Pembuatan kerupuk terkendala cuaca.

Rembang-Pengrajin kerupuk di wilayah Rembang saat ini masih terkendala karena adanya cuaca ektrim khususnya saat datangnya musim penghujan. Karena proses penjemuran kerupuk tidak bisa maksimal. Salah satunya diungkapkan pengrajin kerupuk Gendar, Joko Mulyono 38 tahun warga desa Turus Gede RT01/RW 1 kecamatan Rembang.


Ia mengatakan pembuatan kerupuk Gendar selama ini proses pengeringannya hanya mengandalkan sinar matahari. Namun dengan adanya musim penghujan produksi kerupuk menurun padahal permintaan meningkat.


Joko menuturkan Pada cuaca normal produksi kerupuk per hari bisa mencapai 70 Kg namun dengan cuaca ekstrim saat ini hanya sekitar 30 Kg, Sehingga stok kerupuk berkurang. Padahal Harga jual kerupuk saat musim penghujan lumayan meningkat mencapai Rp 50.000 setiap pak lima kilogram. Pada cuaca normal justru turun sekitar Rp 45.000 hingga Rp 48.000


Hal yang sama juga diungkapkan Sri wahyuni 33 tahun pengrajin kerupuk gendar di desa setempat. Karena cuaca tidak bersahabat maka pembuatan kerupuk sering tidak berproduksi.

Sri juga mengaku walaupun permintaan kerupuk gendar meningkat, Ia tidak bisa berbuat banyak karena kondisi cuaca tidak menguntungkan, dan beberapa karyawannya terpaksa diliburkan. Hingga saat ini puluhan pengrajian kerupuk Gendar di desa Turus Gede masih mengandalkan sinar matahari dalam proses penjemuran (fandi )