Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sepakat bersinergi dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan. Terutama terkait upaya untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan.
Dalam pengembangan sektor kelautan dan perikanan ini, Kadin Indonesia mendukung program Gerakan Mari Makan Ikan (Gemarikan) yang dicanangkan oleh Kementerian KKP menjadi gerakan nasional. Selain mampu meningkatkan kesejahteraan nelayan, program Gemarikan juga sebagai upaya mencerdaskan masyarakat Indonesia dengan mengonsumsi ikan.
"Program Gemarikan ini sangat penting dibudayakan, karena saat ini masyarakat belum banyak yang memanfaatkan ikan untuk kesehatan dan kecerdasan otak," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C Sutardjo dalam acara diskusi bersama Kadin Indonesia di Jakarta, Kamis (5/04).
Menurut dia, gerakan tersebut menjadi tanggung jawab bersama untuk menyosialisasikan kepada masyarakat. Apalagi, pogram Gemarikan ini dinilai erat berhubungan dengan peningkatan taraf kesejahteraan nelayan yang sebagian besar masih hidup memprihatinkan. Peningkatan konsumsi ikan, menurut dia, akan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya para nelayan, pembudidaya dan pengolah hasil perikanan.
Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan, peningkatan konsumsi ikan nasional tersebut didukung dengan potensi ikan yang cukup besar dimiliki Indonesia untuk dapat dimanfaatkan dengan optimal. Senada dengan Bambang, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perikanan dan Kelautan Yugi Prayanto mengatakan, jika tingkat konsumsi ikan masyarakat tinggi, maka akan mendorong produktivitas kelautan dan perikanan Indonesia. T ingkat konsumsi ikan yang kecil dapat mempengaruhi keberlangsungan industri pengolahan ikan dan kesejahteraan nelayan.
Karena itu, dia mengatakan, program Gemarikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan para pengusaha dalam mendukung peningkatan konsumsi ikan di masyarakat. Program Gemarikan dapat memberikan efek positif terhadap kalangan pelaku usaha di sektor perikanan dan kelautan di seluruh tingkatan, terutama bagi para nelayan dan petambak dalam mencapai kesejahteraan.
Tercatat tingkat konsumsi ikan nasional pada 2009 mencapai 29,08 kilogram per kapita per tahun, 2010 mencapai 30,48 kg per kapita per tahun. Sedangkan rata-rata konsumsi ikan per kapita nasional pada 2011 mencapai 31,64 kg per kapita per tahun atau mengalami peningkatan rata-rata 3,81 persen dibandingkan konsumsi pada 2010. Sementara selama periode 2007-2011, rata-rata konsumsi ikan per kapita sebesar 5,04 persen. "Kami harapkan tahun ini bisa mencapai 33 kilogram per kapita per tahun atau lebih," ujar Yugi.
Peningkatan konsumsi ikan didukung dengan adanya promosi produk dan gerakan makan ikan di seluruh provinsi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total produksi perikanan nasional pada 2011 mencapai 10,65 juta ton.[suarakarya-on]