Ali Masykur Moesa Pimpin ISNU

Peserta Kongres I Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) di Universitas Darus Ulum (Unisda) Lamongan, Sabtu malam (18/2) secara aklamasi sepakat untuk memilih Ali Maykur Moesa sebagai Ketua Umum ISNU. Sedangkan Mahfud MD diangkat menjadi Ketua Dewan Kehormatan. Agenda selanjutnya dalam kongres yang berlangsung dua hari itu adalah menyusun kepengurusan ISNU 2012-2017.
            Ali Maykur Moesa yang juga anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tersebut terpilih secara aklamasi pada Sabtu malam. Agenda pemilihan itu sendiri dimajukan dari jadwal sebelumnya yang akan dilangsungkan pada keesokan harinya (Minggu pagi). Pimpinan siding, Nur Khasan, juga sempat diganti oleh ketua panitia kongres, M Khudori.
            Pembukaan kongres itu sendiri dihadiri sejumlah tokoh seperti Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, Bupati Fadeli dan Ketua DPRD Makin Abbas. Juga hadir tokoh nasional seperti Ketua Umum PBNU As’ad Ali Sa’id bersama Syuriah PWNU Jatim Miftachul Achyar. Juga hadir pula Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh dengan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD bersama Ketua DPRRI Marzuki Alie.
            Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim dalam sambutannya mengatakan banyak tokoh nasional yang pendidikan awalnya di sekolah MI Salafiyah. Itu, kata dia, menunjukkan MI juga memiliki potensi memajukan pendidikan di Indonesia. Sehingga di kesempatan itu dia mengusulkan kepada M Nuh agar memberikan perlakukan yang sama kepada sekolah MI.
            Usai pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan seminar. Marzuki Alie, MAhfud MD dan M Nuh menjadi narasumber dengan pengamat politik asli Lamongan Kacung Marijan sebagai moderator.
            M Nuh di kesempatan pertama menyampaikan warga Negara wajib membangun bangsa dengan baik dan jujru. Karena itu sebagai bagian dari bersyukur karena telah dilahirkan di bumi Indonesia. Dia juga berharap fenomena banyaknya pengangguran tidak menjadikan siswa berputus asa untuk terus sekolah. Sementara Marzuki Alie mengungkapkan saat ini banyak orang ingin menjadi penguasa. Padahal kekuasaan cenderung dekat dengan korupsi.
            Lain lagi dengan yang disampaikan Mahfud MD. Dia menasehati agar jika ingin berpolitik, tidak harus terjun dalam partai politik. Banyak gerakan dan wadah lain yang bisa sebagai saluran politik seperti NU, Muhammadiyah atau ISNU. “Politik tanpa agama itu sesat, “ tegas dia.