli, juga hadir Direktur Utama PT Karsa Bayu Bangun Perkasa, Trisno Susilo Handoko, selaku investor yang digandeng Pemkab Lamongan untuk membangun Pasar Babat dan pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat dan KH Abdul Ghofur.
Investor akan menyelesaikan pembangunan Pasar Babat mulai 4 Oktober 2011 hingga 4 Juli 2012, atau sepuluh bulan. Pembangunannya sendiri menggunakan pola Bangun Guna Serah ( Build Operate Transfer/BOT). Investasi yang dikeluarkan untuk membangun pasar seluas 17.854 meter persegi (termasuk fasum) tersebut, mencapai Rp 55.225.690.498. Sementara pedagang saat ini dipindahkan sementara di Pasar Agrobis Babat. Selama berdagang di sana, mereka tidak akan ditarik retribusi pasar.
Sementara Bupati Fadeli juga komitmen untuk menyelesaikan Pasar Babat dalam sepuluh bulan sehingga pedagang bisa cepat kembali berjualan. Komitmen itu ditunjukkan dengan dikebutnya pembangunan Pasar Babat dengan melibatkan 300 pekerja konstruksi.
Sedangkan di sisi lain, Hesti Armiwulan, anggota Komnas HAM menandaskan, tidak ada otoritas bagi Komnas HAM untuk meneruskan intervensi kasus pembangunan Pasar Babat. Hal tersebut disampaikannya saat pertemuan dengan jajaran Pemkab Lamongan yang dipimpin Sekkab Yuhronur Efendi bersama jajaran legislatif setempat, yakni Ketua DPRD Makin Abbas dan dua pimpinan dewan lainnya, Saim dan Husnul Aqib di Ruang Sasana Nayaka, Selasa (14/2) lau.