Bangka - Sebanyak lebih dari 1.000 butir makanan khas Bangka berupa enjan, otak-otak, empek-empek dos, dan sate ikan diproduksi seharinya oleh Warung Makan Bu Nina yang berlokasi di Jalan Batin Tikal, Simpang Telkom, Lingkungan Sripemandang, Sungailiat, Bangka.
"Kita memproduksi makanan itu lebih dari 1.000 butir per harinya. Banyaknya makanan yang disediakan itu menandakan makanan khas Bangka cukup digemari baik untuk disantap di tempat maupun untuk oleh-oleh," ujar Rohani, salah satu pekerja di Warung Makan Bu Nina kepada bangkapos.com, Rabu (8/2/2012).
Ibu dari 6 anak ini mengaku sudah bekerja selama empat tahun di warung makan yang bermottokan "Terminal Masakan Khas Bangka" ini.
"Bahan- bahannya cukup sederhana, terutama bahan ikan yang banyak tersedia di daerah ini," ujar Rohani.
Ia menuturkan, untuk membuat empek-empek dos misalnya agar terasa lembut dan enak saat disantap diolah sedemikian rupa. Harga makanan itu pun dipasang murah meriah dengan hanya Rp 1.000 per butir.
"Akan lebih pas kalau makanan itu dihidangkan dengan pilihan cuka atau kuahnya yang beraroma khas, seperti cuka tauco, jeruk kunci, dan lainnya, sehingga bersantap makanan khas Bangka pun terasa lebih nikmat," ujar Rohani.
Rohani yang sudah berusia 55 tahun ini pun mengaku senang dengan pekerjaannya itu. Apalagi dari rutinitasnya sehari-hari ini, ia bisa mendapat penghasilan cukup lumayan untuk membantu keluarganya.
"Termasuk upaya kita kerja untuk mendapat penghasilan guna membiayai sekolah anak-anak," ujar Rohani.
Warung Makan Bu Nina yang berlokasi strategis dan selalu ramai pengunjung ini juga menyediakan menu berselera lainnya, seperti pantiyaw, mie ikan, lontong soto, gado-gado, dan lainnya, yang dipasang mulai harga Rp 10.000/porsi.[tribunnews.com]
"Kita memproduksi makanan itu lebih dari 1.000 butir per harinya. Banyaknya makanan yang disediakan itu menandakan makanan khas Bangka cukup digemari baik untuk disantap di tempat maupun untuk oleh-oleh," ujar Rohani, salah satu pekerja di Warung Makan Bu Nina kepada bangkapos.com, Rabu (8/2/2012).
Ibu dari 6 anak ini mengaku sudah bekerja selama empat tahun di warung makan yang bermottokan "Terminal Masakan Khas Bangka" ini.
"Bahan- bahannya cukup sederhana, terutama bahan ikan yang banyak tersedia di daerah ini," ujar Rohani.
Ia menuturkan, untuk membuat empek-empek dos misalnya agar terasa lembut dan enak saat disantap diolah sedemikian rupa. Harga makanan itu pun dipasang murah meriah dengan hanya Rp 1.000 per butir.
"Akan lebih pas kalau makanan itu dihidangkan dengan pilihan cuka atau kuahnya yang beraroma khas, seperti cuka tauco, jeruk kunci, dan lainnya, sehingga bersantap makanan khas Bangka pun terasa lebih nikmat," ujar Rohani.
Rohani yang sudah berusia 55 tahun ini pun mengaku senang dengan pekerjaannya itu. Apalagi dari rutinitasnya sehari-hari ini, ia bisa mendapat penghasilan cukup lumayan untuk membantu keluarganya.
"Termasuk upaya kita kerja untuk mendapat penghasilan guna membiayai sekolah anak-anak," ujar Rohani.
Warung Makan Bu Nina yang berlokasi strategis dan selalu ramai pengunjung ini juga menyediakan menu berselera lainnya, seperti pantiyaw, mie ikan, lontong soto, gado-gado, dan lainnya, yang dipasang mulai harga Rp 10.000/porsi.[tribunnews.com]