Tahun ini, dalam prognosanya, Bulog menargetkan mampu menyerap hingga 43.293 ton setara beras dari petani Lamongan. Prognosa tersebut terungkap dalam Sosialisasi Pengadaan Gabah Dalam Negeri (ADA DN) di Ruang Sabha Dyaksa Pemkab Lamongan, Selasa (31/1) yang dihelat Bagian Perekonomian setempat.
Kabag Perekonomian Mochammad Faiz Junaedi dalam kesempatan tersebut mengungkapkan, terkait ADA DN tahun 2012 yang dilakukan pemerintah melalui Bulog, telah ditentukan 42 mitra kerja terseleksi. Mitra kerja ini diantaranya terdiri dari tiga unit Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), empat unit Koperasi Unit Desa (KUD), 33 unit Usaha Penggilingan Padi.
“Selain program pengadaan beras oleh Bulog, Pemkab juga menyediakan anggaran melalui APBD untuk menyerap beras petani. Tahun ini telah disalurkan dana revolving untuk pembelian gabah sebesar Rp 5,5 miliar. Yakni berupa penguatan modal kerja ketahanan pangan sebesar Rp 2 miliar dan penguatan modal kelompok lumbung pangan senilai Rp 3,5 miliar yang disalurkan kepada 37 kelompok lumbung pangan, “ urai dia.
Ditambahkan oleh Faiz, dia meminta agar mitra kerja terseleksi agar segera melakukan kontrak kerja dengan Bulog. Sedangkan yang sudah melakukan kontrak agar segera melakukan pembelian gabah petani di wilayahnya sesuai harga pokok pembelian (HPP) pemerintah. Dia juga berharap kepada camat dan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian Kehutanan agar mensosialisasikan HPP pemerintah sesuai Inpres nomor 7 tahun 2009.
Sementara Kepala Bulog Subdivre III Bojonegoro Damin Hartono Roestam yang juga hadir dalam sosialisasi itu mengatakan tujuan ADA DN adalah untuk menyediakan cadangan pangan nasional. Karena pangan itu, lanjutnya, memiliki nilai strategis. Masih menurut Damin, pengadaan itu terutama untuk meningkatakan ketahanan pangan nasional melalui program raskin.
Dalam sosialisasi yang dihadiri mitra kerja Bulog, Kepala Kantor Ketahanan Pangan Lamongan Hani Handono dan sejumlah Kepala UPT Dinas Pertanian Kehutanan itu juga terungkap realisasi produksi padi Lamongan tahun 2011 turun hingga 21 persen. Yakni dari realisasi produksi padi tahun 2010 yang mencapai 857.638 ton gabah kering giling (GKG) menjadi 678.042 ton GKG di tahun 2011.