Pontianak - Kalimantan Barat masih membutuhkan banyak kapal bantuan pemerintah bagi kelompok nelayan. Selain untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan, kapal bantuan sekaligus bisa beroperasi untuk mengusir nelayan asing atau melaporkannya kepada kapal patroli.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalimantan Barat Gatot Rudiyono mengemukakan, kapal nelayan lokal yang beroperasi di Kalimantan Barat masih sangat minim. "Akibatnya, nelayan-nelayan asing masih leluasa mencuri ikan karena kapal patroli kan terbatas hari operasinya," kata Gatot, Sabtu (18/2/2012) di Pontianak.
Pekan lalu, Kalimantan Barat mendapat tujuh kapal bantuan masing-masing berbobot 32 ton dari APBN dan dana pendampingan dari APBD, yang diserahkan oleh Gubernur Kalimantan Barat Cornelis kepada tujuh kelompok nelayan. Tahun ini, dialokasikan empat kapal bantuan lagi bagi nelayan.
Gatot mengatakan, dengan makin banyaknya nelayan lokal yang beroperasi di wilayah Kalimantan Barat dan sekitar perbatasan negara di Laut China Selatan, potensi pencurian ikan oleh nelayan asing bisa ditekan. "Nelayan asing ini tak takut mencuri ikan karena nelayan lokal masih sedikit. Kalau kapal bantuan dari pemerintah makin banyak, perairan Kalbar makin ramai, sehingga nelayan asing bisa takut," kata Gatot.[Kompas.com]