Painan - Pencapaian produksi perikanan budidaya di Kabupaten Pesisir Selatan terutama perikanan darat tahun 2011 secara umum dapat dikatakan masih berada di bawah proyeksi. Bencana alam menjadi salah satu faktor target produksi tidak bisa tercapai maksimal. Penurunan tajam terjadi pada triwulan keempat dimana pada sejumlah daerah sentra produksi perikanan darat dilanda banjir.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pesisir Selatan, Edwil Noer menyebutkan, salah satunya adalah produksi Ikan Nila. Untuk jenis ini, pencapaian produksi hanya 79,9 persen dari proyeksi daerah.
"Dari proyeksi sebesar 1.038 ton pada tahun 2011 tercapai produksi sebesar 830,21 persen dengan nilai produksi sekitar Rp13,3 miliar," kata Edwil, Senin (20/2).
Menurut Edwil kepada padangmedia.com, pencapaian produksi terbesar dicapai pada triwulan kedua sebesar 284,95 ton, disusul triwulan ketiga sebesar 213,95 ton. Sedangkan triwulan pertama hanya tercapai produksi sebesar 213,2 ton.
"Produksi ikan Nila anjlok pada triwulan keempat yang hanya tercapai sebesar 140,44 ton. Hal itu diakibatkan sejumlah kawasan sentra perikanan darat dilanda bencana banjir," tukuknya.
Budidaya Ikan Nila dalam kolam dilakukan masyarakat di Pessel dilakukan merata di seluruh kecamatan. Paling banyak di Kecamatan IV Jurai, kemudian Koto XI Tarusan dan Bayang serta Kecamatan Batangkapas.
Sementara itu, budidaya ikan Nila pada Keramba Jaring Apung (KJA) mulai dibudidayakan pada triwulan kedua tahun 2011 dengan produksi sampai akhir tahun baru mencapai sekitar 16 ton. Saat ini, kata Edwil, tengah dikaji mengenai prospek budidaya ikan Nila pada KJA ini untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan potensial dan memaksimalkan produksi perikanan budidaya.[Padangmedia]